Lucas Orlandho Wijaya, seorang CEO perusahaan IT besar di Singapura kembali ke Indonesia. Dia bertemu dengan Giska, wanita yang menjadi sekertaris sepupunya. Entah mengapa Lucas seperti memiliki insting pernah memiliki hubungan dengan Giska di masa lalu. Lucas, seorang CEO yang maha benar, maha sempurna, menghalalkan semua kekuasaan dan uangnya dengan mengiming- imingi uang SATU MILIAR agar bisa mendapatkan Giska demi membuka tabir masa lalunya. Giska yang juga di desak oleh kedua orang tuanya karena terjerat piutang membuatnya akhirnya merendahkan harga dirinya di hadapan Tuan Lucas, ternyata Lucas tak memberikannya secara cuma- cuma. Dia pun membuat kesepakatan antara atasan dan sekertarisnya dengan imbalan uang satu Miliar itu. Mulailah kehidupan drama CEO dan Sekertaris nya itu. Perjalanan membuka ingatan masa lalu membuat Lucas dan Giska semakin dekat sampai mereka akhirnya menjalin hubungan lebih dalam. Berpacaran dengan atasannya sendiri adalah hal yang tak pernah di duga Giska, berawal dari perjanjian berubah menjadi hubungan. Tapi ternyata memang takdir membawa dirinya terlibat skandal cinta antar sekertaris dan atasannya. Jika sampai hubungan mereka di ketahui oleh teman- teman sejawatnya tentu Giska akan mengalami masalah besar karena dianggap sebagai sekertaris jalur murahan, sedangkan Tuan Lucas atasannya akan terlibat masalah dengan semua dewan komisaris saat tahu ternyata CEO mereka terlibat skandal cinta sekantor dan akan menjadi rumor yang mempengaruhi saham perusahaan mereka. Apalagi perlahan ingatan Tuan Lucas kembali. Akankah mereka bisa bersama? Bagaimana skandal percintaan antara sekertaris dan bos ini terjaga selama di kantor yang berawal dari perjanjian demi mendapatkan satu miliar? Bagaimana jika Lucas tahu skandal masa lalu mereka? Baca kisah selengkapnya di RANJANG PANAS MILIK TUAN LUCAS!
Lihat lebih banyakKENANGAN DALAM SEMANGKOK NASI KECAP"Tuan Lukas, apakah kau memiliki perasaan yang sama denganku?" tanya Davina pada dirinya sendiri."Ck! Kenapa sekarang kau melamun. Sudahlah, Davina! Pejamkan matamu dan tidurlah. Jangan memikirkan banyak hal, semua akan baik-baik saja sekarang. Kau bisa izin bekerja beberapa hari jika memang masih sakit. Aku akan keluar sebentar," pamit Lukas."Kau mau kemana, Tuan Lukas?" sahut Davina."Aku akan keluar sebentar untuk mencari makanan," ucap Lukas sambil berdiri menghampiri Davina yang berbaring diatas ranjang."Tidak usah, Tuan Lukas. Aku tidak nafsu makan," tolak Davina."Tapi kau harus makan dan minum obat sesuai dengan resepmu tadi. Apa kau tak ingin segera sembuh? Semakin sakit, maka semakin baik jika kau makan dengan banyak agar memiliki energi lebih dan mempercepat mu untuk sembuh," perintah Lukas tak ingin di bantah. Davina pun cemberut, namun dia tidak bisa menolaknya lagi karena dia juga tidak mau merepotkan
SADARKAH MEREKA ADA CINTA DI KEDUANYA?"Kau beruntung sekali, Nyonya. Tuan Lukas sangat menyayangimu, dia mengkhawatirkanmu," seloroh Dokter itu. Davina menoleh ke arah Lukas."Benarkah?" tanya Davina reflek. Lukas memalingkan mukanya karena malu. Entah mengapa Lukas merasa hanya Davina lah yang mengerti dia saat ini, sehingga dia tak mau terjadi apa-apa dengan wanita itu. Apalagi saat Davina mengigau semalam dan jelas-jelas memanggil nama Lukas dalam tidurnya. Bahkan dengan jelas Davina tertidur serta mengucapkn terima kasih berkali-kali kepadanya, hal itu membuat Lukas merasa sangat dibutuhkan. Bahkan dia merasa jika tidak dirinya maka tidak akan ada yang peduli dengan Davina lagi."Ya, dia akan mencerca ku jika ada seseorang dalam hidupnya yang berarti dan sakit," jawab Dokter itu. Davina tersenyum."Tenang saja, Tuan Lukas. Saya sudah mengecek semuanya, Nyonya Davina baik-baik saja. Aku sudah memastikan mulai dari ritme jantungnya, nadinya dan semua normal.
