All Chapters of Luka Sang Bidadari : Chapter 51 - Chapter 60

Raka memutuskan ke rumah Ibu mertuanya yang berada di Bogor. Karena Raka berharap bahwa istrinya Alina akan ada di sana akan mencoba membujuk Alina untuk bisa kembali pulang ke Jakarta."Kak Raka mau kemana pagi sekali sudah rapi?" tanya Nasya melihat sang kakak dengan raut wajah cemas."Mau kerumah ibunya Alina mungkin Alina sedang ada disana,"jawab Raka penuh harap."Jangan terlalu berharap Kak kalau memang kakak tidak menemukan keahlian di sana cobalah untuk belajar ikhlas agar Kak Alina bisa hidup bahagia walaupun tanpa suaminya," papar Nasya mencoba membuat kakanya mengerti. Bahwa luka yang telah dia torehkan kepada istrinya itu begitu sangat menyakitkan sehingga Nasya pun tidak bisa membiarkan kakaknya untuk kembali bersama dengan Kak Alina selama masih ada Alisia di sampingnya."Cukup Nasya! Aku hanya sedang memperjuangkan Rumah tanggaku dengan Alina agar bisa utuh seperti dulu karena Alina sedang mengandung darah dagingku"jawab Raka dengan tegas pada sang adik."Aja Kak jika

2 bulan berlalu Raka terus mencari istrinya Alina namun hasilnya tetap saja sia-sia. Raka tidak pernah tahu istrinya ada di mana Dia pun mencoba untuk meminta bantuan polisi, namun nyatanya tetap saja tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya kasusnya ditutup.Raka seperti hancur hidupnya karena setengah hati yang dia miliki pada Alina hilang seketika setelah kepergian Alina yang hampir berbulan-bulan tidak ditemukan.Usaha Raka pun jadi bangkrut dia sudah tidak memiliki apapun lagi bahkan rumah yang dia miliki pun disita bank karena sudah ada tidak ada penghasilan masuk namun hutang Raka semakin menunpuk hingga akhirnya Raka pun memutuskan untuk tinggal di rumah kedua orang tuanya.Nasya yang melihat tingkah kakaknya yang saat ini jauh berbeda dari Raka yang sebelumnya sempat memiliki rasa iba dan kasihan namun, ini semua adalah kesalahan kakaknya sendiri yang sudah menghancurkan hidup seorang wanita yang begitu sangat berarti dalam hidupnya."Mama kasihan deh lihat kakak kamu sekarang

Raka perlahan membuka mata dan ia terkejut seketika dirinya sudah ada di atas tempat tidur. Dan yang lebih parahnya lagi dia bersama Alisia di sampingnya dengan kondisi pakaiannya yang sudah terbuka."Alisia apa yang kamu lakukan?" Tanya raka dengan suara keras.Alisia menyeka matanya dan dia pun perlahan menatap Rakai yang sudah terbangun di sampingnya. Alicia hanya tersenyum pada Raka."Kenapa sih mas pagi-pagi malah teriak-teriak "jawab Alisia menatap Raka."Apa yang terjadi di antara kita tadi malam jawab aku?!"tanya Raka dengan tegas."Aku hanya menolong kamu mas Raka lagi pula kenapa kamu semalam masuk ke dalam diskotik hanya karena memikirkan Alina kamu hingga rela meminum minuman yang beralkohol dan kamu mabuk berat aku mencoba untuk mengantarkan kamu ke rumah tapi kamu malah muntah hingga akhirnya aku membawa kamu ke hotel tapi kamu malah menarik tanganku dengan erat dan aku pikir mungkin kamu sudah bisa menerima aku sebagai istri terakhir dalam hidup kamu "papar Alisia menje

Setelah selesai mengemasi barangnya, Raka dan Alisia pamit kepada kedua orang tua Raka."Maafin Raka ya mah Raka harap mama akan bisa ikhlas dengan apa yang Raka pilih, " ucap Raka kepada sang Mamah sembari memeluknya dengan erat."Mama selalu doakan yang terbaik untuk kamu Raka dan mama harap kamu bisa menjaga diri baik-baik, "jawab sang mama mencoba untuk ikhlas dengan semuanya.Raka tahu ini memang keputusan terberat yang ia pilih dengan tinggal bersama Alisia itu artinya dia harus siap benar-benar kehilangan Alina dan anak yang ada dalam kandungannya. Tetapi Raka tidak punya pilihan lain ini adalah satu-satunya jalan agar dia bisa menemukan Alina dengan bersikap baik terhadap Alisia dan mencari tahu apa kelemahan wanita itu."Terima kasih banyak ya Mas Raka akhirnya kamu mau menerima aku sebagai istri kamu satu-satunya dan aku janji akan menjadi istri yang baik seperti Alina, "ucap Alisia dengan senyum bahagia.Raka pun hanya tersenyum karena mau sampai kapanpun tidak akan ada wan

"akhirnya sampai Bandung juga dengan selamat aku sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Kak Alina dan Bu Asih,"gumam Nasya dalam hatinya.Nasya mengambil handphone di sakunya dan dia mencari kontak Bu Asih agar dia bisa mengabari bahwa Nasya sudah sampai di Bandung dan akan menginap di sini selama 3 hari agar bisa menemani Alina dalam mengatasi masa tersulitnya."Assalamualaikum Bu Nasya sudah sampai di Bandung dan sebentar lagi Nasya akan datang ke villa bagaimana keadaan Kak Alina Bu? "Tanya Nasya via telpon "Waalaikumsalam Nasya Alhamdulillah kamu sampai di Bandung dengan selamat Alina masih tetap diam dan melamun Ibu tidak berani masuk ke dalam kamar sebelum kamu datang "jawab Bu Asih pada Nasya di telpon."Ya sudah Bu kalau gitu sebentar lagi Nasya sampai villa kok ibu jaga diri baik-baik ya dan tetap perhatikan Kak Alina karena Nasya takut Kak Alina malah akan menyakiti dirinya sendiri, "jawab Nasya dan langsung menutup teleponnya.Masha pun langsung mencari taksi untuk