Semua Bab Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku : Bab 31 - Bab 40
98 Bab
31 ini salah Bab!!
Aku merasa cukup asing dengan dengan waktu demi waktu yang kujalani setelah kepergian mas Kevin. Ada sensasi aneh di malam pertama saat dia benar-benar telah memutuskan pergi dari rumah ini.Aku tak lagi melihat barang miliknya di kamar mandi alat cukur, sikat gigi, sabun dan handuk, aku juga tidak melihat lagi cangkir kesayangannya saat aku dan anak-anak makan malam di meja. Ingin kusembunyikan air mata yang hendak meleleh di pipi tapi aku tidak kuasa menahannya meski harus tetap tersenyum di hadapan Daffa dan sinta.Jujur saja, rasanya hatiku hampa, terlubangi dengan cara yang tragis. Sakit benar, karena aku belum menyiapkan mental untuk sebuah perpisahan yang terjadi dengan cepat...mendadak perasaan ini dilukai begitu saja olehnya. Sakitnya bukan hanya karena suamiku mencintai wanita lain lalu pergi. Lebih sakit, karena dia mencampakkanku begitu saja tanpa ada perlakuan dan kata-kata yang baik. Dia pergi tanpa bisa kubayangkan akan secepat itu. Meski aku menyalahkan diriku, bahwa k
Baca selengkapnya
31. bab yang benar
Jiwa dan kesadaranku masih mengambang saat melihat mas Farid dan Niken di Bogor lalu digelandang masuk ke dalam mobil polisi. Kejadian ini begitu cepat dan masih sulit kucerna oleh akal dan pikiranku. Aku baru bangun dan hendak menyiapkan sarapan saat tiba-tiba wanita itu datang dan berteriak lalu membuat kekacauan di hadapan anak-anakku. Ternyata polisi mengikuti suamiku, mengawasi rumah kami dan mencari seluk-beluk dan serta dengan siapa saja dia berhubungan. Saat Niken yang ceroboh berteriak histeris dan mengungkap segalanya polisi langsung masuk dan mengamankan mereka. Ah, ya Allah, ini sungguh pukulan mengejutkan untuk kami semua beserta ketiga anakku terlebih mereka yang tidak tahu apa-apa."Tunggu, tunggu dulu, Pak. Kami tidak mengerti mengapa anda menangkap Ayah kami.""Sepertinya Ayah kalian sudah menabrak seseorang dan berusaha menutupinya. Kami akan bawa dia untuk dimintai keterangannya di kantor.""Apa boleh kami mendampingi?""Boleh aja, tapi mungkin untuk sementara,
Baca selengkapnya
32
"Tolong jujurlah dan jangan bolak-balik keterangan anda. Mengapa anda yang begitu sibuk di jam kerja, mengebut pulang lalu menabrak seseorang dan anda tidak mengabarkan pada siapapun kalau anda sudah mengalami kecelakaan?""Ah!" Suamiku mengeluh sambil menjambak rambutnya sendiri. "Haruskah kami melakukan tes kebohongan kepada anda?""Tidak pak. Tolong pak, saya butuh pengacara saya, tolong panggil dia!""Anda jujur dengan kooperatif atau kami harus melakukan intervensi sehingga menemukan kebenaran yang mutlak?""Saya butuh pengacara saya pak polisi!""Kami akan memanggilnya tapi sebelum itu Anda harus menjawab kami!""Biar pengacara saya yang menjawab.""Kalau begitu Anda menyadari bahwa ini adalah masalah rumit! Anda tahu persis kan kalau anda bersalah?!" Ujar polisi itu sambil terus mengintimidasi. Suamiku terdiam lalu menangis, aku yang berdiri menyaksikannya dari balik pintu hanya terdiam dan menatap dengan berbagai perasaan di hatiku. Ada rasa puas karena karma begitu instan
Baca selengkapnya
33
