Lahat ng Kabanata ng Pengawal Setia Eve ternyata Billionare: Kabanata 21 - Kabanata 30
174 Kabanata
Pertemuan dua keluarga
“Abraham, apakah kamu yakin ingin menjadikan kekasihmu itu menjadi pendamping hidup? Apakah keputusanmu sudah bulat?” tanya Abrisam memastikan ketika mereka berdua tengah berada di halaman belakang sembari memandang kolam ikan yang sangat luas.“Tentu saja. Namanya Emilly, Pah. Dia gadis yang berbeda dari kebanyakan, yang aku butuhkan dalam mencari seorang istri ada di dalam dirinya. Anak rumahan, penyabar, lemah lembut, tidak silau dengan harta serta kekuasaan apalagi bisa membuka pola pikirku jika hidup tidak selamanya tentang uang.” Jawab Abraham dengan antusiasnya.“Tumben sekali kamu memperkenalkan wanita sampai segininya. Baiklah, beritahu kekasihmu jika besok kami akan datang.” Ucap Abrisam membuat Abraham bergembira. Dengan penuh semangat, ia menghubungi Emilly perihal ini. Tentu saja mereka berdua menyambutnya dengan sangat bahagia, persiapan pun segera dilakukan oleh kedua belah pihak untuk acara ini.
Magbasa pa
Sammuel sedih, Harvey kecewa
Setelah mengatakan itu, kini Harvey memesan taksi online untuk mengantarkannya ke rumah saudaranya, Sammuel White yang berada di desa. Ia harus tahu apa saja yang dikatakan saudaranya itu kepada tuannya sehingga bisa semarah ini. “Aku sudah meninggalkan keluargaku sendiri sejak aku masih remaja. Semenjak itu, Tuan Abrisam Phoenix-lah yang merawatku dan menjadikan aku menjadi pribadi yang sangat kuat seperti saat ini, apakah pantas jika aku pergi dengan keadaan membuatnya terluka dan kecewa? Semua harus segera diluruskan. Jika aku nantinya tetap tidak diterima bekerja di sana lagi, setidaknya nanti ketika aku benar-benar keluar, nama baikku masih tetap terkenang.” Batin Harvey dengan wajah sedih. Supir taksi yang melihat dari spion bekas luka dan darah yang sudah mengering, merasa ngeri sendiri. “Apakah anda baik-baik saja, Tuan? Sepertinya luka anda cukup serius, saya takut nantinya akan infeksi.” Tanya supir taksi de
Magbasa pa
Datang Menemui Abrisam
Pagi hari, Abraham dikejutkan dengan sosok Harvey yang berada di sini apalagi wajah tampannya membekas lebam akibat sebuah pukulan. “Harvey? Ada apa kamu ke sini? Apa Papah yang memintamu?” tanya Abraham Phoenix terkejut.“Selamat pagi, Tuan muda. Saya ke sini karena keinginan saya sendiri, Tuan.” Sapa Harvey.“Lalu wajah kamu? Apa yang sudah terjadi?” tanya Abrisam khawatir.“Saya kemarin berkelahi dengan preman ketika hendak masuk ke kampung ini, Tuan. Jangan anda risaukan, luka ini tidak seberapa. Bagaimana kabar anda, Tuan?” tanya balik Harvey mengalihkan obrolan.“Ba-baik…. Kamu serius tidak apa-apa? Apakah sudah bertemu dengan calon mertua saya? Siapa tahu kamu diperbolehkan tinggal di sini lebih lama sembari menemaniku.” Tanya Abraham.“Sudah, Tuan. Saya memang akan tinggal sementara di sini namun untuk hari ini, antara saya dengan calon mertua anda akan pergi ke suatu tempat.” Jawab Harvey membuat Abrisam curiga.“Kalian pergi bersama? Berarti kalian saling mengenal?” tanya Ab
