Semua Bab Ranjang Panas Milik Tuan Lukas: Bab 51 - Bab 60
172 Bab
GARA-GARA SEPATU MERAH!
GARA-GARA SEPATU MERAH!"Sebenarnya apa maksud Dea sebenarnya? Aku tidak percaya begitu saja jika memang dia begitu khawatir kepada Davina. Aku harus segera mencari tahu apa hubungan mereka ," batin Lukas dalam hati. Karena terlihat dari tingkah Dea yang lebih memperhatikannya, daripada ibunya."Ah, Dea terima kasih ya. Kau sudah mengatakan itu kepadaku dan Davina kedepannya. Aku akan terus berada di samping Davina. Jadi tolong perhatikan aku juga ya karena aku adalah CALON SUAMINYA!" tegas Dion."Wah ini benar-benar gila. Aku baru saja menyaksikan drama kolosal," ujar Gina."Benar ini seperti sandiwara saja ya dan telenovela," sambung Eca."Setidaknya sekarang aku lebih baik darimu. Aku lebih menyukai dan menyayangi Davina daripadamu," lanjutnya. Tiba-tiba wedding organizer itu datang setelah mengangkat telepon tadi. Kemudian dia menghampiri Lukas. "Tuan Lukas karena anda juga sudah ada di sini, bagaimana jika Anda memilih jasnya juga?""Aku rasa tidak
Baca selengkapnya
APA HUBUNGAN DEA DAN DAVINA SEBENARNYA?
APA HUBUNGAN DEA DAN DAVINA SEBENARNYA?"Seharusnya aku harus mempercepat pernikahannya, rumah pengantin baru masih dalam proses pembangunan tapi setidaknya aku ada apartemen yang bisa untukku dan Davina tinggal di daripada di rumah itu. Kasihan wanita ini, nampak tertekan sekali," gumam Lukas."Davina daripada kau mengontrak atau mencari kos-kosan dan tempat tinggal lain, apalagi kau tak nyaman tinggal di rumahmu. Apakah kau tidak ingin tinggal di apartemenku saja toh? Kita sebentar lagi akan menikah," ajak Davina. Davina pun menengok ke arah Lukas dia menatap Lukas dengan tatapan lumayan tajam."Di rumah Tuan Lukas? Kita bahkan belum resmi menikah," jawab Davina."Memangnya kenapa? Toh kita juga akan menikah sebentar lagi," kata Lukas dengan bangga."Bukankah hanya ada satu kamar di rumah itu?" tanya Davina."Itu kan semi apartemen, Tuan," sambungnya."Ck Davina! Kita sudah melakukannya beberapa kali juga. Toh kau bukan anak kecil lagi, saat bulan madu
Baca selengkapnya
PELET ILMU HITAM?
PELET ILMU HITAM?"Oh iya bagaimana tentang saham perusahaan yang kita kelola? Kau menjalankannya dengan baik kan?" tanya Davina pada Dea."Perusahaan? Sebentar, perusahaan apa yang kalian bicarakan?" tanya Lukas."Diam-diam aku dan Dea memang bekerja sama untuk membuat perusahaan kecil, Tuan Lukas. Kami bagi tugas sih, tetapi selama ini Dea yang menjalankannya. Aku hanya berinvestasi sedikit uangku," ujar Davina."Mengapa kau tak mengatakan ini padaku?" tanya Lukas."Apakah Tuan Lukas pernah peduli dan pernah bertanya padaku? Rasanya tidak kan? Jadi untuk apa aku berkata kepada Tuan Lukas," sahut Davina. Lukas hanya menganggukkan kepalanya. Dia mencoba menyimak apa yang dibicarakan oleh Davina dan Dea. "Dea ingat ya! Ini adalah uang terakhir yang aku punya dan seluruh tabunganku bahkan aku sudah menginvestasikan semua di perusahaan ini," jelas Davina."Iya iya! Tenang saja, mengapa kau ini kok bawel sekali," keluh Davina."Ternyata ini hubunga
Baca selengkapnya
KAU BELUM MENIKAH! INGAT ITU!
