Semua Bab My Lovely Bodyguard : Bab 21 - Bab 30

124 Bab

MLB 21 - Tembak Saja!

21Earlene mengunci mulutnya rapat-rapat sepanjang acara santap malam bersama keluarga Liao. Perempuan bergaun sage juga mengabaikan tatapan menyelidik pria di kursi seberang yang sejak tadi mengamatinya. Matthew Zi Rui Liao memahami keengganan Earlene untuk bertunangan dengannya. Namun, pria bermata sipit telanjur tertarik untuk mengenal Earlene lebih dalam, hingga dia memaksa pertunangan mereka dipercepat. Matthew penasaran dengan sosok kekasih Earlene, karena dia belum pernah mendengar kabar lelaki yang selama beberapa waktu mengisi hari-hari perempuan berambut panjang. Matthew sudah mencari tahu tentang Earlene dan dia tidak menemukan bukti-bukti adanya pria lain di sekitar calon tunangannya, karena hanya ada beberapa pengawal yang mengikuti Earlene ke mana pun. Perbincangan para orang tua dilanjutkan sesaat setelah acara bersantap usai. Earlene hanya menunduk sambil memilin jemari. Dia tidak mau memprotes, karena itu akan menimbulkan kemarahan Graham. "Earlene, bisa ikut den
Baca selengkapnya

MLB-22 - Ayo, Kita Pergi, Sayang

22Flint menendangi meja dan kursi di salah satu ruangan di kediamannya di Macau. Pria berwajah bengis sangat marah karena Chyou telah berani menantangnya. Sebelumnya, Flint dan kedua adiknya, serta para sepupu, hendak berkumpul beberapa hari ke depan untuk membicarakan Chyou dan semua saudaranya. Namun, mereka ternyata kalah cepat bergerak. Kendatipun tahu jika Chyou hanya menggertak, tetap saja penyerangan itu merugikan kelabnya. Selain banyak tamu yang kabur, banyaknya bekas tembakan di dinding menjadikan Wayne harus menutup kelab, untuk memperbaiki kondisi tempat itu hingga bisa dioperasikan kembali. "Tuan muda, saya baru mendapat kabar. Jika Chyou dan ketiga orang lainnya telah berhenti bekerja sebagai pengawal keluarga Yang," terang Jacob yang baru memasuki ruang pribadi bosnya. "Sejak kapan?" tanya Flint. "Sekitar seminggu lebih." Flint mengerutkan dahi. "Kenapa begitu tiba-tiba?" "Saya belum tahu tentang itu. Tapi, menurut gosip yang beredar di Yang Grup, Chyou diduga m
Baca selengkapnya

MLB 23 - Oh, Tidak!

23Earlene memandangi layar ponsel Jessica, di mana ada video Chyou yang sedang berada di dalam pesawat, sambil mengucapkan kata-kata perpisahan.Earlene merasa sedih harus kembali berjauhan. Padahal mereka baru dua kali berjumpa kembali setelah Chyou pergi dari rumah orang tuanya. Sedapat mungkin Earlene menahan tangisan yang nyaris keluar. Dia tidak mau matanya bengkak, karena itu akan menimbulkan kecurigaan kedua pengawalnya. Puluhan menit terlewati, Earlene keluar dari ruang kantor pribadi sambil menjinjing tas kerja di tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya memegangi baguette bag hitam. Kedua pengawal berdiri dan mengekori langkah sang nona menuju lift. Kala benda besi terbuka, Earlene terkejut melihat pria berkemeja biru tua yang balas menatapnya lekat-lekat dari dalam elevator."Mau apa kamu ke sini?" tanya Earlene tanpa berbasa-basi terlebih dahulu."Aku sengaja menjemputmu, karena akan mengajakmu jalan-jalan," jawab Matthew, sembari menahan tombol agar pintu tetap terbuka.
Baca selengkapnya