Magbasa pa
Kedatangan Harry
“Apakah saya tidak salah mendengarnya? Harvey sudah menghalangi informan terpercaya saya supaya tidak mendapatkan informasi apapun tentangmu sedangkan anda dengan leluasanya bisa mengakses latar belakang anak saya, apa itu adil? Bahkan…. Orang yang saya rawat sejak kecil supaya memiliki pola pemikiran tentang hidup yang baik dan terarah malah dengan teganya mengkhianati orang yang sudah mengangkat derajatnya. Apakah saya tidak berhak kecewa? Apakah saya salah menuduhnya dengan mengatakan dia mata-mata? Semua orang yang berada di pihakku pasti akan melakukan dan memiliki pemikiran yang sama.” Jawab Abrisam dengan lugasnya.“Saya tahu jika posisi saya menghalangi informasi itu salah namun percayalah jika tujuan saya sangat baik. Perihal darimana tahu latar belakang Tuan Abraham, sumpah…. Saya tidak pernah memberitahukannya, Tuan.” Ucap Harvey memberanikan diri.“Apa yang dikatakan Harvey benar, saya mengetahui informasi mengena
Magbasa pa
Meneruskan Semuanya
Sebelum melangkahkan kakinya, Sammuel mengatakan jika semua masalah ini sudah dianggap selesai meskipun tidak menemui titik terang. Bahkan ia juga berharap secepatnya akan mendengarkan kabar jika Harvey bisa kembali bekerja di sini lagi.“Jangan berharap apapun! Saya tidak akan menerima pengkhianat!” pekik Abrisam dengan suara lantangnya.“Jangan sampai kamu nanti menyesalinya, besan! Harvey sangat berjasa dalam hidupmu! Hanya karena satu kesalahan membuatmu gelap mata dengan semua kebaikan serta kesetiaannya terhadapmu! Setidaknya kini kamu sudah tahu jika tujuan Harvey melindungiku itu baik, supaya diantara kami tidak terjadi peperangan dan pernikahan anak-anak kita berjalan dengan semestinya,” ucap Sammuel memberi teguran.“Oh, atau kita batalkan saja pernikahan anak-anak kita agar hubungan ini benar-benar berakhir?” tantang Sammuel membuat semuanya terkejut.“Jangan gila! Sama saja kita menghancurkan hati sert
Magbasa pa
Emilly hamil
Pernikahan yang berlangsung sangat meriah dan mewah sudah pasti menelan biaya yang tidaklah sedikit. Rupanya hal itu tidak menjadi masalah bagi Abrisam, mengingat pernikahan ini adalah momen membahagiakan yang dimana anak laki-lakinya sudah menemukan pendamping hidup yang sesuai keinginannya. Momen yang diharapkan terjadi sekali seumur hidup.Acara resepsi di kota pun juga berlangsung sangat lancar apalagi banyak dari koleganya memuji kecantikan Emilly yang kala itu mengenakan kebaya rancangan desainer ternama. Aksesoris penunjang kebaya pun semakin memperlihatkan kemewahan dalam diri Emilly.  **** Banyak yang mengatakan jika tahun-tahun awal pernikahan adalah kedua pengantin masih dalam masa hangat-hangatnya. Rupanya itu benar adanya, namun tidak hanya di awal pernikahan saja. Hingga tahun keempat pernikahan mereka juga masih memperlihatkan keharmonisan meskipun belum ada buah hati sebagai pelengkap hidup mereka.