JATUH SAKIT DAN DI RAWAT LUKAS"Apakah kau merasa sakit? Bagian mana yang sakit, Davina?" tanya Lukas panik."Davinaku yang malang," sambungnya."Tenanglah, Tuan Lukas. Aku tidak akan mati," jawab Davina mencoba tertawa lirih saat mendengar Lukas berbicara di sampingnya."Ck! Kau ini, apa kau punya energi untuk tertawa seperti itu? Aku benar-benar khawatir padamu, Davina. Ini pertama kalinya aku merawat orang sakit dan itu adalah dirimu, seorang wanita. Jadi aku tidak bisa tahu bagaimana cara melakukan yang benar,"omel Lukas sambil memeriksa suhu badan Davina."Masih demam, lihat 39' celcius. Apakah kau mau ke dokter saja?" tanya Lukas. Davina menggelengkan kepalanya perlahan. Dia merasa sangat senang, bisa membuat seorang CEO perfeksionis seperti Lukas hanya karena demam biasa. Karena biasanya Lukas lah yang membuat dia kelimpungan saat di perusahaan."Tidak, Tuan Lukas. Percayalah ini akan segera membaik setelah aku minum pereda demam. Mungkin karena
DAVINAKU YANG MALANG "Baiklah kalau begitu aku pesan yang sama denganmu saja, Tuan Lukas. Aku tidak ingin minum coklat. Aku ingin terus sehat dan bisa mendampingimu," kata Davina. Lukas menoleh dan memandang ke arah Davina. Sungguh dia tak menyangka wanita di sampingnya ini dengan mudah mengatakan hal itu. Wajah Lukas memerah, ada perasaan hangat yang mengalir dalam tubuhnya."Tuan Lukas," panggil Davina."Hah?" sahut Lukas."Kau kenapa diam saja? Wajahmu memerah Tuan Lukas, apakah kau kedinginan?" tanya Davina."Ck, tidak. Aku memang memiliki kulit putih saja, sehingga jika kena dingin akan memerah. Sudah jangan bahas ini lagi. Pesanlah coklat tadi," perintah Lukas."Tidak, aku ingin minuman sepertimu, Tuan Lukas," tolak Davina."Kau ini seperti anak kecil saja, tetaplah pesan coklat panas," tegas Lukas."Kenapa?" "Kalau kita memesan sesuatu yang berbeda maka kita bisa berbagi. Kita bisa menjawab saling mencoba keduanya, daripada kita pes
KENANGAN DI BAWAH GUYURAN HUJAN."Itu sebabnya kau membenci hujan, Tuan Lukas," gumam Davina. Lukas menganggukkan kepalanya."Mengingatkan pada hari itu dan itu juga yang membuatku mengatakan bahwa hujan identik dengan kenangan yang buruk. Bukan kenangan yang indah," lanjut Lukas.Mendengar semua pernyataan itu membuat Davina terenyuh, ternyata kehidupan ini tidak hanya jahat kepadanya saja. Lukas yang terlihat sangat sempurna, bergelimang harta, dan kemewahan. Ternyata memiliki sisi melankolis juga, ternyata kehidupan Lukas juga tidak lebih baik dari kehidupannya, hanya saja mungkin dari segi harta yang membedakannya Lukas terlahir dari seorang keluarga konglomerat. Meskipun kedua orang tuanya menikah tanpa direstui, tapi dia bisa sangat bersyukur karena dapat kembali ke keluarga kaya. Sedangkan dirinya bahkan sampai detik ini pun dia tak tahu siapa keluarganya sebenarnya. Davina menatap Lukas dengan tajam kemudian dia menyentuh tangan Lukas dengan lembut dan men
KISAH DAVINA DAN LUKAS YANG MEMILIKI KESAMAAN BERSAMA Davina pun menoleh, wajahnya nampak terkejut. Dia tak menyangka akan melihat Lukas sekarang sudah ada di hadapannya. Dia pun segera berdiri dari kursi dan berjalan mendekati Lukas."Kapan kau datang, Tuan Lukas?" tanya Davina."Mengapa kau tidak mengetuk pintu atau sekedar mengucapkan salam?" sambungnya."Apa yang kau pikirkan sampai harus minum wine sendirian? Apakah ada sesatu yang terjadi saat aku tak di sini?" tanya Lukas. Davina pun menggelengkan kepalanya."Tidak. Aku menunggumu sampai melamun dan tak menyadari kehadiranmu, Tuan Lukas. Menurutmu apakah ada masalah lain dan sangat berat bagiku setelah menikah denganmu, Tuan Lukas? Hanya satu masalah itu, yaitu kekhawatiran dan kecemasanku padamu," kata Davina."Baru saja aku datang, Davina. Terimakasih ya, terimakasih kau sudah mencemasknku. Aku senang kau ternyata memikirkan aku. Oh ya, sepertinya kau suka hujan ya? Aku lihat kau menikmati minuman s
