Ranjang Panas Milik Tuan Lukas

Ranjang Panas Milik Tuan Lukas

last updateLast Updated : 2024-06-11
By:  Secilia Abigail HarionoCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
196Chapters
15.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Lucas Orlandho Wijaya, seorang CEO perusahaan IT besar di Singapura kembali ke Indonesia. Dia bertemu dengan Giska, wanita yang menjadi sekertaris sepupunya. Entah mengapa Lucas seperti memiliki insting pernah memiliki hubungan dengan Giska di masa lalu. Lucas, seorang CEO yang maha benar, maha sempurna, menghalalkan semua kekuasaan dan uangnya dengan mengiming- imingi uang SATU MILIAR agar bisa mendapatkan Giska demi membuka tabir masa lalunya. Giska yang juga di desak oleh kedua orang tuanya karena terjerat piutang membuatnya akhirnya merendahkan harga dirinya di hadapan Tuan Lucas, ternyata Lucas tak memberikannya secara cuma- cuma. Dia pun membuat kesepakatan antara atasan dan sekertarisnya dengan imbalan uang satu Miliar itu. Mulailah kehidupan drama CEO dan Sekertaris nya itu. Perjalanan membuka ingatan masa lalu membuat Lucas dan Giska semakin dekat sampai mereka akhirnya menjalin hubungan lebih dalam. Berpacaran dengan atasannya sendiri adalah hal yang tak pernah di duga Giska, berawal dari perjanjian berubah menjadi hubungan. Tapi ternyata memang takdir membawa dirinya terlibat skandal cinta antar sekertaris dan atasannya. Jika sampai hubungan mereka di ketahui oleh teman- teman sejawatnya tentu Giska akan mengalami masalah besar karena dianggap sebagai sekertaris jalur murahan, sedangkan Tuan Lucas atasannya akan terlibat masalah dengan semua dewan komisaris saat tahu ternyata CEO mereka terlibat skandal cinta sekantor dan akan menjadi rumor yang mempengaruhi saham perusahaan mereka. Apalagi perlahan ingatan Tuan Lucas kembali. Akankah mereka bisa bersama? Bagaimana skandal percintaan antara sekertaris dan bos ini terjaga selama di kantor yang berawal dari perjanjian demi mendapatkan satu miliar? Bagaimana jika Lucas tahu skandal masa lalu mereka? Baca kisah selengkapnya di RANJANG PANAS MILIK TUAN LUCAS!

View More

Chapter 1

TUAN LUKAS DI PERKOSA WANITA!

TUAN LUKAS DI PERKOSA WANITA!

"Itu membuatku ingin mencium bibirmu, Tuan," kata Davina sambil berjingkat memeluk lukas.

'Cup' bibir mereka saling beradu, awalnya hanya sekedar saling menempel namun lama- lama menjadi lumatan. Dengan beraninya Davina mendorong tubuh Lukas sampai lelaki itu berbaring diatas kasur hotel. Dia menduduki perut rata Lukas kemudian melumat bibir Lukas lagi.

"Ahhhh, mmmmhhh," desahan keluar dari bibir mereka.

"Kau tidak menyuruhku untuk tidak melakukannya kan?" tanya Lukas memandang wajah Davina.

"Aku bisa beranggapan kita sama- sama mau kan, Tuan?" sahut Davina sambil membuka atasan bajunya.

Sontak saja perbuatan Davina itu menampakkan dua gundukan buah dada yang tampak bulat di hadapan Lukas yang tertindih di bawah. Lukas langsung membalik keadaan.

"Sekali lagi aku bilang, kau akan dalam masalah kalau memintaku untuk melakukannya. Karena itu memacu birahiku," ujar Lukas.

"Sttt! Nikmati saja, Tuan," perintah Davina sambil membuka kancing baju Lukas.

"Aku akan memberikannya untuk mu malam ini! Malam yang penuh gairah membara."

