Semua Bab Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 21 - Bab 30
2193 Bab
Bab 21
"Dasar rubah betina!" Bianca mengumpat dengan penuh kebencian.Karena tidak ingin terlibat pertengkaran dengan Bianca di pesta pernikahan orang lain, Pamela berbalik dan pergi ke toilet.Begitu keluar dari toilet, dia mendengar seorang pria dan wanita saling tarik-menarik di ujung koridor, lalu keduanya menyelinap masuk ke gudang.Jika dugaannya benar, pria itu adalah pengantin pria Adsila, Leroy, sementara wanita itu adalah Bianca yang mengenakan gaun pengiring pengantin dengan warna yang sama dengannya!Hal baik apa yang bisa dilakukan oleh pengantin pria dan pengiring pengantin wanita di hari pernikahan?...Di dalam gudang."Leroy, kamu tega sekali menikah tanpa sepengetahuanku!""Bianca, kenapa kamu di sini?""Aku datang buat jadi pengiring pengantin. Nggak disangka kalau kamu pengantin prianya. Pantas saja akhir-akhir ini kamu nggak pernah jawab teleponku!""Bianca, ada empat ratus juta di kartu ini. Anggap saja sebagai kompensasi dari perpisahan kita. Kamu harus pergi setelah me
Baca selengkapnya
Bab 22
Wajah Leroy memucat. Dia memelototi Bianca yang merupakan salah satu dari empat pengiring pengantin dengan penuh permusuhan!Wanita jalang itu, pasti dia yang melakukan semua ini.Senyum bahagia yang mengembang di wajah Adsila perlahan-lahan memudar.Dia menatap pengantin prianya dengan tatapan tidak percaya, lalu mengatakan, "Leroy, apa hubunganmu dengan wanita itu? Apa yang kalian lakukan di gudang?"Leroy memegang pundak Adsila dengan wajah lembut, mencoba menjelaskan, "Adsila, dengarkan aku. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan! Saat itu, pengiring pengantin itu mengatakan kalau dia nggak enak badan dan memintaku untuk membantunya beristirahat di gudang. Nggak disangka setelah masuk ke gudang, dia melepas pakaiannya dan merayuku! Aku terkejut dan langsung melepaskan diri dengan berlari keluar ruangan. Aku nggak melakukan kesalahan apa pun!"Adsila tidak menerima penjelasan Leroy. Dia juga mendorongnya dan berjalan ke arah empat pengiring pengantin yang berada di atas panggung, lalu
Baca selengkapnya
Bab 23
Bianca melakukan ini karena ingin membalas tindakan Leroy yang tidak berperasaan karena hanya memberinya empat ratus juta sebagai uang putus. Dia juga melibatkan Pamela dalam hal ini karena sudah membuatnya kehilangan pekerjaan. Dia ingin nama Pamela menjadi jelek agar tidak bisa mendapatkan pria baik-baik.Namun, dia tidak menyangka akan terjadi kesalahan seperti ini. Bagaimana mungkin video pengawasan yang tidak bersuara tiba-tiba jadi bersuara?Pada saat ini, Leroy panik dan menyeret Adsila, mencoba menjelaskan, "Adsila, dengarkan penjelasanku. Aku nggak kenal baik dengannya ....""Jangan sentuh aku! Masalah sudah diperlihatkan di layar lebar, kamu masih mengelak?! Leroy, aku benar-benar salah menilaimu!"Adsila mendorongnya dengan jijik. Dia yang masih menggunakan gaun pengantin langsung berbalik, berlari keluar dari ruang perjamuan tanpa menoleh ke belakang.Leroy memelototi Bianca dengan penuh kebencian, lalu mengejar Adsila ....Di atas panggung, Bianca sudah sangat dipermalukan
Baca selengkapnya
Bab 24