MLB 24 - 3 Strategi

24Jalinan waktu terus bergulir. Hari pertunangan Earlene dengan Matthew kian dekat. Hal itu menyebabkan putri sulung Graham gelisah, sekaligus khawatir jika Chyou tidak memenuhi janji untuk menjemput Earlene. Perempuan berambut panjang juga deg-degan, karena Matthew kian gencar mendekatinya. Mendapati dukungan dari keluarga Yang menjadikan Matthew bisa sering mengunjungi Earlene. Baik di kantor ataupun di rumah. Awal malam itu, Earlene tengah menonton televisi, ketika Dixon, Halton dan Grandel muncul bersama istri masing-masing. Meskipun hubungan mereka tidak harmonis, tetapi Graham dan Diana tetap menyambut para tamu dengan baik. Perbincangan basa-basi menyebabkan Earlene muak. Namun, dia dan kedua adiknya serta para pengawal, tetap bertahan menemani Graham dan Diana. "Kami bersedia membantu untuk melancarkan acara tersebut, Ko," ungkap Dixon seraya tersenyum. "Terima kasih," jawab Graham. "Semuanya sudah ditangani tim khusus. Nantinya keluarga benar-benar hanya sebagai tamu,"
Baca selengkapnya

MLB 25 - V & W

25Dua puluh dua orang turun dari bus kecil milik hotel yang merupakan kepunyaan Daisy Cheung . Mereka bergegas memasuki bangunan dan disambut Frank, Ghani, Elvan dan Dipta dengan penghormatan. Kemudian para lelaki berkemeja biru tua dengan logo PB di saku, bergantian saling berpelukan. Sekian menit berlalu, kelompok pimpinan Chairil telah berada di restoran hotel. Chyou dan yang lainnya menyalami serta mendekap tamu satu per satu. Tiba di depan Dante, Chyou dan sepupunya tersebut saling meninju untuk menyalurkan kerinduan ala mereka. "Kenapa kalian semuanya ikut?" tanya Chyou seusai bertanding pura-pura dengan pria berdagu lancip. "Aku sudah lama tidak bertempur. Ini kesempatan bagus buat melemaskan tangan dan kaki," jawab Dante. "Janji padaku, Dan. Kalian harus berada di belakang." "Aku tidak mau." "Menurutlah. Aku, kakakmu." "Usia kita sama, hanya beda bulan." "Aku yang lahir duluan." "Itu yang kubenci! Harusnya aku lebih dulu!" Keduanya terkekeh, kemudian mereka duduk be
Baca selengkapnya

MLB 26 - Identitas Chyou

26Ruang VIP sebuah restoran mewah di pusat Kota Guangzhou, suasananya hening. Meskipun ada beberapa orang di dalamnya yang memasang tampang seriusGrandel dan Halton membaca detail berkas-berkas yang diberikan Jacob. Mereka terkejut ketika mengetahui bahwa Chyou adalah cucu tertua Daisy Cheung, salah satu pengusaha senior ternama di Taiwan. Sekaligus pemimpin klan Cheung di Tiongkok.Selain Chyou, identitas asli Jianzhen dan Yuze juga turut dibongkar dalam berkas. Sedangkan Miguel dan Steve, dijelaskan sebagai teman-teman Chyou semenjak sekolah, dulu. Grandel mendengkus kuat. Akhirnya dia paham kenapa Chyou terlihat berbeda dari pengawal biasa. Walaupun tidak menyukai pria itu, Grandel mengakui bila kinerja Chyou sangat bagus. "Apa kami boleh menyimpan berkas ini? Perlu dipahami benar-benar," ungkap Halton yang telah selesai membacanya."Ya, silakan," jawab Jacob, asisten Flint Xie. Halton memberikan berkas itu pada Kinsey yang duduk di kursi samping kiri. Pria termuda di keluarg
Baca selengkapnya

MLB 27 - Jangan Sebut Ayahku!

27Puluhan orang keluar dari beberapa mobil SUV dan MPV beraneka warna. Mereka kompak mengenakan kemeja biru tua dengan logo C di ujung kerah, sebagai penanda agar tidak salah orang. Samudra, Harry dan To Mu jalan paling depan sambil berpura-pura berbincang. Mereka berhenti di depan pintu masuk kelab, lalu To Mu memberi kode yang dipahami penjaga yang merupakan Adik Rosanne. Pria bertubuh kekar memeriksa semua orang dalam kelompok To Mu. Adik Rosanne sengaja melewatkan bagian kaki, tempat di mana semua orang menyembunyikan pistol ataupun belati SOG Fixation Bowie, salah satu belati populer di dunia. Satu per satu anggota kelompok tersebut memasuki area dalam yang ramai orang. Mereka menyebar per tim berisi tiga orang ke titik-titik sesuai rencana. Sedangkan Chyou, Dante, Samudra dan Harry meneruskan langkah menuju bar. Calvin, Shen dan Fritz menyusul. Mereka duduk berdampingan di sudut kanan meja. Calvin menunggu kode dari To Mu, kemudian dia memulai percakapan dengan Dionna. Yuz
Baca selengkapnya

