Semua Bab Istri Rahasia: Bab 21 - Bab 30
74 Bab
Terbawa Perasaan
Namira tersentak bangun saat mendengar kicau suara burung dan merasakan sinar matahari menembus melalui celah tirai hingga mengenai sebagian tubuhnya.Dia menoleh ke samping dan tidak menemukan Reyshaka.Lalu pandangannya tertuju pada jam dinding yang telah menunjukkan pukul sebelas siang.“Ya Tuhan ….” Namira mengesah seraya menuruni ranjang.Dia tidur lelap sekali karena efek obat, dokter memang baru meresepkan obat tersebut berdasarkan hasil theraphy kemarin di mana Namira mengaku kalau sering bangun tengah malam dan kemudian tidak bisa tidur lagi hingga pagi harinya.Bergegas Namira keluar dari kamar menuruni anak tangga.“Bi … mas Rey udah pergi kerja?” Namira bertanya dengan raut panik membuat sang asisten rumah tangga bingung.“Iya Bu, bapak pergi pagi sekali tapi enggak pakai baju kerja … Bapak malah pakai sepatu olah raga, kayanya mau olah raga tapi jam segini belum pulang, kenapa ya?” Namira menduga kalau Reyshaka pulang ke rumahnya dulu untuk mandi dan berganti pakaian, se
Baca selengkapnya
Dijodohkan
Sesungguhnya Reyshaka merasa berat hati pergi ke Surabaya, bukan karena harus meninggalkan Namira yang masih sering histeris tengah malam saja tapi karena dia harus bertemu ayah dan mempertanggungjawabkan semua yang terjadi pada perusahaan di Jakarta.Namun sang bunda tercinta yang tahun ini genap berusia lima puluh enam tahun tengah berulang tahun jadi Reyshaka harus berkumpul dengan keluarganya di sana. “Mas Khaliiiissss.” Zaviya menyambutnya dengan sebuah pelukan.Amara datang dari arah dalam rumah dengan senyum lebar dan kedua tangan terentang.Reyshaka membuka satu lengannya untuk Amara sehingga kini dia bisa memeluk dua adik perempuannya sekaligus.“Kapan dari Bandung?” Reyshaka bertanya pada Amara.“Dua hari yang lalu, aki sama nini bawel banget nyuruh aku ke sini terus buat nyiapin pesta ulang tahun bunda,” kata Amara sembari mengerucutkan bibirnya.“Lho … mereka enggak datang?” Reyshaka menggiring kedua adiknya masuk lebih jauh ke dalam rumah.“Mereka udah tua banget, Mas …
Baca selengkapnya
Anak Penurut
“Khalis … ajak ngobrol Salsa di taman belakang ya, kami mau ngobrol sama Bude sama Pakde dulu.” Bunda mengedipkan satu mata usai berkata demikian membuat Reyshaka mengerti maksud dari semua ini.Reyshaka akan dijodohkan dengan Salsabila.Deg.Jantung Reyshaka berdetak tidak nyaman, wajahnya langsung pucat.Tidak, jangan sampai perjodohan itu terjadi.“Yah ….” Reyshaka menarik tangan ayah yang pergi paling terakhir.“Ngobrol aja dulu, nanti kasih tahu kami cocok atau enggak … tapi kalau bisa sih cocok ya, soalnya bunda udah deket banget sama Salsa.” Ayah berbisik sebelum meninggalkan Reyshaka, beliau tahu keresahan sang putra hanya dari sorot matanya.Reyshaka mengembuskan napas panjang, dia mengusap wajahnya kemudian membalikan badan.Baru ingat kalau Salsabila masih berdiri di sana.Keduanya menjadi canggung dan salah tingkah.“Kita ke sana aja ya,” ajak Reyshaka pada Salsabila yang menurut saja dituntun ke tempat di mana kedua adiknya sedang berkumpul.“Mbak Salsaaaaa.” Zaviya menya
Baca selengkapnya
Mempersiapkan Diri