"Nggak tahu malu!"Adsila mengangkat tangannya untuk menampar Leroy, tetapi Leroy lebih sigap dan menghentikannya.Alih-alih marah, Leroy malah berkata sambil tersenyum, "Adsila, sebaiknya kamu patuh dan menikah denganku. Jangan memaksaku! Aku orang yang bisa melakukan apa pun ketika dipaksa!""Jangan harap! Aku nggak akan menikah dengan orang sepertimu meskipun harus mati!" Mata Adsila merah karena kebencian. Saat ini, dia benar-benar melihat sifat asli Leroy. Dia hanya merasa jijik dan ingin menghajarnya tanpa ampun.Namun, pergelangan tangannya dicengkeram olehnya. Dia tidak bisa melepaskan cengkeraman itu.Leroy mencibir dengan seringai mesum, "Apa kamu nggak takut foto bugilmu tersebar di media sosial? Kalau sampai itu terjadi ...."Plak!Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat keras di wajah Leroy!Tamparan ini membuat tubuh Leroy terpental dan menabrak dinding di koridor.Pamela membersihkan debu di tangannya dengan jijik, lalu berucap, "Sampah!"Adsila tertegun ketika melihat itu.P
Baca selengkapnya
Bab 25
Agam membantu memapah Adsila, lalu mendongak dan memberikan perintah dingin, "Seret keluar dan bereskan. Jangan mengotori koridor Manor Sinar Rembulan!""Ya!" Ervin mengutus seseorang untuk membawa Leroy pergi ....Agam tidak berdaya menghadapi keponakan yang berada di pelukannya. Dia mendongak menatap Pamela dan bertanya dengan nada tegas layaknya orang tua, "Ada luka nggak?"Pamela menggelengkan kepalanya dengan lemah, lalu menjawab, "Terima kasih perhatiannya, Paman. Aku baik-baik saja!"Pada saat ini, Bianca bersembunyi di sudut koridor dan melihat apa yang baru saja terjadi ....Dia sangat terpesona oleh seorang pria yang tangguh seperti Tuan Agam. Dia kaya, berkuasa dan benar-benar tampan. Seperti itulah sosok suami impiannya!Sialnya, Pamela bisa membuat pria seperti Tuan Agam dengan gagah berani menyelamatkannya di situasi seperti barusan.Wanita rubah itu benar-benar pandai memanfaatkan setiap kesempatan untuk membuat kehadirannya terasa mencolok di depan pria-pria kaya!Dia t
Baca selengkapnya
Bab 26
Pamela mengerutkan kening. "Ya, tapi nggak juga."Agam masih menunduk dan membalik satu halaman dokumen di depannya, kembali menuntut, "Jadi, ya atau nggak?"Pamela berkata dengan jujur, "Video itu dipublikasikan wanita itu. Tapi, suaranya direkam oleh ponselku yang aku tambahkan setelahnya."Agam mendengus. "Aku memintamu menjadi pengiring pengantin, tapi kamu malah merusak pernikahan mereka. Bagaimana kamu akan mempertanggungjawabkannya?"Pamela mengerutkan kening. "Paman, jujur saja. Ini urusan keluarga kalian dan aku nggak seharusnya ikut campur. Tapi, pria bajingan seperti itu adalah musuh semua orang. Begitu aku melihatnya, aku punya kewajiban untuk memusnahkannya!"Agam menarik bibirnya membentuk senyum tipis, lalu mencibir, "Nggak disangka kalau Nona Alister adalah seorang penegak keadilan."Pamela menjawab dengan marah, "Si Leroy itu bukan cuma selingkuh di belakang Adsila, tapi dia juga meremas tanganku waktu kita salaman. Jadi, sudah jelas bagaimana cabulnya sifat manusia si
Baca selengkapnya
Bab 27
Setelah reka adegan "ciuman bohongan" itu selesai, Pamela buru-buru mendorong Agam menjauh.Dia mengambil lukisan itu dari tangan Ervin dan berjalan menjauh dengan tangan terangkat. Setelah melangkah beberapa saat, dia berbalik, mengedipkan mata dan memberikan anggukan pada Agam, "Paman, terima kasih! Kamu cukup tampan hari ini!"Mata Agam menatap dalam dan menarik bibir tipisnya tanpa mengatakan apa pun.Si kecil itu mengatakan kalau dia tampan setelah diberi hadiah?Ervin memperhatikan dari kejauhan saat Pamela memasuki halaman dengan langkah riang. Tanpa sadar, dia pun menunjukkan senyum senang, lalu mengatakan, "Tuan muda, Nona Alister sebenarnya ... cukup menggemaskan!"Agam menatap Ervin dengan tatapan dingin, lalu menjawab, "Masih berani lihat?"Ervin mengalihkan pandangannya karena takut. Dia mencoba mengubah topik, "Tuan muda, kita mau ke mana setelah ini?""Perusahaan.""Baik!"...Keesokan harinya.Pamela sedang menyantap makan siang penuh nutrisi yang dibuat sendiri oleh Ny
