All Chapters of Ibu Susu Anak Pria Miskin: Chapter 41 - Chapter 50
110 Chapters
Menjadi Rakus Sebentar Saja
Udara dingin dari celah lubang udara karena hujan deras semalaman membuat Bryan tergugah. Ia sama sekali tidak sadar kalau hari sudah berganti. Pria besar yang sebelumnya sakit itu mulai membuka mata perlahan dan mulai memindai keadaan.‘Ah, aku di kamar...’ gumamnya dalam hati. Tapi sedetik kemudian ia sadar tentang kalau dirinya di kamar, lalu bagaimana dengan Jane dan Lizzie?Bryan segera akan bangun, tapi tubuhnya tertahan dengan pelukan erat di sampingnya. Kain pengompres demam dari dahinya juga terjatuh saat itu. Saat menoleh, ia tercengang pada Jane yang tidur dengan wajah kelelahan, tapi tidak menghilangkan kecantikan alaminya. Itu pun, sambil memeluknya.Bagai sebuah guling yang empuk, tubuh Bryan terasa begitu nyaman dipeluk Jane, sampai membuat Pria Guling itu tersenyum.‘Jadi, dia yang merawatku? Aku memang tidak enak badan tadi malam, tapi aku tidak menyangka Jane sampai seperti ini padaku. Dia pasti sangat lelah, lihat saja tidurnya, sampai tidak sadar sedang memeluk apa
Read more
Menyambut Masa Depan Baru
“Aku mencintaimu, Jane.” ucap Bryan dengan berani, tapi Jane malah menaikkan alisnya, masih bingung, “Aku sudah bisa menjawab kebingunganku tentang perasaanku padamu. Saat ini aku sangat yakin untuk mengakui kalau aku mencintaimu.”Setelah beberapa kalimat pernyataan cinta dari Bryan tersebut, barulah Jane mengerti kalau saat ini pria yang disukainya itu menyatakan cinta dengan keyakinan penuh, “Jadi akhirnya kau mengakui?”Keduanya tersenyum tanpa mengalihkan pandangan satu sama lain.“Ya, aku mencintaimu. Mungkin sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah memiliki ketertarikan padamu, dan semua itu tumbuh menjadi perasaan yang lebih besar seiring banyaknya kejadian dan juga berjalannya waktu.”“Kali ini aku yakin, kalau aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak akan membuatmu bingung lagi dengan sikapku. Aku ingin menjalin hubungan yang serius bersamamu.”“Tapi semuanya pasti butuh waktu, kan? Kau belum bercerai dengan pria itu dan pastinya kau masih sangat mencintainya. Menyukaiku saj
Read more
Kesibukan Baru
Semuanya berjalan dengan baik setelah Jane dan Bryan menyatakan perasaannya. Tidak membutuhkan waktu lama, Jane mengatur pertemuan Tuan Steven dengan Bryan.Tidak pernah Bryan bayangkan sebelumnya, ternyata pria hampir tua yang pernah ia tolong adalah ayahnya Jane.Tuan Steven yang sebelumnya juga menyelidiki dan mendapati masa lalu pria yang dicintai putrinya itu, semakin menaruh simpati besar pada Bryan setelah berbincang banyak dengan Bryan sebagai pria dewasa yang begitu peduli dengan masa depan Jane.Tidak karena cerita Jane yang membesar-besarkan Bryan pada ayahnya, Tuan Steven yang pernah melihat kebaikan Bryan secara langsung, tidak merasa perlu mendengarkan siapa pun untuk memutuskan kalau Bryan layak menjadi menantunya.Mengingat masa lalu Bryan yang seorang anggota kepolisian, Tuan Steven memberikan sebuah badan usaha kecil yang berhubungan dengan keamanan pada Bryan. Itupun juga karena Bryan sangat menolak diberikan privillage berlebihan dari calon mertuanya itu.Bryan dit
Read more
Merindukan Kebersamaan
