“Nona, larut sekali pulangnya,” sapa Bi Imah yang sejak tadi menunggu di ruang tamu.“Iya, Bi. Kerjaanku banyak sekali…” desah Helena pelan, langkahnya gontai sambil menyeret tas. Wajahnya pucat, matanya sayu—seharian ini benar-benar melelahkan. Bagaimana tidak, Baskara terus saja mengerjainya dengan revisi-revisi yang rasanya tak masuk akal.“Nona, saya panaskan makan malam dulu, ya?” tawar Bi Imah lembut.“Tidak usah, Bi. Aku mau langsung tidur,” ucap Helena, langsung menghilang ke kamar.Tak lama, pintu kamarnya diketuk perlahan. “Non, dari tadi Tuan menelpon… menanyakan Nona,” suara Bi Imah terdengar dari ambang pintu.“Rivano? Atau Bayu?” tanya Helena, yang sudah berbaring di atas ranjang.
Last Updated : 2025-10-03 Read more