All Chapters of Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku : Chapter 21 - Chapter 30
98 Chapters
21
Aku tidak segera turun untuk melihat suamiku yang konon katanya menggigil panas dingin setelah kuhajar habis habisan. Dia pasti kesakitan setelah mendapatkan terjangan dan pukulan dariku ditambah dengan panasnya air mendidih.Kurasa dia mendapatkan pukulan terburuk dalam hidupnya.Aku aku memang puas tapi aku tahu bahwa apa yang kulakukan adalah dosa, tidak seharusnya seorang Istri bersikap kasar pada suaminya, Apa yang kulakukan tidak akan kusebarkan dan memang tidak pantas ditiru. Aku hanya memberi peringatan dan melampiaskan kekesalanku karena sudah berulang kali kuberi tahu untuk segera berhenti berselingkuh tapi Mas Farid tidak berhenti juga.Ada rasa bersalah dalam diriku tapi aku berdamai dengannya, sekretaris suamiku memang harus diberi pelajaran agar dia mengerti kalau kebungkamanku bukanlah sebuah kelemahan.*Aku turun selesai mandi dan berdandan wangi menggerai rambutku dan karena ini di dalam rumah jadi aku tidak memakai jilbabku.Aku membuat segelas susu untuk diriku sen
Read more
22
Usai menyetrika pakaiannya lelaki itu terlihat mengenakannyaz dia berdiri dan mematut dirinya di kaca yang ada di ruang makan lalu menyisir rambut. "Setelah kau suruh aku untuk mengurus makanan dan pakaianku sendiri... apa lagi yang akan kau lakukan?""Akan kupasrahkan sisanya kepada Allah," jawabku dengan santai."Tidakkah kau sadar bahwa sikapmu yang seperti ini akan membuatku semakin jauh darimu.""Keputusan ingin tetap dekat atau menjauhi itu adalah hakmu aku tidak bisa mempengaruhinya sedikitpun seperti halnya keputusan saat kau berhubungan dengan wanita itu....""Kenapa kau selalu menyentil tentang dia setiap kali kalimat terlontar di bibirmu.""Memang agak sensitif ya ... tapi karena wanita itu hubungan kita jadi hancur. Aku tahu kaulah yang bersalah dan wanita itu jadi korban kebangisanku, tapi, ini terjadi karena dirimu.""Ah...." Dia mendesah lalu menjatuhkan dirinya di kursi, nampaknya dia tidak jadi ke mana-mana."Kenapa kau malah terduduk lemas di situ. Bukannya kau lap
Read more
23
Melihatku mengusirnya terang-terangan dan melemparkan tas ke tangannya, membuat lelaki itu seperti sadar akan sesuatu lalu tercenung sendirian. "Baiklah, dengar, maafkan aku, aku benar-benar sudah kehilangan akal.""Tentu saja, kecantikan wanita itu membuatmu kehilangan akal. Dan meski aku berusaha tampil secantik mungkin di hadapanmu, kau tidak akan pernah terpesona karena mungkin kau telah bosan selama 20 tahun terus berjumpa denganku," jawabku."Pergilah sekarang, bawa mobil milikku, kita bertukar," sambungku. "Jangan begitu, aku tak akan kemana mana.""Kenapa? Apa kau tak mau melepas kenyamanan dalam rumah ini? Ataukah aku takut bahwa aku akan menghancurkan hidupmu dan merusak karirmu?""Aku yakin kau tidak akan melakukan itu demi menimbang anak-anak kita dan betapa kau mencintaiku.""Nah, itu kau tahu, kalau aku menyayangimu. Tapi mengapakah kau tetap saja melakukan perbuatan rendah itu.""Aku bersalah, aku minta maaf, aku mengakui kekhilafanku, aku minta maaf." Dia kalap dan b
Read more
24
