Semua Bab Bodyguard Hot Milik Nona Muda: Bab 151 - Bab 160
173 Bab
151
"Hancurkan gedung Greenlake. Hancurkan ketika cucu Alexander menginjakkan kakinya di sana."David termenung di tempatnya bersembunyi. Tidak menyangka akan mendengar rencana mengerikan dari Nicklaus Hunter.Awalnya, ia berniat datang ke mansion Nicklaus untuk menagih bayaran yang belum ditransfer oleh lelaki itu. Karena satpam yang berjaga di depan sudah hafal dengannya, ia dibiarkan masuk. Tidak tahu bahwa hubungannya dengan Nicklaus sedang tidak baik-baik saja.Tadi ia sempat melihat Amanda bersama ibunya menaiki mobil dengan terburu-buru. Wajah Amanda babak belur dan mengeluarkan banyak darah. Sepertinya sang kakek benar-benar murka atas sikap keterlaluan Amanda kali ini.Hampir saja ia masuk ke dalam ruangan favorit kakek tua itu, namun pengawal Nicklaus menghentikannya. Mengatakan bahwa masih ada anak angkat majikannya yang datang berkunjung.Dan sekarang di sinilah dia berada. Di balik pintu ruang kerja Nicklaus, sedang menguping. Sebelumnya ia sempat bersembunyi di dalam salah s
Baca selengkapnya
152
David tahu, tidak mudah meyakinkan orang lain untuk percaya padanya setelah apa yang dia lakukan. Kepercayaan itu ibarat kaca. Sekali retak, tidak akan bisa diperbaiki lagi. Dan dia mengalaminya sendiri sekarang. Sebaik apapun niatnya, orang lain akan tetap menaruh curiga dan tidak percaya."Aku tidak sedang berbohong. Keselamatan Elena terancam. Dia bisa terbunuh.""Dia akan terancam jika kau mendekatinya, dasar psikopat," maki Nathan. Pria itu tetap menodongkan senjata ke arahnya."Aku serius." David mengangkat kedua tangannya. "Dengar, aku memang terobsesi dengannya. Kau sendiri yang menemukan kamera-kamera itu di kamarnya. Tapi sekarang, ada hal yang lebih penting.""Kau itu licik dan manipulatif, Dave. Kau melakukan segala cara untuk mencapai tujuanmu. Aku hafal bagaimana sifatmu. Kau hanya ingin mengalihkan perhatian." Nathan mendengkus sinis.David mengumpat dalam hati. Di saat genting seperti ini, dia justru tidak dipercayai sama sekali."Dengar, aku tidak akan membuang-buang
Baca selengkapnya
153
"Kenapa terburu-buru? Padahal kita bisa membuka brankas itu besok," kata Elena sambil mengikuti sang ayah yang berjalan dengan cepat memasuki mansion keluarga Pierce."Elena, jangan berjalan terlalu cepat!" tegur Jack dari belakangnya."Entahlah, ayah tiba-tiba merasa harus menemukan kartu magnetik itu sekarang. Rasanya hati ayah gelisah sejak tadi," balas sang ayah. Pria itu langsung berlalu dan naik ke lantai dua tempat kamar Alexander berada.Mia, pelayan pribadi Elena dulu, tergopoh-gopoh menghampiri mereka."Kenapa tidak bilang kalau anda mau datang ke sini, Nona? Kami masih dalam proses memasak makan malam," kata Mia, yang sekarang bertugas sebagai kepala pelayan, dengan wajah panik.Setelah Matthew Patt dan Miranda Kiehl ditangkap, pembantu yang dipekerjakan oleh mereka berdua memang langsung diberhentikan oleh Alan. Hanya tersisa pelayan rekrutan Alexander dan Elena saja yang masih bertahan, termasuk Mia."Tidak apa-apa, Mia. Kami hanya ingin mengambil sesuatu saja," jawab Ele
Baca selengkapnya
154