Tring!Saat aku dan anak-anak akan membubarkan diri dan istirahat tiba-tiba teleponku berdering. Aku menggeser layar dan memeriksa siapa yang menelpon.Tidak ada namanya "Halo siapa ini?""Bu, saya petugas keamanan di kantornya Pak Farid. Saya orang yang ibu suruh untuk mengirimkan mobil ke luar kota.""Iya, ada apa?""Polisi banyak bertanya tentang mobil itu kepada saya. Mereka bertanya tentang keterlibatan Anda, tapi untungnya, Saya tidak beritahu kalau Anda yang menyuruh."Seketika hatiku lega."Lalu Apa yang akan Anda katakan besok?""Saya tidak akan melibatkan ibu tapi saya mohon bantuan untuk melindungi keluarga saya.""Kenapa tiba-tiba Bapak, menelpon saya dan mengatakan itu. Apakah Anda percaya saya akan membantu Anda, Pak." "Saya lihat apa yang ibu lihat di lokasi proyek, menurut saya apa yang terjadi tidaklah adil untuk ibu dan anak-anak ibu, makanya saya berpihak.""Jadi anda tahu bahwa bos anda berselingkuh.""Ya, dan karena saya tidak menyetujui perbuatan itu saya ber
Baca selengkapnya
34
Seminggu kemudian.Entah keputusan apa yang dibuat oleh suamiku dan rekan kerjanya, partner bisnis yang telah bahu membahu bersamanya untuk membangun perusahaan itu. Entah apa yang sudah mereka sepakati, hingga akhirnya pihak perusahaan setuju untuk menjamin suamiku. Kabarnya mereka membayar kompensasi 2 miliar untuk keluarga korban, hingga mereka mencabut tuntutan dan membebaskan Mas Farid, lalu secara mengejutkan lelaki itu berhasil pulang ke rumah.Di ambang pintu saat kedatangannya, kami semua tercengang. Tadinya, aku pikir dia akan membusuk di penjara tapi dengan cepat dia meloloskan dirinya. Sebenarnya aku tidak perlu heran, lelaki itu sangat pandai berbisnis dan berdiplomasi, dia lihai bernegosiasi dan membuat kesepakatan, serta licik menciptakan argumen-argumen sehingga terlihat tidak bersalah. Pengacara yang dia bayar pun adalah pengacara hebat yang pandai memutarbalikkan fakta.Ya, Aku seharusnya tidak perlu heran dengan lelaki itu. Dia tidak akan sanggup bertahan sukses s
Baca selengkapnya
35
Sehari setelah pulang Suamiku kembali beraktivitas ke perusahaannya. Pagi-pagi aku sudah memberinya sarapan dan kopi lalu membantunya menggunakan jas. Lelaki itu menatap dirinya sendiri yang sudah tampan dan memakai dasi dari pantulan cermin. Aku dipeluknya, kemudian kami berdua menghadap ke cermin dalam posisi dia masih memeluk pinggangku dan meletakkan kepalanya di bahu kiriku."Lihatlah kau dan aku sangat serasi. Aku tidak akan setampan ini jika kau tidak mendandani, Aku tidak akan sesukses sekarang tanpa kau menyokongku.""Lalu kenapa kau khianati aku?""Aku tidak akan menghianatimu, aku akan berikan bagian perusahaan yang kau minta. Aku akan berikan posisi strategis untuk Handi anak kita serta mengamankan karir untuk Alexa dan Cindy.""Alexa dan Cindy tidak tertarik bekerja di perusahaan pembangunan.""Tapi aku sudah menjamin biaya mereka untuk kuliah dan mengejar cita-citanya, termasuk tunjangan untuk beberapa tahun ke depan." Dia berbisik ke telingaku."Aku senang kau menjami
Baca selengkapnya
36
"Jadi, kau sebenarnya tidak pernah mencintaiku?""Pernah tapi perlahan rasa itu mulai menghilang," jawabnya dengan senyum yang santai sementara Air mata ini sudah tidak tertahan lagi untuk jatuh dari kelopak mata. "Hanya karena kedatangan wanita yang belum kau kenal lama, kau langsung ingin mencampakkan keluarga dan wanita yang sudah berjuang menyokongmu?""Kau jangan terus-menerus menyebutkan jasamu sehingga aku merasa tidak enak dan malu. Aku berusaha bertahan selama 20 tahun dan setiap hari membahagiakanmu dengan sikap penuh cinta dan kemesraan Apa kau tidak pernah merasa cukup dengan itu?!""Dicintai dan disayangi suami adalah anugerah terindah yang seorang wanita pun tidak ingin hilang dari kehidupannya. Seorang Istri pasti bahagia hidup dengan semua berkah itu, kenapa kau menipuku, kenapa kau tega?""Aku berusaha menyayangimu dengan jujur dan setulus mungkin, tapi semakin aku berusaha semakin pula aku muak dengan diriku sendiri, aku bosan, Hafsah.""Hanya karena kau menemukan w