MLB 28 - Terlambat, Sayang

28Berita penyerangan ke kelab di Hong Kong milik keluarga Xie kemarin malam, menjadi trending topic di banyak stasiun televisi. Begitu pula dengan semua grup pesan dari kalangan mafia dan pelaku bisnis serupa.Flint mengumpat sambil memukuli samsak. Penyerangan terang-terangan yang dilakukan Chyou membuat wajahnya tercoreng. Para tetua keluarga dan beberapa mafia senior menghubunginya untuk menanyakan detail kejadian. Flint benar-benar marah pada Chyou dan yang lainnya. Dia tidak menduga jika musuhnya bergerak lebih cepat dan tidak terdeteksi. Strategi mereka sangat rapi hingga menyulitkan pihak Xie untuk menyeret mereka ke kantor polisi. Selain itu, Flint dan keluarganya juga harus berhati-hati agar tidak ada lagi penyerangan di kelab-kelab lain. Sebab, Flint akan dicecar para pemegang saham bisnis itu, yang pastinya akan menambah masalah. Belasan menit terlewati. Flint tengah duduk di bangku panjang ketika asistennya datang. Jacob menyampaikan pesan dari keluarga Zhang yang bers
Baca selengkapnya

MLB 29 - Tahan! Jangan Tembak!

29Elmer dan Neuman spontan berdiri ketika pintu ruang kerja Earlene terbuka. Carver yang dikepit Alvaro, mengangkat kedua tangannya di depan dada. Begitu pula dengan Jessica yang disandera Yanuar.Kedua pengawal keluarga Yang, mengambil pistol masing-masing dari dalam saku jas. Mereka menodongkan senjata pada Alvaro yang sengaja diam di tengah-tengah lorong, agar Earlene dan yang lainnya bisa melintas di belakangnya. Haryono dan ketiga rekannya juga mengarahkan senapan laras pendek pada Neuman serta Elmer yang seketika terpaku. Mereka saling menatap dengan tajam, sebelum memindai sekitar untuk memastikan kondisi. Bobby muncul bersama teman-teman pengawal dan penjaga keamanan gedung. Mereka ikut menodongkan pistol pada kelompok pimpinan Haryono, yang membalas dengan serupa. "Tahan! Jangan tembak!" seru Carver yang menjadi tawanan Alvaro. "Tuan muda jangan khawatir. Kami bisa membunuh mereka tanpa menciderai Tuan muda dan Jessica," sahut Bobby. "Coba saja kalau berani!" tegas Zulf
Baca selengkapnya

MLB 30 - Kenapa Dipanggil Tuan Muda?

30Graham Yang memijat dahinya yang berdenyut. Pria tua berkemeja abu-abu benar-benar tidak habis pikir, tentang keputusan Earlene untuk kabur, sekaligus menjelaskan bila Earlene tidak mau dijodohkan dengan Matthew Zi Rui Liao. Graham bertambah kesal, karena Chyou ternyata telah berhasil membuatnya malu. Terang-terangan menjemput Earlene di kantor Yang Grup dan disaksikan banyak orang, mengindikasikan Chyou sangat berani menantang keluarga Yang. Graham menggeleng berulang kali. Dia benar-benar bingung harus melakukan apa, karena tidak mengetahui siapa saja orang-orang suruhan Chyou. Selain itu, dia juga penasaran dengan orang-orang tersebut yang terlihat terlatih dan sangat rapi dalam melakukan tugas mereka. Sesuai dengan laporan banyak saksi mata. Dia dan Seth sudah menanyai Jessica tentang sosok kedua perempuan yang ikut dalam kelompok penjemput. Namun, Jessica hanya mengenal nama mereka tanpa tahu alamat serta identitas lainnya. Jessica mengaku bila dia dan Earlene mengenal ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status