Sepagi ini aku sudah terkejut melihat keadaan kamar utama yang berantakan, pintu lemari terbuka, sebagian pakaian tumpah ke lantai sementara laci laci terbuka. Sepertinya lelaki itu mencari sesuatu atau dia mungkin hendak kabur dengan pasangan barunya.Ya, setelah kuperiksa beberapa pakaiannya hilang dari sana. Aku segera turun dan menanyai asisten rumah tangga yang baru bekerja dua hari di rumah."Apa kau lihat suamiku?""Pagi pagi pergi Bu, bawa tas.""Mobil mana yang dia pakai!""Mobil coklat," jawabnya sambil memandangku dengan heran " ada apa Bu?" "Baguslah, dia bawa mobilku," gumamku sambil beranjak. Ke dapur. Jika dia memang benar-benar kabur, aku lega, dia tidak membohong apapun dari rumah ini karena semua berkas-berkas penting dan sertifikat sudah sembunyikan. Pun dengan uang dan perhiasanku. Aku yakin, lelaki itu tadinya mencari uang dan surat penting untuk dibawa kabur dengannya. Syukurnya, aku berhasil mengamankan mobil BMW miliknya yahng lebih mahal dari mobil milikku
Read more
25
Segera setelah ku suruh dan menanggapi bagaimana aku merasa sangat khawatir, putraku langsung menghubungi nomor ponsel ayahnya."Ayah ada di mana?""Di kantor seharian aku lembut," jawabnya."Apa Ayah tidak akan pulang?""Kenapa memangnya?""Bunda sedikit gelisah dan bertanya tentang ayah.""Baiklah aku akan pulang nanti," jawabnya.Anakku langsung mendekat dan memberitahuku kalau Ayahnya baik-baik saja dan sedang duduk di kantornya.Sementara diri ini masih merasa khawatir tentang polisi yang baru saja datang petang tadi dan menanyai tentang suamiku. Katanya Mereka melihat seseorang mirip mas Farid mengendarai dan menabrak mobil wanita Malang tadi.Ya Allah, semoga Tuhan tidak melibatkan keluargaku dalam masalah yang cukup besar. Sekitar pukul 09.00 malam mas Farid kembali ke rumah. Anak-anak yang tahu bahwa ayahnya dicari polisi nampak sangat khawatir dan gelisah menunggunya."Ayah, ayah dari mana saja.""Ayah bekerja Nak," jawab Mas Fahri pada Cindy."Aku lewat kamar ayah pagi tad
Read more
26
Setelah meninggalkan pos pengamanan area komplek rumah kami, aku jadi berpikir keras. Aku duduk di balik jok mobil dengan berbagai pikiran mengambang dalam hatiku. Bingung, kaget, juga yakin bahwa lelaki yang ada di rekaman CCTV itu memang suamiku. Jas milik Mas Farid. Aku tidak bisa mengelak sedikitpun.Namun .... Wanita yang ditabrak bukanlah salah satu penghuni kompleks ini. Kami tinggal di lingkungan elit dengan keamanan ketat yang mana hanya pemilik properti yang bisa masuk. Kalau ada tamu maka mereka harus melapor dan membawa identitas mereka. Jadi mustahil suamiku masuk tanpa izin ke dalam lingkungan kompleks dengan luas puluhan hektar ini tanpa petugas keamanan pasti memeriksanya sebelum masuk, jadi wajar kalau mereka curiga.CCTV di Jalan utama memang tidak merekam karena rusak tapi kamera pengawas di pos keamanan bekerja 24 jam dan merekam orang yang keluar dan masuk. Lalu tentang mobil Alphard. Jika suamiku mengendarainya .... dari mana dia dapatkan mobil itu. Untuk
Read more
27
"Tolong maafkan aku dan lindungi aku," ujarnya sambil menyentuh ujung kakiku, aku bersurut dari hadapannya dan menggelengkan kepala.Aku menatapnya dengan pandangan mata penuh ketidakpercayaan, tubuhku gemetar dan aku menyadari bahwa aku sedang berhadapan dengan seorang pembunuh berencana. Dengan psikopat berdarah dingin yang tega ingin melenyapkan Ibu dari anak-anaknya, hanya demi menutupi hubungan perselingkuhan dan tetap menyimpannya awet sebagai rahasia.Mungkin setelah kematianku dia akan menguasai saham milikku yang diberikan ayah, kemudian dia akan mempengaruhi anak-anakku untuk menerima wanita itu sebagai ibu tiri mereka. Lalu, mereka akan berbahagia sementara aku mati dalam keadaan merana.Ya Tuhan."Teganya kamu, betapa diceknya kamu membuat rencana yang hendak menyakitiku. Apa kau lupa aku siapa?""Maafkan aku, aku sungguh khilaf, sikapmu yang sangat keras setiap harinya membuatku semakin tertekan dan tidak punya pilihan lain.""Jadi penjelasanmu sudah membuktikan segalanya