Elena hampir pingsan lagi, tapi ia menguatkan diri. Tangannya memegang lengan ayahnya dengan erat sebagai sandaran."Tapi rahasia Nicklaus masih di mansion ayah. Kita ke sana dulu," kata Elena."Aku tidak mau mengambil resiko. Lebih baik langsung ke mansionku saja. Lagi pula brankas itu tahan api dan tahan benturan. Meskipun ada yang menemukannya, mereka tidak akan bisa membukanya," jelas Jack. "Ambil barangmu dan segera pergi.""Jack benar, Nak. Lagipula hanya ayah yang tahu mengenai ruang rahasia di kamar itu. Para pelayan dan penjaga rumah tidak ada yang tahu," kata Edward setuju.Elena berpikir keras. Bagaimana kalau video itu ternyata sudah menyebar? Kalau David dan Jennifer saja sudah tahu, kemungkinan besar anak buah David juga sudah tahu. Mereka bisa mencari nilai IPK-nya di kampus dan tanggal pernikahan sang ayah di kantor Pencatatan Sipil.Mendadak otaknya menampilkan kartu magnetik yang tadi sempat dipegangnya. Ah, iya. Tanpa kartu itu, brankas tetap tidak bisa dibuka. Ken
Baca selengkapnya
155
"Bagaimana keadaan di sekitar?" Brandon baru saja datang ketika Nathan selesai mengarahkan para petugas penjinak bom ke titik-titik dimana bom diletakkan.Mereka tidak mau kecolongan lagi. Kejadian di gedung teater kampus membuat mereka harus bergerak lebih sigap sekaligus hati-hati."Aku sudah menemukan di mana saja letak bom itu. Anak buah Nicklaus tidak terlalu pintar. Entah dari perusahaan mana dia merekrut semua pengawal itu." Nathan terkekeh sambil tetap mengawasi para petugas.Tim penjinak bom dari FBI menggunakan robot penjinak bom yang dikendalikan dari jarak jauh, sementara tim penjinak bom dari kepolisian yang sudah menggunakan pakaian khusus, menyisiri seluruh gedung untuk menemukan kemungkinan adanya bom lain."Bagaimana kau tahu bahwa di gedung ini ada bom?" tanya Brandon dengan pandangan tetap fokus pada para bawahannya yang sedang mengamankan anak buah Nicklaus."David Foster."Brandon langsung menoleh ke arahnya dengan pandangan rumit. Mereka tahu bahwa David sangat a
Baca selengkapnya
156
"Kau jangan bercanda!" Evan menatap Nathan ngeri sambil mendorong bahunya."Siapa yang bercanda?" kata Nathan dengan wajah datar."Bro, kau jangan macam-macam! Kau harus menghadapi Jack. Dia tidak akan suka dengan hal ini," peringat Evan dengan mata melotot."Memangnya kenapa? Tidak ada larangan untuk menyukai seseorang.""Tapi dia itu istri bosmu! Kau ini benar-benar..."Evan menyipitkan mata ketika melihat mata kiri Nathan sedikit berkedut. Dengan kesal, pria itu memukul bahu Nathan."Kau hampir saja membuatku jantungan! Jangan sampai kau melakukannya di hadapan Jack. Jangan pernah!" peringat Evan serius.Nathan menyunggingkan senyum miring. Mata kirinya memang berkedut di ujungnya jika sedang berbohong."Siapapun pasti akan menyukai Elena. Hanya laki-laki bodoh seperti Lucas saja yang menyia-nyiakan wanita seperti dia. Bahkan David saja sampai tergila-gila."Evan menghela nafas panjang. Tangan pria itu menggaruk alis kanannya. "Yeah, kau benar. Wanita itu memang tidak perlu berusah
Baca selengkapnya
157
Padahal Edward bertanya dengan nada biasa, tapi Elena langsung terlonjak karena kaget. Seolah-olah pria itu berteriak. Menimbulkan reaksi kecurigaan dari sang ayah."Eh? Tidak melihat apa-apa. Hanya...aku hanya melihat seekor anjing melintas," jawab Elena sedikit tergagap.Ia menoleh sekali lagi ke tempat tadi, namun orang itu sudah tidak ada di tempat. David Foster. Keningnya mengernyit. Kenapa David bisa berada di sini? Apakah David yang melumpuhkan pria-pria asing itu?"Dari mana saja?" tanya Jack.Elena langsung mengalihkan pandangannya. Ia pikir Jack bertanya padanya, tapi ternyata pada beberapa orang dengan tato elang di leher kiri."Kami sedang mencari seseorang yang berhasil kabur. Tadi lewat belakang mansion. Setelah kami cari, ternyata dia tidak ada di mana pun," jawab salah satu dari mereka."Apa? Bagaimana bisa? Pagar belakang mansion begitu tinggi dan dilengkapi dengan besi lancip yang dialiri listrik tegangan tinggi. Tidak mungkin orang itu bisa lolos. Pasti masih berada
