Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku

Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku

By:  Ria Abdullah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
7
1 rating
98Chapters
13.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Setiap hari dia memperlakukan diri ini seperti ratu, dia bilang satu satunya cinta di hatinya hanya aku. Dua puluh tahun lebih berumah tangga tak ada yang mencurigakan hingga aku mendapati pengkhianatan. Kupikir hanya aku di hatinya, ternyata di belakangku, wanita lain merintih rintih minta lagi.

View More
Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
endang sri wahyuni
sebenernya suka sama cerita ttg istri tangguh yang kuat menghadapi badai kehidupan tapi sayang ceritanya kurang masuk akal, bagaimana bisa seorang suami yg merencanakan pembunuhan bisa bebas, mau ditutup pake uang sekalipun. juga seorang pelakor begitu berkuasa, cerita tidak natural.
2024-02-12 03:06:05
0
98 Chapters
1. Romantisme dan penipuan suamiku
**Jangan mudah terlena pada suami yang selalu bersikap mesra dan manis. Siapa tahu, mereka menyembunyikan rasa bersalah dengan berusaha mengambil hati istrinya. Seperti suamiku, meski baik padaku diam-diam dia membuat seseorang merintih di dalam kantornya. **Sejak menikah dengan Mas Farid--bertahun tahun lalu-- hari-hariku terasa dipenuhi dengan berkah dan kebahagiaan, setiap hari seperti sebuah hadiah, merasa berkah diberikan suami yang baik serta penuh perhatian, ditambah kami dianugerahi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Mereka tumbuh cerdas dan selalu membawa kebanggaan tersendiri untuk orang tuanya.**Tepat dua puluh tahun anniversary pernikahan, ketika pagi ini aku berdiri di depan figura foto keluarga dengan tatapan bangga dan senyuman lebar di bibirku. Netra ini menatap lengkap pada foto berukuran cukup besar dan menjadi poin utama di ruang keluarga. Di gambar itu, ada aku dan suamiku yang duduk berdampingan dengan ekspresi penuh cinta dan saling genggam tangan sement
Read more
2. terpaku menatap kenyataan.
Aku terpaku di dinding melihat kejadian itu, dari balik pintu dan ditutupi oleh daun-daun pohon plastik, aku meneteskan air mata melihat kejadian yang seakan seperti mimpi di depan mata.Apa yang kulihat sulit untukku cerna seketika, seakan tabir antara kenyataan dan alam ilusi menjadi kabur. Aku jadi sulit membedakan mana yang kenyataan dan mana yang hanya tipuan mata. Duniaku gelap, seakan aku diterpa gerhana matahari, seakan ada mendung kelabu yang benar-benar menutup cahaya dari hadapanku, meski ada kilat di depan mata tapi aku seakan buta.Sulit untuk percaya setelah 20 tahun lelaki itu selalu ada bersamaku, jam tanganku dan tidak melewatkan waktu untuk merangkul serta memberikan ciuman hangat. Sulit untuk mengerti tiba-tiba dia punya sisi lain dalam dirinya dan berani melakukan perbuatan itu.Kutinggalkan ruang itu dan membiarkan dia yang masih melanjutkan sesi memadu asmara dengan kekasih gelapnya. Ah, Tuhan, di bawah sana musik masih berdentum, riuh rendah dan samar-samar perc
Read more
3. tidak peka
Aku sudah lemas saat mobil suamiku tiba di rumah. Dari arah gerbang, atap rumah dan balkon kamar tidurku terlihat megah. Saat memasuki halaman taman cantik menyambut, air mancur berundak dan kolam ikan favoritku sudah ada di sana tempat aku biasa bersantai di sore hari dan bercanda dengan suamiku.Ah, bisa-bisanya aku tertipu oleh sandiwara dan permainannya.Aku turun dari mobil dengan lunglai menutup pintu mobilnya dengan kasar kemudian masuk ke pintu utama sambil menghentakkan kakiku. Kulepaskan sepatu hak tinggi dengan acak lalu kutinggalkan foyer utama langsung berlari ke arah kamar tidur."Hei, kau kenapa? Sepatumu tidak biasanya Kau letakkan dengan berantakan tanya suamiku sambil memunguti benda itu lalu memasukkannya ke dalam rak.""Aku ingin ke kamar mandi," jawabku dari atas tangga.Aku pergi ke kamar mandi menutup pintunya, lalu menangis di hadapan wastafel sambil menyalakan keran dengan tekanan tinggi, airnya deras sederas air mataku yang berderai di pipi. Mendadak kepalak