Read more
28
Usai mendengar perkataanku suamiku kembalikan badan dan melanjutkan ganti pakaian. Dia pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi lalu merebahkan dirinya di kasur. Aku tidak lagi tidur di kamar yang berjauhan melainkan sudah kembali ke kamar utama. Aku kembali ke kamar kami bukan untuk bercinta, tapi melainkan Aku ingin mengolok-olok kegelisahannya sepanjang malam. Aku tertawa melihat dia ketakutan karena itu adalah hiburan tersendiri Setelah berbulan-bulan dia menipu kepercayaanku. "Kau tidak ingin makan?""Jujur saja ketenangan dalam kepalaku membuatku tidak berselera makan.""Kau harus tetap hidup untuk mempertanggungjawabkan segalanya.""Apa sebenarnya kau hendak melindungiku atau ingin melemparku ke kandang singa?""Entahlah, akan kulakukan tergantung dengan moodku. Jika kau berencana untuk membunuhku sekali lagi maka, aku pastikan akan ada kejadian senjata makan tuan. Aku peringatkan sekali lagi, senjata yang kau lempar pada aku akan beralih menusuk dadamu sendiri. Ak
Read more
29
Aku terduduk merenungi akan tindakan dan keputusanku dalam beberapa hari belakangan. Ya, aku bahagia menekan dan mengolok-olok suamiku yang ketakutan tapi di sisi lain aku tidak bisa menafikan fakta bahwa aku mencoba menutup-nutupi kesalahannya, aku bermain-main dengan hukum dan seakan berusaha menutupi bukti dan memperlambat investigasi. Bagaimanapun suamiku adalah seorang kriminal yang sudah merencanakan pembunuhan selalu berhasil menghilangkan nyawa orang yang tidak bersalah. Ini bukan tentang perselingkuhan yang menghancurkan hatiku, lagi tapi sudah masuk ke ranah hukum dan kejahatan yang serius.Mengapakah, Mas Farid tega senekat itu demi berbahagia dengan kekasihnya, dia rela melakukan sesuatu yang akan berdampak buruk untuk dirinya sendiri juga keluarganya. Tidaklah suamiku berpikir panjang sebelum memutuskan melakukan itu.Haruskah demi memuaskan kekesalan hatiku dan semakin membuat hidupnya terburuk, aku lalu mengarahkan dia untuk melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, m
Read more
30
Aku tidak bisa terus berdiam diri dan menunggu takdir yang bisa saja menyeret kepada jurang yang paling dalam. Aku harus mulai menyiapkan pengacara untuk diriku sendiri dan pengacara keluarga, siapa tahu polisi tiba-tiba menemukan bukti dan menyeret suamiku serta menjangkit diri ini yang secara tersirat pernah melindunginya.Atau ... aku pergi saja menemui keluarga korban, kemudian membangun keakraban dan memberi mereka santunan, tindakan seperti itu seakan akan menunjukkan bahwa kami merasa bersalah tapi jika nilai kompensasinya besar, maka kurasa mereka bisa sedikit meringankan tuntutannya pada suamiku. Ah, aku hampir menjambak rambutku sendiri karena merasa pusing.Kemarin, aku yang nyaris jadi korban niat jahatnya tapi sekarang aku malah membantunya untuk berlindung. Cinta itukah diriku pada suamiku ataukah aku masih benar-benar dalam koridor awal bahwa aku ingin balas dendam padanya? Aku ingin menyusahkannya Dan meletakkan kehidupannya di dalam neraka sehingga dia merasa berh
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status