Baru setengah jam Jane terlelap dan memasuki nyamannya mimpi, suara pintu yang ditutup membangunkan Jane."Bryan, sedang apa kau di sini?" tanya Jane kaget saat melihat Bryan sudah ada di dalam kamarnya. Pasalnya, sejak awal Bryan memilih mengambil kamar berbeda.Perlu diketahui, sekalipun mereka hidup bersama dalam satu atap, tapi keduanya tidak tidur di kamar yang sama. Pendirian dan prinsip Bryan yang ‘kuno’ menegaskannya kalau tidak ada hubungan badan sebelum keduanya menikah nanti.Bryan menegaskan pada Jane kalau dirinya begitu menghargai Jane sebagai wanita sempurna dan berharga. Ia tidak ingin mengotori hubungan mereka dengan nafsu. Ayahnya Lizzie itu ingin menjalani hubungan yang berbeda dari sebelumnya bersama Shelly, dengan Jane saat ini. Jadi, sebisa mungkin Bryan menahan hasrat kelelakiannya pada Jane saat mereka berada di momentum mesra, sekalipun rasanya begitu sulit."Ada kesalahan dengan kamarku. Ternyata kamar yang kupesan sudah dibooking jauh hari oleh orang lain. J
Read more
Teman Lama Bernama Keddan
Saking tenang dan nyamannya tidur di pangkuan Bryan, Jane merasa malam berganti dengan cepat. Hari sudah pagi saat matanya terbuka. Dan saat membuka mata, ia sudah disuguhkan wajah tampan Bryan yang tidur menghadapnya sambil menggenggam tangannya erat. Jane tidak menyangka, paginya akan seindah seperti ini. Sepanjang ia tertidur, tanganya selalu digenggam Bryan dengan erat tanpa terjadi hal yang tidak-tidak di bayangan Jane. "Kalau terus diperhatikan seperti ini, aku merasa ketampananku bertambah seratus kali lipat." ucap Bryan dengan mata tertutup namun senyumnya mengembang senang. "Kau sudah bangun? Ya ampun, kau mengerjaiku." omel Jane setelah tertangkap basah memandangi wajah Bryan. "Kau tidur sangat nyenyak sekali, aku tidak ingin mengusikmu. Lagi pula kalau kau sudah bangun, aku tidak bisa puas seperti ini memandangi wajah cantikmu yang sedang tidur." jawab Bryan tersenyum dan membuka mata. Bryan terlihat merogohkan tangan ke bawah bantalnya dan mengambil ponsel untuk ditu
Read more
Menguntit Karena Cemburu
Waktu memang tidak akan terasa ketika seseorang larut dalam pekerjaan. Begitu pula yang dialami Bryan sampai tanpa sadar ia melupakan Jane sesaat. Pria tampan dan gagah kini terlihat cemas karena tidak melihat Jane sama sekali di sekitar meja makan semula.Ia beranjak dan bergegas mencari Jane, tapi yang terlihat hanyalah Julia dan beberapa rekannya, "Nona Julia, apa kau tahu di mana Jane sekarang? Aku tidak melihatnya di mana pun.” tanya Bryan pada asisten sekaligus sahabat Jane itu.“Ya ampun, baru sebentar saja tidak melihat calon istrinya, dia sudah panik seperti itu, hihi.” celetuk rekan kerja Julia yang merasa sikap Bryan kali ini begitu lucu.“Diamlah, jangan mengejeknya lagi. Lihatlah itu, wajah calon bos baru kita sudah sangat pucat. Dia takut Bos Jane lari,” Julia menambah ejekannya, tapi Bryan tahu kalau itu hanyalah bercanda. Julia memang seperti itu sejak awal mereka bertemu.“Jadi, bisakah aku tahu di mana Jane?” Bryan mengulangi pertanyaannya.“Jane di bar hotel. Susul
Read more
Pria Milik Jane
"Cukup!" tegas Jane yang seketika melepaskan genggaman tangan Keddan darinya, "Aku serius dengan yang kukatakan padamu. Aku sudah memiliki pria hebat bersamaku dan kami akan menikah."“Apa yang kau katakan tadi? Aku tidak perlu melakukan apapun untuk mencari uang? Keddan, aku tidak membutuhkan uang. Sekarang aku adalah seorang presiden direktur AoS Fashion. Kua kira aku membutuhkan pria yang hanya untuk menghasilkan uang? Tidak sama sekali.”"Kami menikah bukan karena materi, tapi karena kami saling mencintai. Ya, aku tidak kekurangan materi dunia. Yang aku kan hanyalah cintanya. Cinta tulus dari pria sejati."“Bagaimana kau tahu kalau pria itu tulus mencintaimu dan bukan karena uangmu? Kau terdengar sangat naif, Jane. Aku yakin kau akan kecewa lagi nanti, sama seperti saat kau menerima Harry bajingan itu.” Keddan tampak tidak bisa menerima penolakan dan malah menyamakan Bryan dengan Harry."Dan teruskan saja anggapanmu, aku sama sekali tidak bermaksud menyangkal. Karena apapun yang k