KAU BELUM MENIKAH! INGAT ITU!"Semenjak tidur denganmu rasanya aku seperti ditawan olehmu, Davina. Apakah kau menggunakan ilmu hitam untuk mendapatkanku? Kau memeletku ya?" tanya Lukas Davina pun langsung menepuk tangan Lukas dengan pelan. Bukannya marah justru Lukas pun tertawa terbahak-bahak melihat Davina berlaku seperti itu. Lukas benar-benar mengakak sampai memperlihatkan deretan gigi putinya. Saat seperti ini Davina sungguh terpesona dengan Lukas, sepertinya Lukas memang lebih tampan jika dia tertawa dan jarang sekali dia bisa melihat presiden direkturnya itu tertawa."Kau ini konyol sekali, Tuan Lukas. Bagaimana mungkin aku mau meletmu? Kapan aku mempunyai waktu luang pergi ke dukun tanpa pengawasan olehmu? Bahkan aku tidak bisa hilang dari jeratanmu, selama dua puluh empat jam aku dalam pengawasanmu dan pengawasan Ibuku. Bagaimana mungkin bisa aku tiba-tiba memeletmu? Bahkan kau bisa berpikir seperti itu?" protes Davina."Hahaha barangkali saja kau bisa melakukannya dengan se
Baca selengkapnya
KEMARAHAN DAVINA AKIBAT LEON!
KEMARAHAN DAVINA AKIBAT LEON!"Apalagi rasanya tidak baik bagi dua orang untuk tetap bersama sampai larut malam. Bukankah begitu Tuan Lukas? DAVINA LAIN KALI KAU HARUS PULANG LEBIH CEPAT DAN MEMBERI KABAR KEPADA MAMA! KARENA BAGAIMANAPUN JUGA KAU BELUM LAH MENIKAH DENGAN TUAN LUKAS! INGAT ITU," ancam Mama Davina. Davina hanya menganggukkan kepalanya, tapi dia sangat lega sekarang. Meskipun Mama Davina murka begitu namun Davina yakin bahwa Ibu nya tak akan bisa berbuat banyak meski marh sekalipun. Apalagi Lukas selalu berada di sampingnya dan membelanya. Mamanya tak akan berani menyentuhnya lagi."BAIKLAH TUAN LUKAS JUGA PASTI LELAH KAN? JADI SEBAIKNYA KAU JUGA CEPAT PULANG DAN ISTIRAHAT TUAN," perintah Mama Davina dengan tegas dan meninggikan suaranya."Ayo Leon! Kau juga harus masuk. Di luar dingin," ajak mama Davina."Ibu masuk saja dulu. Aku akan menyusul nanti," kata Leon."Baiklah kalau begitu, aku masuk dulu," pamit Mama Davina langsung berlalu ke dalam. Sedangkan Davina masih
Baca selengkapnya
BLACK CARD MILIK LUKAS!
BLACK CARD MILIK LUKAS!"Hentikan Leon! Aku sudah bersabar dari tadi sikap tidak sopan macam apa ini. Berhenti ikut campur dan masuk sana!" teriak Davina dengan kemarahan yang memuncak."ITU BUKAN URUSANMU DENGAN SIAPA AKU MENIKAH. SEJAUH INI KAU HANYA DIAM SAMBIL TERUS MENGAWASIKU KAN? KENAPA SEKARANG TIBA-TIBA KAU IKUT CAMPUR DALAM HIDUPKU, LEON! KENAPA? KENAPA TAK SEDARI DULU KAU IKUT MEMBELAKU!" teriak Davina."Kakak..." panggil Leon kaget melihat Davina membentaknya dengan sangat keras di hadapan Davina."Kakak kenapa?" tanya Leon,"Masuk!" tegas Davina."Tapi Kak....'"MASUKKKK!" teriak Davina. Karena melihat Davina yang sudah benar-benar marah, Leon pun memilih mengalah. Dia hanya bisa menghela nafas panjang dan berbalik arah masuk ke dalam gang rumahnya. Sedangkan Davina merasa sangat tak enak dengan Lukas. Karena harus menyaksikkan perdebatan ini."Maafkan sikap adikku tadi, Tuan Lukas. Aku rasa sebaiknya kau pulang sekarang, hari larut
Baca selengkapnya
NASIB ANAK ANGKAT YANG DI ANAK TIRIKAN!