Baca selengkapnya
37
"Apa yang terjadi di sini?" Tanya Mertuaku saat lelaki enam puluh tahun itu bertandang ke rumah."Kenapa suamimu bisa sampai angkat kaki dari rumahnya sendiri?""Itu keputusan dia ayah?""Apa menghancurkan rumah tangga sudah jadi trend saat ini, Mengapa tidak ada seorangpun yang mau bertahan dan mengalah?!" Ayah mertua mencengkeram tongkatnya dengan kesal."Suamiku jatuh cinta pada wanita lain dan melakukan segala cara untuk bersama dengannya, termasuk kejahatan yang dia lakukan tempo hari, semuanya dilakukan untuk menyingkirkan diriku.""Dan kau diam saja melihat seseorang mengalami pubertas kedua? Kenapa tidak laporkan padaku?""Aku bisa apa ayah, cari dukungan dan pembenaran membuatku semakin sulit di mata Mas Farid.""Apa yang terjadi setelah ini?""Dia akan membagi harta jadi dua.""Astaghfirullah... Dia akan bahagia bersama istrinya sementara kamu harus berjuang untuk menjaga ketiga anakmu?""Iya, ayah. Untuk apa juga saya bertahan jika lelaki itu tidak lagi menginginkan saya?"
Baca selengkapnya
38
Secara mengejutkan Mas Farid datang di siang hari saat aku dan anak-anak tengah menyantap makan. Lelaki itu membuka pintu dengan kasar, berdiri sambil menyapu pandangannya dengan wajah yang sangat sebal, lalu saat kami melihatnya, dia hanya mendengus seperti sapi kepanasan."Kenapa dia Bun?""Ga tahu," balasku.Aku bangkitkan diriku dari tempat duduk lalu mencuci tangan ini di wastafel, kuhampiri lelaki yang pernah sangat kucintai itu dengan berbagai rasa penasaran di hatiku tentang mengapa dia tiba-tiba datang ke rumah."Setelah memutuskan perg, aku kaget kau datang lagi.""Harusnya kau senang dengan keputusan yang diambil ayahku di mana semuanya memihak kalian.""Dan aku juga percaya kau adalah pria yang cerdik, kau bisa lakukan apapun untuk melindungi kekasihmu itu."Brak!Lelaki itu melemparkan sebuah map berisi kertas-kertas di atas meja."Ambillah, itulah yang selama ini kalian tunggu kan?""Apa itu?" "Pengesahan dari kuasa hukum bahwa kalian mendapatkan hak dan saham perusah
Baca selengkapnya
39
Aku masih terisak pilu di ruang tamu, sambil berusaha menahan rintihan hatiku yang terus teringat akan kata-kata Mas Farid yang menyakitkan.Benalu!Numpang hidup !Jangan menyusahkannya.Bebaskan dia bahagia demi kenangan yang pernah ada!Enak hidup enak di masa tua meski tanpa Cinta!Tetap jadi beban dan tidak punya rasa malu!Inti dari hal-hal yang dia sampaikan kepadaku siang tadi membuatku tidak bisa menahan kekecewaan dan air mata. Tidak habis pikir dan terus kupertanyakan pada diriku sendiri, Mengapa orang yang dulu sangat mencintai dan menomor-satukan keluarga, tiba-tiba mencampakkan kami begitu saja bahkan lebih buruk dari sampah.Bahkan sampah pun diperlakukan dengan baik, dengan hati hati, sampai mereka benar-benar tiba di pembuangan akhir!"Bunda...." Cindy datang mendekat dan merangkul tubuhku melihat ekspresi wajahnya yang prihatin sekaligus kasihan padaku, membuat hati ini semakin teriris-iris dan merasa sangat sedih."Bunda janganlah Bunda bersedih karena menghawati
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status