“Ayah … Mira mau ke Mall dulu ya, ada beberapa barang yang harus Mira beli untuk persiapan kembali kerja hari senin nanti,” kata Namira pamit kepada ayah Altezza yang tengah menonton di ruang televisi.“Kamu udah siap bertemu orang-orang itu, Mir?” Ayah menatap sendu Namira dan sang putri tahu siapa orang-orang yang dimaksud ayah Altezza.“Mira enggak tahu, Yah … tapi harus Mira paksakan … seenggaknya sekarang Mira tenang karena ada mas Rey yang akan jagain Mira.” Ucapan Namira tersebut malah menimbulkan kekhawatiran di hati ayah Altezza.“Mir, kamu harus ingat kalau Rey adalah anak Venus … wanita yang pernah ayah sakiti, kamu jangan pernah berharap banyak sama dia … dia hanya menikahi kamu untuk sebuah status … kamu jangan sampai jatuh cinta sama dia ya, Mir … bayangkan bagaimana murkanya dia nanti kalau tahu siapa kamu sebenarnya.” Ayah mengingatkan agar sang putri tidak terlena.Raut wajah Namira berubah tegang, dia memang sempat lupa dan menikmati sikap baik penuh sayang yang Rey
Baca selengkapnya
Hari Pertama
“Selamat pagi, Bu Angela.” Namira menyapa sopan membuat wanita cantik yang tangannya sudah menyentuh handle pintu hendak masuk ke ruang miliknya itu menahan pergerakan.Kepalanya lantas menoleh ke samping ke tempat di mana sofa set berada membuat Bu Angle dan Namira saling tatap selama beberapa detik. “Kamu … Namira ‘kan?” Tanyanya seperti tidak percaya karena Namira yang dia kenal dulu sangat culun dengan pakaian sederhana dan rambut panjang yang menurutnya tidak terurus.Namun sekarang dia tercengang saat melihat Namira yang begitu cantik karena penampilannya telah berubah. Rambutnya dipotong pendek dan pakaiannya Angela tahu kalau yang dikenakan Namira adalah pakaian bermerk.“Betul Bu, saya Namira.” Namira menyahut bersama senyum ramah.“Yuk, masuk ke ruangan saya … kita ngobrol.” Angela menyambut ramah kembalinya Namira karena sudah mendapat pesan dari Reyshaka agar menerima Namira kembali bekerja di perusahaan ini untuk menghemat budget perekrutan karyawan. Diam-diam Namira s
Baca selengkapnya
Backstreet
“Selamat pagi pak Arief.”“Oh … ini Namira ya? Yang katanya akan menjadi tim saya?”“Betul, Pak.” “Sama saya juga,” sambar Dimas yang tiba-tiba datang membawa kotak berisi barang-barang miliknya.“Wah … senang sekali saya mendapat tim yang muda-muda,” kata pak Arief sembari tersenyum lebar, beliau berjalan lebih dulu masuk ke dalam ruangan.“Si Mala mupeng, ingin ikut jadi tim kita.” Dimas berbisik kepada Namira dia lantas pergi ke sebuah meja kosong karena meja yang lain sudah ada tas Namira.“Bilang aja sama bu Angela, minta dipindah ke tim kita.” Namira memberi ide.“Mana bisa gitu, memangnya dia istri CEO.”Kalimat Dimas itu membuat Namira tersindir.Pak Arief meminta Dimas dan Namira duduk di depan mejanya untuk melakukan briefing.Sebagai orang yang telah berumur, ternyata pak Arief tidak kaku atau kolot dalam memimpin malah beliau menerima banyak masukan dari Namira dan Dimas.Mereka pun menyepakati beberapa aturan dan prosedur dalam bekerja.Setelah itu Namira dan Dimas kemba
Baca selengkapnya
Bangga
Namira berlari keluar dari lobby melewati pintu gerbang depan lalu berbelok masuk ke dalam gang.Dia masih berlari menyusuri gang sembari menyenggol banyak anak kecil yang tengah bermain di sepanjang gang.Begitu sampai di mulut gang ternyata mobil Reyshaka sudah terparkir di sana.Namira menarik handle pintu lantas masuk ke dalam mobil, dia mengambil tempat duduk di kursi penumpang depan.Detik berikutnya Namira merasakan tubuhnya dipeluk, siapa lagi pelakunya jika bukan Reyshaka.Napas Namira tersengal, jantungnya berdetak kencang sekali disertai mata yang telah basah oleh buliran kristal. “Kamu tenang ya, kamu aman sekarang … ada saya.” Kalimat yang diucapkan suara berat Reyshaka dengan nada rendah yang terdengar penuh perhatian itu berhasil memecah tangis Namira.“Maaas, aku … takut.” Namira mengerang dengan suara tercekat.Pelukan Reyshaka mengerat pada tubuh ringkih yang tengah bergetar itu. Reyshaka tidak meminta Namira untuk berhenti menangis bila itu bisa membuatnya lebih