Read more
4. pagi mencekam untukku
Pagi ini mendung menutupi cakrawala, nafas bagi terasa begitu suram terlebih dahulu aku tidak sepenuhnya membuka tirai jendela kaca. Aku masih terduduk setelah habis salat subuh, tidak mengerjakan apapun hanya sibuk menatap cakrawala sambil merangkum luka di hatiku.Bayangan dan kelebatan kejadian semalam membuatku nyaris menggila, aku tidak bisa memejamkan mata barang sedikitpun karena selalu ingat bagaimana seringai dan senyum wanita itu padaku. Dia melecehkanku, dia tersenyum padaku seakan-akan dia memenangkan sesuatu yang besar, seakan-akan dia ingin bilang :"Lihatlah suamimu sangat mencintaiku dan dia rela melakukan apapun untukku termasuk menggadaikan kehormatan dan harga dirinya di tempat kerja."Aku benar-benar stres memikirkan itu."Bunda...." Sapaan dari Alexa Putri terakhirku membuyarkan diri ini."Bunda sedang apa duduk berjam-jam menatap jendela?""Hanya menatap langit yang tadinya cerah lalu berubah mendung?""Apa ada yang aneh? Biasanya jam segini makanan sudah siap d
Read more
5. sandiwara Mas Farid
"Siapa yang datang Bunda?" tanya suamiku dengan pertanyaan yang lembut dan mesra. "Arsitek mu yang bernama Niken mampir ke tempat ini dan menyerahkan berkas desain untuk proyek terbaru. Ini dia?" Aku menyerahkan berkas itu pada suamiku Dia terlihat memasang ekspresi datar menerima kertas-kertas itu dari tanganku."Dia bilang apa?""Tidak ada, hanya menitip ini saja.""Oh baik." Lelaki itu memberikan badan sambil mengangguk-ngangguk lalu beranjak kembali masuk ke dalam."Tunggu ....""Apa?" tanyanya."Apa kau dan arsitekmu dekat?""Pertanyaan macam Apa itu dekat yang maksudnya seperti apa?" Mas Farid menaikkan alisnya dengan heran memasang ekspresi seakan-akan dia tidak mengenal wanita itu atau tidak memiliki dosa sedikitpun. Aku jadi dongkol di dalam hatiku melihat dia yang pandai sekali bersilat lidah dan pura-pura."Aku bertanya padamu. Apa kau dan dia cukup dekat?""Aku dan dia sering bertemu karena kami diharuskan untuk membahas proyek dan bekerja sama. Satu konstruksi yang salah
Read more
6. suamiku pergi
Setelah suamiku mengenakan jas dan bersiap berangkat kerja, aku hanya terdiam di ruang tengah sambil menahan air mataku mengingat bentakannya yang begitu keras. Untung posisinya anak-anak sudah berangkat ke sekolah dan kegiatan masing-masing jadi hanya ada kami berdua saja yang berkonflik"Aku pergi dulu," ujarnya dingin."Iya, Mas, maafkan aku atas ponselmu." Aku mencoba mengalah meski dalam hati ini sudah bertumpuk-tumpuk sekali amarah dan luka. Aku mencoba menahan dirimu demi tidak bertengkar pagi-pagi dan diperhatikan oleh ketiga anakku. Cindy, Alexa dan kakaknya akan tersinggung jika orang tua mereka ribut pagi-pagi."Iya, tak apa," balasnya sambil menghelakan nafas dengan dalam."Apa perlu aku perbaiki ponsel itu?""Tidak, biar aku sendiri yang membawanya ke tukang reparasi, ada beberapa data dan kontak yang mau aku unduh."'iya, Mas, baiklah.""Kau tidak ke mana-mana hari ini?""Tidak.""Aku terpikirkan tentang dirimu yang sejak kemarin terus bersikap aneh. Puncaknya ... malam
Read more
7. mas Farid kesal