DAVINA ADALAH JALAN NINJA MEREDAKAN EMOSINYA!"Hahaha, apa masalahnya? Kau tahu itu kan, Lukas. Tentu dan aan selalu aku lah masalahnya. Dan kau tahu itu, Lukas. Aku bukan orang yang bisa memimpin perusahaan itu dan Papa selalu memaksaku untuk menjadi seorang pemimpin! Kau juga menikmatinya kan? Menikmati kehancuranku!" Sean langsung menyindir Lukas."Hah? Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Sungguh aku tak mengira kau memiliki pemikiran picik begitu. Apakah itu sebabnya kau lari dari kenyataan ini? Kaabur begitu saja, menyisakan Mama yang bersedih dan khawatir kepadamu? Sungguh kau pecundang sekali," jawab Lukas."Jika kau tidak bisa melakukan semua tugas kepemimpinan atau pun mengambil keputusan tentang perusahaan kau bisa kan langsung katakan saja dengan jelas dihadapan Papa dan Mama. Jangan jadi pengecut seperti ini," sambungnya."Apakah kau tak sadar kalau menyusahkan banyak orang, Kak Sean? Mengapa kau tidak bisa tumbuh dewasa sedikit saja," tegur Lukas.
PERDEBATAN KAKAK BERADIK KARENA SALING MEMENDAM SEBUAH KESALAHPAHAMANKarena jika Sean pergi, maka hal pertama yang di pikirkan Lukas tentu saja jika Sean kabur dari rumah langsung tertuju ke luar negeri. Selama ini itulah yang dilakukan Sean dan polanya selalu berulang. Tapi ternyata mantan kekasih Sean ini bisa mengubah selera kakak angkatnya itu menjadi anak pantai. Lukas segera melajukan mobilnya ke arah villa itu."Ah pantaslah Sean memilih membeli apartemen atau Villa di tempat ini. Tempat yang sangat cantik dan menunjukkan pemandangan laut yang sangat bagus. Jadi aku rasa Sean benar-benar betah berada di sini," batin Lukas dalam hati sambil berjalan masuk."Selera mantan kekasihnya lumayan juga," ujarnya lagi.Tiba-tiba dia mendengar suara petikan gitar di sisi belakangnya. Rumah itu memang dalam kompleks terbuka, Lukas pun menoleh dia ternyata menemukan Sean sedang bermain gitar di balkon utama. Lukas tersenyum, entah mengapa dia merasa imbang sekarang. Memang Lukas bisa m
TITIK TERANG KEBERADAAN SEAN!"Ck! Jawabanmu itu sedikit membuatku kecewa," gumam Lukas."Hah? Kecewa? Kenapa?" sahut Davina."Bagaimana aku tak kecewa. Aku akan pergi dalam waktu yang tak tentu, bahkan mungkin dalam jangka waktu lama. Bayangkan saja, aku pergi meninggalkan istri cantik dan seksiku sendiri sampai Kak Sean ditemukan. Kau tak masalah kan menghabiskan malam-malam sendirian?" tanya Lukas mencoba mencairkan suasana. "Ah, begitu rupanya. Tenang saja kalau masalah itu, Tuan Lukas. Kau tak perlu khawatir karena aku sangat bisa menghabiskan malam sendirian. Tapi aku tidak menjamin bahwa kau bisa menghabiskan malam tanpa ku, Tuan Lukas," batin Davina dalam hati, tapi dia gengsi untuk mengatakan hal itu. Dia takut jika ucapannya akan membuat Lukas repot dan khawatir. Padahal dia juga sebenarnya ingin mengatakannya. Sedikit menggoda dan manja kepada Lukas, hal yang biasa dilakukan Davina saat mereka berbulan madu dulu."Baiklah kalau begitu," ucap Davina, ya hanya kata itu yang
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.