Baca selengkapnya
Bab 28
Mendongak ke arah yang ditunjuk Adsila, sosok Agam yang jangkung dan dingin sedang melewati koridor kaca di lantai dua. Dia memang diikuti oleh seorang wanita berambut keriting dengan perawakan tinggi dan cantik. Pinggangnya ramping dan kakinya juga jenjang.Pamela kembali menarik pandangannya, tetapi tidak ada yang berubah dari ekspresinya. Dia berucap dengan nada ringan, "Sudah, biarkan saja."Adsila menimpali bingung, "Bibi, suamimu bertemu dengan wanita lain di lantai atas. Tapi kamu nggak mau peduli?"Pamela dengan cueknya meminum jus yang dia pesan, masih menjawab santai, "Aku nggak peduli."Adsila baru diselingkuhi oleh pacarnya yang berengsek. Saat ini, dia juga minum banyak dan mabuk. Dia makin nggak bisa tenang ketika melihat situasi semacam ini."Nggak bisa! Kalau bibi nggak mau peduli dengan paman, aku yang akan mengurusnya! Cih, dia sudah menikah, tapi masih ngurusin wanita lain! Paman benar-benar membuatku kecewa!"Adsila mengangkat tinjunya dengan marah dan gusar sambil
Baca selengkapnya
Bab 29
Suara seorang pria yang renyah dan rendah begitu menyentak di tengah hingar bingar bar. Suara itu pun terdengar pelan di telinga Pamela.Pamela baru memejamkan matanya sebentar, tetapi sudah ada orang yang berbicara dengannya.Karena merasa terganggu, dia mengerutkan kening tidak senang dan membuka matanya. Dia melihat seorang pria berdiri di bawah gemerlap lampu-lampu yang indah, dengan senyuman dan alisnya yang terkembang indah.Dia mengenakan celana panjang dan jas hitam, kemeja putih tanpa dasi. Dua kancing bagian atas kemejanya juga terbuka, menunjukkan sedikit tulang selangkanya.Apa yang tersembunyi di balik kemejanya juga penuh dengan keanggunan.Malaikat maut!Tidak mendapatkan jawaban gadis di depannya, senyum di wajah pria itu makin dalam. Dia bertanya lagi dengan suara hangat, "Apa kamu sendirian?"Pamela menjawab dengan suara malas, "Nggak."Pria itu terkekeh dengan elegan, "Kalau begitu, apa kamu keberatan kalau aku duduk di sini?"Meskipun lawan bicaranya sangat tampan,
Baca selengkapnya
Bab 30
Lantai dua Uirel Bar adalah sebuah ruangan kelas atas, kedap suara dari hingar bingar bar yang riuh di lantai bawah. Dua lantai ini seperti dua dunia yang berbeda.Panggilan Pamela kepada Adsila tidak dijawab dan tidak ada yang tahu di mana ruangan dia berada.Manajer Uirel Bar melihat Pamela dan menyapanya dengan penuh hormat, "Nona Alister, apa nona mencari Tuan Marlon?"Pamela menggeleng pelan, lalu bertanya, "Apa kamu tahu di ruang mana nona dari Keluarga Andonis berada?"Manajer itu berkata, "Hari ini kami nggak menerima tamu anggota Keluarga Andonis."Adsila menyelinap masuk untuk menemui Agam tanpa melalui proses masuk yang normal.Pamela berpikir sejenak, lalu bertanya lagi, "Di ruang mana Agam berada?"Manajer menjawab dengan jujur, "Nona Alister, Pak Agam ada di ruang Snow."Ruang Snow adalah ruangan terbesar dan termewah di Uirel Bar, yang diperuntukkan bagi kalangan atas.Baru Pamela akan pergi ke ruang Snow untuk melihat apakah Adsila ada di sana, suara berisik Jovita terd
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
220
DMCA.com Protection Status