Read more
Percepatan Pernikahan
Bryan dan Jane meninggalkan Jepang setelah Presiden Direktur AoS Fashion itu selesiai dengan misinya. Sepanjang jalan menuju bandara, Bryan terus tersenyum bahagia sembari menggenggam erat tangan wanita yang dicintainya itu."Bryan, tanganku terasa pegal karena kau terus menggenggam dengan kuat. Aku tidak akan lari ke manapun, huh." Jane mengeluh kesakitan pada tangannya. Serasa kebas sudah karena sejak menaiki taksi Bryan selalu mendekap tangannya.“Pegal? Baiklah, kemarikan agar aku bisa memijatnya. Tapi jangan pernah menyuruhku untuk melepaskan tanganmu, Jane.” jawab Bryan yang seakan menolak melepaskan tangannya.“Kau ini kenapa? Sejak pertemuanku dengan teman lama, kau bersikap lebih manja dari pada Lizzie. Kau tidak merasa kau adalah bayi besar yang manja?” sahut Jane sembari tersenyum.“Biarkan aku terus seperti ini, Sayang. Untuk saat ini, sebelum pernikahan, aku hanya bisa melakukan ini. Aku seperti termakan sumpahku sendiri yang tidak akan menyentuhmu sampai waktunya tiba.”
Read more
The Wedding Day
Waktu terasa singkat sekali, dua hari sibuk berlalu begitu saja. Sesuai tanggal yang ditetapkan Bryan dan Jane, pernikahan akhirnya akan segera terjadi. Rencana awal pernikahan yang hanya akan dilakukan di kantor catatan sipil, berganti dilakukan di gedung mewah sebuah hotel ternama.Dekorasi sederhana namun tetap megah mulai menghiasi setiap sudut ruangan. Tapi tentu saja, tidak ada yang sesederhana apapun untuk pengantin wanita yang notabene seorang Presiden Direktur brand fashion ternama di negara itu. Sudah pasti acara itu terlihat ‘wah’ di mata setiap orang.Penata rias yang bertugas merias Jane tengah memberikan sentuhan akhir di wajah Jane saat Tuan Steven masuk ke kamar rias pengantin itu.Beliau menangis saat melihat betapa cantik Jane-nya ini. Dan bayangan masa lalu kelam sang putri kembali terekam di benaknya.Tepukan lembut dirasakan Tuan Steven dari belakang. Itu asistennya—Paman Tim."Ketua, kalau anda terus menangis seperti ini, kapan acaranya akan dimulai?" ucap Paman
Read more
Bukan Malam Pertama 1
Tuan Steven masuk ke kamar Jane. Dari bayangan yang terpantul di cermin, Jane dapat melihat sosok ayahnya yang mendekat.“Sudah selesai, Jane. Selamat, ya. Kau sudah jadi istrinya Bryan. Semoga kalian bahagia, Nak. Tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi sedih. Karena ayah tahu, Bryan bisa mengganti sedihmu dengan senyuman.”“Ayan hanya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anak ayah ini. Jadilah istri yang baik, Nak. Turuti perintah suamimu dan sayangi Bryan seutuhnya, Jane. Bryan suami yang baik untukmu.”Tuan Steven berucap sembari menangkup wajah cantik Jane dengan mata yang berlinang.“Semoga semua harapan dan doa yang baik yang ayah ucapkan untukku dan Bryan didengar dan dikabulkan Tuhan. Aku akan terus mencoba menjadi istri yang baik untuk Bryan. Seperti ibu yang setia menemani Ayah, yang tidak pernah melawan ucapan Ayah, dan menjadi ibu hebat untukku,”“Meski aku sudah menjadi istri Bryan, aku tetap anak Ayah yang terus haus kasih sayang darimu. Aku akan terus membutuhkan Ay
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status