Panasnya wine yang ada dalam tubuh mereka kali ini membuat keduanya kehilangan kendali. Hal yang seharusnya tak terjadi antara atasan dan bawahan. Davina yang sudah kehilangan kesadarannya justru membuka bajunya sendiri di hadapan Lukas. Tanpa banyak berkata Lukas langsung menindihnya.

"Agh... Tu- Tuan..." erangan Davina ketika dua tangan Lukas bermain di putingnya. Lukas mulai mencubit, menekan dan memelintirnya.

"Akhhhh! Sakit," gumam Davina lirih saat Lukas mengisapnya.

"Ah maaf, kalau begitu apakah boleh begini?" tanya Lukas sambil memberikan bekas cupang di leher, tangan, dan pundak Davina, tangannya tak berhenti meremas.

"Ck! Itu ekspresi sakit menikmati bukan sakit siksaan bukan! Hahaha," sindir Lukas sambil memasukkan tangan nya ke lubang kehangatan milik Davina.

"Ahhhh! Aghhh!" pekik Davina tertahan.

"Kau pasti sensitif di bagian sini ya? Lihatlah," kata Lukas sambil menunjukkan cairan milik Davina dan menjilatnya tanpa rasa jijik sedikitpun.

"Kau tidak jijik, Tuan?" tanya Davina.

"Rasa ini manis sekali."

"Cepat masukkan Tuan," bentak Davina sambil melebarkan kakinya.

"Kau sangat tidak sabaran rupanya! Baiklah kalau begitu!" kata Lukas langsung menindih Davina.

"Aggghhh!" teriak Davina sambil mencengkram seprai hotel.

"Bukan kah kau yang memintanya? Bagaimana?" Emhhh... Kedutan lubang milikmu sangat erat! Apakah kau baru melakukannya?"

"Ahhh...Haaa,,,, Ughhh! I- ini terlalu besar, Tuan," kata Davina dengan terbata- bata.

Tanpa menjawab Lukas langsung melumat bibir Davina. Mereka melakukannya dengan penuh nafsu semalaman. Meninggalkan bekas cupang di sekujur tubuh Davina dan Lukas tanda malam penuh gairah.

Pagi datang, Davina membuka matanya, dia menyapu ke seluruh ruangan. Kepalanya sakit sekali, dia mendengar suara nafas lelaki asing dari belakang punggungnya. Saat Davina menoleh dia justru melihat sosok yang sangat familier.

"APA? INI BOHONG KAN?" pekik Davina sambil menutup mulutnya tak percaya.

"Sungguh, pasti bukan! Aku telah menghabiskan malamku bersama Tuan Lukas, Tuan Presiden Direktur!" teriak Davina dalam hati, wajahnya seketika wajahnya memucat.

"Gilaaaa!" teriaknya melihat kembali ke arah Lukas yang memang telanjang dalam selimut yang sama dengannya.

Dengan perlahan Davina langsung beranjak dari kasur agar tak membangunkan Lukas. Dia langsung mengambil baju nya yang berserakan di lantai serta sepatu heelsnya kelua berlari tanpa alas seperti orang bodoh.

Di sisi lain, Lukas terbangun dari tidurnya. Dia memegangi kepalanya yang begitu sakit kemudian menyibak selimut.

"Astaga," gumam Lukas lirih mendapati tubuhnya yang telanjang tanpa sehelai pakaian. Dia terdiam dan mencoba mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi.

"Sialan! Aku tak mengingatnya sama sekali," kata Lukas sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Saat hendak turun dari ranjang, dia melihat sepatu wanita di sana. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa karena aku minum banyak wine semalam?"

Dengan segera Lukas mengambil pakaian dalamnya dan mencari wanita itu ke seluruh ruangan hotelnya. 'Brak' dengan kasar Lukas membuka pintu kamar mandi, kosong.