Baca selengkapnya
Peringatan
“Namira memang anak yang baik, enggak pernah marah … sekalipun dibully teman-temannya dulu sewaktu sekolah, dia akan diam tanpa berniat melawan apalagi membalas … Namira juga enggak pernah ngeluh, dia akan mengatakan kalau semua baik-baik aja meski yang dia rasakan sebaliknya.”Suara ayah tercekat, napasnya mulai memburu.“Tapi hari ini Nami hebat, Pak … saya rasa sebentar lagi Nami bisa sembuh dari traumanya.”Ayah tercenung menatap Reyshaka sebelum akhirnya berujar kembali.“Namira menurut sekali sama kamu, Rey … dia seperti ingin selalu menyenangkan kamu … padahal kamu menikahi Namira hanya untuk memberinya status tapi dia serius sekali melakukan perannya sebagai seorang istri … hampir tiap hari Namira masak … katanya takut kamu pulang ke sini ….” Ayah Altezza menjeda, dia menoleh menatap Reyshaka.Reyshaka tahu ke mana arah pembicaraan ayah Altezza.“Tolong ingatkan Namira agar tidak terbawa perasaan karena nanti kalian akan bercerai.” Sesungguhnya ayah Altezza sedang mengingatka
Baca selengkapnya
Kancing Kemeja
“Ups!” Reyshaka bergumam terkejut karena kancing di lengan kemejanya terlepas jatuh ke lantai lalu menggelinding dan berhenti di kaki Namira.Istrinya yang duduk di meja rias sedang bersiap untuk pergi bekerja itu pun akhirnya membungkuk memungut butir kancing tersebut.“Aku pasangin lagi ya Mas,” kata Namira sembari beranjak dari kursi meja rias.Sementara istrinya pergi ke walk in closet, Reyshaka menjatuhkan bokongnya di sisi ranjang.Namira kembali membawa satu kotak kecil berisi peralatan menjahit.Dia mulai memasukan jarum ke benang dengan lihai kemudian membuat simpul di ujung benang usai memutusnya dari gulungan menggunakan gunting kecil.Reyshaka mengangkat tangannya dan Namira yang berdiri tepat di depan pria itu mulai menjahit bulir kancing di tempat tadi terlepas.“Sini duduk,” kata Reyshaka menepuk pahanya.Namira melirik wajah suaminya yang tampan kemudian melirik paha pria itu dan tanpa bisa dia cegah, pipinya memerah.Yang benar saja, masa dia duduk di atas pangkuan Re
Baca selengkapnya
Cemburu
Sekarang posisi Reyshaka dan Raina ada di belakang Sementara Dimas dan Namira di depan pintu lift.“Nanti kamu ikut ke acara charity ya.” Reyshaka baru ingat kalau dia tidak begitu mengenali mengenal wajah orang-orang penting yang harus dia sapa di acara nanti dan Raina bisa memberitahunya.“Baik, Pak … menurut Pak Rey saya pakai gaun malam yang waktu itu Pak Rey beliin aja atau apa perlu saya beli lagi?” Nada suara Raina terdengar manja.Dan entah kenapa tatapan Reyshaka refleks tertuju pada Namira yang bisa dia jangkau sisi wajahnya dari tempatnya berdiri.Pundak Namira menegang, kepalanya menunduk dengan pendar sendu di mata.“Terserah kamu.” Reyshaka bergumam.“Pak Rey mau pakai jas warna apa? Biar nanti saya menyesuaikan … saat makan siang nanti saya beli dulu gaun ke butik, enggak apa-apa pakai duit saya aja, Pak … biar saya punya banyak gaun, soalnya sekarang sering nemenin Pak Rey ke pesta ketemu orang-orang penting.” Raina mengatakannya dengan bangga.“Pake kartu kredit saya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status