Magbasa pa
Melahirkan
Usia kandungan Emilly semakin bertambah setiap harinya, tanpa terasa minggu depan prediksi hari perkiraan kelahirannya. Beragam cara sudah dilakukan Emilly agar nantinya bisa melahirkan dengan normal, dimulai dari rutin senam hamil, lebih banyak melakukan kegiatan, makan dan minum khusus untuk menambah berat badan bayi dan juga meminum vitamin khusus ibu hamil yang diimpor langsung dari luar negeri. Ketika Emilly sedang menyiram bunga-bunga yang berada di halaman belakang, perutnya terasa sangat sakit, dari setiap beberapa jam sekali kini menjadi setiap beberapa menit sekali. Semakin lama perutnya terasa kencang, keringat pun membanjiri kening serta tubuh Emilly.“To-tolonggggg…..” teriak Emilly ditengah rasa sakit yang dirasakannya.Kebetulan pembantu rumah tangga yang menemani Emilly menyadari ada yang aneh dengan majikannya dan segera menghampiri. “Nyonya, bertahanlah,” pinta pembantu merasa panik lalu memberitahu
Magbasa pa
Kehilangan separuh jiwa dalam hidup
Kelahiran sang buah hati sangat disambut dengan baik bahkan hangat oleh kedua belah pihak keluarga. Kedua besan yang sejak lama sedikit merenggang kini sepakat untuk akur demi sang cucu yang sudah lahir di dunia.Wajah tampan rupawan dengan warna mata kecokelatan dan berkulit putih bersih membuat semua orang yang melihatnya merasa sangat jatuh cinta. “Akhirnya kita resmi menjadi seorang kakek,” ucap Sammuel menggendong cucunya dengan sangat hati-hati dan terlihat sangat kaku. Emilly yang melihatnya merasa tertawa geli karena ayahnya seperti sedang menggendong barang yang sangat berharga sehingga harus hati-hati. Ketika mereka tengah berada dalam suasana haru bahagia, ada sebuah panggilan telepon dari ponsel Abraham yang membuat raut wajahnya seketika berubah. Emilly yang menyadari hal itu bergegas membuntuti suaminya yang memilih mengangkat panggilan telepon sedikit menjauh, tentu saja hal itu semakin membuatnya curiga. “Siapa yang menel
Magbasa pa
Tumbuh dengan baik
Setelah kepergian istri tercintanya, Abrisam bersumpah tidak akan jatuh cinta lagi kepada wanita manapun karena hanya Emilly yang ada dihatinya dan perasaan ini akan dibawanya sampai akhir hayat seperti apa yang dilakukan mendiang istrinya yang membawa cinta mereka sampai keabadian. Waktu demi waktu berlalu dengan begitu cepatnya, membesarkan Abraham tanpa sosok Ibu yang turut merawatnya tidak membuat Abraham tumbuh menjadi anak yang kekurangan kasih sayang. Saudaranya sangatlah menyayanginya, dengan senang hati mereka memberikan kasih sayang untuk Abraham apalagi ia tumbuh menjadi anak yang tidak pernah menuntut, pandai dan semakin tampan.Sesekali Sammuel masih menjenguk cucunya untuk melepas rindu sekaligus menatap anak tersayangnya dalam diri Abraham. Bola mata yang mirip dengan Emilly membuat Sammuel selalu merindukan anaknya yang telah tiada. “Andai Emilly masih ada sudah pasti dia akan bangga kepadamu, Boy. Betapa tampann
Magbasa pa
Ketelatenan Arsenio
*Mulai bab ini sudah masuk alur maju ya. Dimana menceritakan kisah Arsenio juga Eve selepas diusir dari mansion Saputra Wijaya.* #### Karena situasi yang semakin canggung, akhirnya Arsenio pamit pergi, sebelum itu, dirinya mengatakan sesuatu kepada Saputra Wijaya, “Tuan, saat ini kondisi Nyonya Eve sedang terbaring lemah di rumah sakit, jika masih ada sisi kemanusiaan serta terketuk hati nurani anda, silahkan jenguk anak semata wayang anda, saat ini tidak ada yang menjadi tempatnya bersandar bahkan hanya saya yang saat ini dimilikinya, bahkan saya juga sudah berjanji kepadanya, bahwa saya tidak akan meninggalkan Eve dan akan menjaganya serta melindunginya sebagaimana ketika dulu saya bekerja menjadi pengawalnya,” ucap Arsenio membuat Saputra tertegun ketika mengetahui jika anak semata wayangnya masuk rumah sakit.Bahkan Saputra merasa menjadi ayah yang gagal karena mengetahui fakta ini dari orang lain, na
Magbasa pa
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status