Ruangan masih hening selama beberapa waktu. Henry Tolando, Drake, Louise, dan Ivan tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mereka mulai menduga-duga dan menilai kebenaran cerita dari Sebastian. Henry Tolando mengamati Sebastian saksama, mengepalkan tangan erat-erat. “Pria tua itu kemungkinan membohongiku,” gumamnya. Drake membatin, “Apakah cerita itu benar, Ayah?”Henry Tolando duduk tegak. “Kenapa kau tidak memberi tahu Davis bahwa orang tuanya sudah meninggal? Dia seharusnya tahu soal kematian orang tuanya.”Sebastian menunduk, tiba-tiba menangis. Ia menyeka air mata yang berjatuhan, terdiam selama beberapa waktu.“Ayah,” gumam Drake sembari mengelus bahu dan memberikan tisu pada Sebastian. “Aku memang seharusnya memberi tahu Davis mengenai orang tuanya. Akan tetapi, aku masih merasa belum siap melihatnya bersedih dan kecewa. Dia sudah mengalami hari-hari yang sanga buruk selama ini.”“Davis sempat dikabarkan meninggal tempo hari, tetapi dia mendadak muncul dan kaya raya. Apa mung
Terakhir Diperbarui : 2025-05-03 Baca selengkapnya