"Tidak ada! Dia tidak ada di kamar mandi maupun ruang tidur. Tidak ada jejak wanita itu. Bagaimana bisa?" gumam Lukas.

"Apakah aku melakukannya?" batin Lukas memandangi semua ruang hotel itu.

Tidak ada bekas kondom, tanda itu bukan lah malam yang di sengaja. Namun di seprei terdapat banyak bercak darah.

"Apakah wanita itu baru pertama kali melakukan ini?" batin Lukas sambil berjalan ke kamar mandi.

Saat bercermin Lukas melihat bekas cupang memenuhi tubuhnya, tanda betapa ganasnya perempuan itu memperkosanya.

"Bagaimana bisa seorang Presiden Direktur perusahaan besar di perkosa seorang wanita? Memalukan! Bahkan aku tak tahu siapa wanita itu! Apakah mungkin anak perawan memperkosa dengan beringas? Sialan!" umpat Lukas sambil segera bersiap berangkat di kantornya.

****

"Se- selamat pagi Tuan Lukas," sapa Davina sambil membungkukkan badannya sata presiden direkturnya itu lewat.

Lukas melewati Davina tanpa banyak bicara. Dia masuk dalam ruangannya lalu mengeluarkan sepatu wanita dalam tasnya. Sepatu berwarna merah menyala, tanda pemakai sepatu ini wanita yang pemberani. 'Tok' 'Tok'

"Masuk!" perintah Lukas.

"Permisi Tuan," kata Davina menyodorkan beberapa file yang harus dia tanda tangani.

"Semua file kontrak yang harus Tuan tanda tangani," sambung Davina sambil membungkukkan badan hendak berpamitan. Saat mendongakkan mata, dia melihat sepatu nya ada diatas meja Presdirnya itu.

"Sial! Kenapa sepatuku bisa tertinggal ya?" batin Davina mencoba mengingatnya.

"Kau tahu sepatu siapa ini?" tanya Lukas melihat Davina memandangi sepatu itu.

"Ah, Ti- tidak, Tuan," ucap Davina tergagap.

"Permisi Tu- Tuan, saya harus pergi meeting dengan bagian team devisi satu," kata Davina langsung berpamitan. Davina keluar ruangan dengan tergesa.

"Mati aku! Mati aku! Bagaimana bisa aku sangat ceroboh seperti ini? Kenapa aku harus keluar hotel tanpa alas sampai tak menyadari sepatuku tertinggal.

"Tenang Davina! Tenang. Dia tidak akan menemukanmu, kau cukup diam dan berpura- pura selah- olah tak tahu apapun," batin Davina menghela nafasnya panjang.

Tanpa di sadari Davina, Lukas mengamati gerak geriknya dari dalam ruangan kerjanya. Karena ruangan itu di batasi kaca riben.

"Mengapa Davina mengenakan baju panjang di tengah cuaca musim panas seperti ini? Semalam Davina lah yang menemaniku menghadiri acara peresmian Mega Mall itu. Apakah ini..." gumam Lukas sambil mengambil gagang telpon yang ada diatas meja kerjanya.

"Halo, Leo! Aku mau kau mengumpulkan semua data rekaman CCTV lorong kamar hotel tempatku menginap. Cari tahu siapa wanita yang masuk sebelum atau sesudah ku masuk," perintah Lukas.

"Kau tak akan pernah bisa lari! Sejauh apapun kau bersembunyi dalam diam mu, maka aku akan menemukanmu!" geram Lukas menatap tajam ke arah Davina.

AKANKAH LUKAS TAHU JIKA WANITA ITU ADALAH SEKERTARISNYA SENDIRI DAVINA? LALU APA REAKSI YANG AKAN TERJADI?

BERSAMBUNG

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Rich Mama
Wow, emang panas ya.... (⁠灬⁠º⁠‿⁠º⁠灬⁠)
2024-02-27 12:40:17
1
196 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status