Baca selengkapnya
158
[Aku baru tahu bahwa ternyata Alexander Pierce bersahabat dengan dua monster itu. Pria itu terlalu baik untuk dua iblis seperti Nicklaus dan Eliot. Semoga Tuhan menunjukkan jalan bagi Alexander untuk terlepas dari mereka berdua.][Aku sengaja mendekati Alexander untuk menjauhkan pria itu dari dua sahabatnya. Tidak, sebenarnya aku juga ingin mencari perlindungan darinya. Dia kelihatannya mencintaiku. Aku juga mencintainya. Dia adalah satu-satunya pria yang bisa membuat hatiku bergetar. Aku akan membeberkan semuanya setelah kami menikah.][Tuhan berada di pihakku. Nicklaus dan Eliot tidak hadir di pernikahan kami. Aku akan jujur pada Alexander secepatnya.][Tuhan, kenapa kau membuatku berada di posisi ini? Aku selalu mendapatkan halangan ketika akan jujur pada suamiku. Dan ternyata bencana itu datang. Nicklaus dan Eliot datang ke mansion Alexander. Suamiku murka padaku.][Aku takut. Aku tahu mereka akan membunuhku jika aku keluar dari mansion Alexander. Tuhan, tolonglah aku. Rasanya sep
Baca selengkapnya
159
Saksi mata. Ya, tentu saja ada saksi mata. Elena merasa bodoh. Di mansion itu ada banyak pelayan dan anak buah Matthew. Belum lagi CCTV. Kenapa dia dulu begitu ceroboh? Tapi kenapa sampai detik ini, belum ada polisi yang menjemputnya?Rasa gelisah itu membuat kepalanya pusing. Kenapa ia harus berurusan dengan hukum? Ia tidak mau mendekam di penjara dalam keadaan..."Elena!"Matanya membelalak kaget mendengar bentakan itu. Ada dua tangan yang merangkum wajahnya."Apa sebenarnya yang kau pikirkan sejak tadi? Apa yang mengganggu pikiranmu? Kau selalu melamun. Jangan terlalu banyak pikiran. Kau sedang hamil." Jack melihatnya dengan sorot mata heran. Elena langsung memegang tangan pria itu. "Aku tidak akan dipenjara, kan?""Kenapa kau harus dipenjara?" "Aku sudah membunuh Matthew Patt. Apa karena itu David dendam padaku?" Matanya bergerak ke sana kemarin dengan gelisah. Seharusnya ia dulu tidak gegabah."Hei, dengarkan aku! Fokus!" perintah Jack.Elena menuruti pria itu. Matanya menatap
Baca selengkapnya
160
"Aku hanya bersikap realistis. Kita hidup di dunia nyata, bukan film. Apa yang menjamin seorang pria yang pernah tergila-gila pada seorang wanita tiba-tiba jatuh cinta padamu dalam waktu singkat? Seandainya kalian tidak terkena skandal, apakah kau akan jatuh cinta padanya? Apakah dia akan melirikmu?"Perkataan Alan menohok jantungnya. Benar, apakah laki-laki bisa berpaling secepat itu? Bukankah seharusnya membutuhkan waktu yang lama untuk melupakan cinta pertama?Kenyataan memang menyakitkan. Tapi Alan benar. Orang bilang, cinta seorang laki-laki akan habis pada cinta pertamanya. Selanjutnya, dia hanya menjalani sisa hidupnya."Aku berkata seperti ini bukan untuk menakutimu atau menghasutmu. Seharusnya aku mengatakan ini sebelum kalian menikah di Norwegia. Tapi sayangnya aku sedang sangat sibuk. Kau tahu pasti seberapa cantiknya Claire. Jika kau tidak mengubah penampilanmu, apakah dia akan melirikmu?"Kaki Elena terasa lemas, sampai-sampai ia terduduk di kursi yang tak jauh dari konte
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status