NASIB ANAK ANGKAT YANG DI ANAK TIRIKAN!"Iya aku akan ingat pesanmu, Tuan Lukas. Aku tidak akan menggunakan kartu ini untuk ke hotel bersama pria lain. Bahkan aku tidak akan pernah menemui pria lain selain dirimu, Tuan Lukas. Dan juga terima kasih, terima kasih banyak kau telah menjadi penolong dan malaikat dalam hidupku. Aku tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini dari lelaki manapun," kata Davina sambil mengusap air matanya yang jatuh."Cengeng!" ledek Lukas."Baiklah kalau begitu aku pulang dulu," pamit Lukas. Davina pun menganggukkan kepalanya dia melihat sampai dahulu Lukas masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkannya.***H-10 pernikahan di perusahaan***"Jadi kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya Lukas pada Thomas sekretarisnya."Sudah Tuan, tapi aku benar-benar masih tidak bisa mengira dan mencerna semuanya. Bagaimana ini semua bisa terjadi? Mengapa Davina justru yang tuan Lukas jadikan istri di antara banyak kandidat wanita lain yang begitu b
Baca selengkapnya
TEKAD DAVINA MEMBUAT PERUBAHAN!
TEKAD DAVINA MEMBUAT PERUBAHAN!"Kau Kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanya Sean."Ya, aku baik-baik saja. Semakin ke sini aku makin menyadari satu hal, Kak. Sepertinya aku tetaplah anak angkat bukan anak kandung, jadi aku cukup sadar diri bahwa tidak pantas berada di sini. BUkankah begitu?" sindir Lukas."Kenapa kau berkata seperti itu padaku tiba-tiba? Bukankah kau sedari awal sudah tahu juga bahwa kau bukan anak kandung Papa. Meski begitu keluarga kita kan menerimamu apa adanya. Bahkan Mama juga sangat menyayangimu dan tak pernah membedakanmu," jawab Sean."Tapi tidak dengan Papa, kan?" tanya Sean."Kalau saja kau tidak memiliki gelar anak angkat, kau pasti akan lebih sukses bukan? Apakah kau berpikir seperti itu, Lukas? Apa kau pikir gampang membuat perusahaan seperti ini. Jangan berpikir picik seperti itu. Iya, memang kau akan sukses sebagai Direktur orang-orang sawah tidak ada di posisi seperti sekarang," sindir Sean."Kau harus berani memberontak kepad
Baca selengkapnya
DAVINA YANG SESUNGGUHNYA!
DAVINA YANG SESUNGGUHNYA!"Apakah aku harus menggunakan black card milik Tuan Lukas?" batin Davina dalam hati.Dia terdiam sejenak. Setelah perjanjian kontrak dengan Lukas habis, Davina tak ingin kembali ke rumah itu. Jadi dia harus segera mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari secara finansial. Jika hanya bekerja sebagai sekertaris Lukas saja tentu tak akan cukup hasilnya, dia harus mencari pekerjaan lain."Tenang saja aku rasa tidak apa-apa aku akan menggunakan fasilitas dari calon suamiku," ucap Davina."Apa maksudmu, Davina?" tanya Dea."Aku memiliki ini!" kata Davina sambil mengluarkn black card milik Lukas."Wahh gila kau. Dia benar-benar memberikanmu itu?" tanya Dea."Kau pukir dari mana aku mendapatkannya? Kau tahu kan aku tak sekaya itu. Sebenarnya Tuan Lukas memberikanku kartu ini, aku seperti punya berkat yang jatuh dari langit," jelas Davina."Wahhh gila! Gila kau," gumam Dea berkali kali. Karena Dea sangat tahu saat bersama Alexandria, Lukas tak seroyal ini."Sudah diamla
Baca selengkapnya
KETEGASAN DAVINA DALAM BAYANGAN LUKAS!
KETEGASAN DAVINA DALAM BAYANGAN LUKAS!"HENTIKAN!" bentak Haidar."Davina kalau kau ingin bernyanyi Kau harus menyanyikan lagu yang menyenangkan dong! Kalau kau menyanyikan lagu seperti itu di tempat seperti ini konyol namanya. Yang benar saja! Kau itu kok aneh sekali," tegur Haidar."Aku memang suka lagunya yang menyedihkan seperti ini! Kenapa? Tak apa-apa kan? tanya Davina sambil menoleh ke arah Haidar."Cukup-cukup! Hentikan, ini akan merusak suasana," ujar Haidar sambil menggebrak mejanya. Seketika Davina pun menghentikan nyanyiannya dan berjalan ke arah meja, dia menatap tajam ke arah Haidar."Diam!" bentak Davina ganti."Diam dan dengarkan aku! Meskipun kau tidak menyukainya, aku sangat tidak suka ketika bernyanyi di tengah lagu dan disuruh berhenti! TAK SOPAN!" tegas Davina sambil membentak ke arah Haidar."Gila kau! Berani-beraninya kau menyuruhku untuk diam," teriak Haidar. Sepersekian detik Davina seperti tersadar, dia memandang ke ara
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status