Mas Farid nampak terkejut mendengar perkataan wanita berambut panjang itu, meski dia mengenakan pakaian kerja khusus konstruksi tapi cetakan bagian tubuhnya yang terbungkus celana jeans dan sepatu boot membuat dia nampak sangat seksi. Dia menawan dan sungguh menarik."Apa? Kau bilang apa?" Suamiku nampak terguncang saat kekasihnya minta putus darinya. Dia segera meraih tangan wanita itu dan membingkai wajahnya dengan kedua telapak tangannya."Aku belum pernah mencintai orang setulus aku mencintaimu.""Cih, jangan bohong." Wanita itu mendeci sambil membuang pandangannya ia seakan benci sekali pada suamiku."Aku memang mencintai Hafsah, tapi aku lebih mencintaimu, aku tergila-gila padamu dan akan kutinggalkan segalanya lebih bisa bersamamu.""Oh ya?" "Ya, aku bersumpah!" ucapnya sambil mengecup jemari Niken."Lalu kenapa kok belum juga meninggalkan mereka semua jika kau memang yakin begitu mencintaiku.""Aku harus menyelesaikan hubungan itu dengan baik-baik agar tidak ada dendam Antara
Read more
8 minta tolong
PraaaaakAaaaah! Auhhh tolong ....Wanita itu menjerit minta ampun, keningnya berdarah, saat kulepas tengkuknya dia meluncur jatuh dan terkapar di aspal."Aku peringatkan padamu, untuk jangan main main denganku," ujarku sambil tersenyum miring dan masuk kembali ke mobil, wanita itu terkapar, ia merintih kesakitan dan berusaha bangkit, keningnya pecah lalu mengucurkan darah "Laporkan saja insiden ini pada pacarmu, aku menunggu reaksinya," lanjutku sambil tancap gas dan pergi begitu saja.Wanita itu memandangku dengan kesal tapi dia tak menjawabku."Beraninya wanita obralan sepertinya mencoba memisahkanku dan suamiku." Aku menggunam lalu mengencangkan laju mobil.*Waktu kembali bergulir, siang jadi malam, dan suamiku belum kunjung pulang, aku rasa dia menolong gundiknya, membawanya ke rumah sakit dan merawatnya.Hingga pukul sembilan dia belum kunjung datang, kucoba untuk menghubungi tapi dia tak menjawabnya. Baru aja akan kucari, dia sudah ada di ambang pintu."Dari mana saja Mas, a
Read more
9
Tanpa sengaja air mataku berderai, lututku gemetar dan aku berusaha membekap mulutku dengan kedua tangan, menghalau tangisanku agar tidak pecah dan terdengar oleh penghuni rumah. Aku tidak kuasa melihat benda berwarna merah marun yang teronggok di lantai kamarku itu. Aku merasa jijik menyentuhnya dan segera kulempar tapi aku tak bisa menepis fakta bahwa mereka memang melakukan sesuatu sebelum jam pulang kerja dan sebelum aku memukul wanita itu di tepi hutan. Aku rasa ini kan berusaha memprovokasi dan cari gara-gara denganku sehingga dia punya celah untuk masuk dan memanasi suamiku sehingga hubungan kami keruh.Ada tabir tipis antara penipuan dan rasa cinta yang sesungguhnya. Jika diperhatikan saat suamiku mengutarakan cinta padaku dia mengatakannya dengan begitu tulus jujur dan tatapan matanya benar-benar menunjukkan kalau dia mengatakan yang dia rasakan. Tapi saat aku menyaksikan dia mengatakan hal yang sama kepada Niken, maka aku tersadar, bahwa suamiku memang pandai bersandiwa
Read more
10
"Apa tidurmu nyenyak semalam?" tanya lelaki itu saat aku sedang melata piring di meja makan. Dia menjumpaiku, mendekati ke dapur saat aku sedang menyiapkan sarapan lalu mencium kening ini."Iya, tidurku bagus, kau bagaimana Mas?""Aku nyaman memelukmu," balasnya sambil duduk lalu mengesap kopi, aku menggeser kursi lagi duduk harapannya. Memberinya piring makan dan meletakkan nasi goreng ke atas permukaan benda itu."Makanlah.""Baik," jawabnya.Kami makan dan saling diam sekali aku dan dia saling memandang sampai akhirnya lelaki itu tidak tahan untuk bertanya,"Ada apa, kenapa kau diam saja?""Aku ingin bertanya padamu.""Tentang apa?""Apa yang kau sembunyikan dariku?" tatapanku tajam padanya, "Apa maksudmu, sudah nyari seminggu kau terus bertanya tentang apa yang aku sembunyikan Memangnya apa yang aku sembunyikan," tanya lelaki itu sambil menahan makanan di sendoknya."Baiklah kalau kau tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Tapi, Aku tetap menunggumu untuk jujur.""Kejujuran macam
Read more
DMCA.com Protection Status