Semua Bab Istri Yang Menghilang: Bab 71 - Bab 77
77 Bab
Mobil Mogok
Makan siang bersama berjalan dengan sangat menyenangkan. Mereka bercerita dan bernostalgia dengan masa lalu sambil menikmati makanan lezat yang tersaji."Makanan disini sangat enak," puji Clara."Iya Bu, Chef restoran ini bernama Daniel, dia sekarang sedang mengejar Bianca," ledek Mia."Apa..Bianca juga menyukainya?" tanya Clara."Sekarang aku tahu, darimana keusilan Mia itu dia peroleh," ledek Bianca menatap Clara dan Mia."Hahaha," mereka semua tertawa mendengar kata-kata Bianca.Sifat ibu dan anak itu semakin lama memang terlihat semakin mirip. Dan belakangan Bianca juga menyadari, bahwa wajah mereka sebenarnya sangat mirip.Mia melihat jam di pergelangan tangannya, "Ayah, Ibu, maafkan aku. Sepertinya aku harus segera kembali ke rumah sakit. Aku ada pasien yang harus dioperasi satu jam lagi.""Ayo, lagipula kita juga sudah selesai makan siang," ujar Dante setuju.Mereka kemudian beranjak pergi dari ruang VVIP restoran itu. Namun, di dekat pintu keluar sudah ada seorang pria tampan
Baca selengkapnya
Ada Apa Dengan Aiden?
"Mama, masakan nenek semuanya enak." "Iya dong, nenek memang hebat memasak," puji Dante. "Tante Mia, kenapa tidak jago masak seperti nenek?" gurau Vince. "Ih, kamu anak kecil, bibi cubit nanti pipinya!" ujar Mia gemas. Makan malam hari ini, hiruk pikuk dengan candaan mereka, namun Bianca terjebak dalam pikiran dan lamunannya. Dia sedari tadi lebih banyak diam. Bianca saat ini sedang berdiri termenung di balkon rumah, Brian menghampiri Bianca. "Ada apa? Kamu sepertinya sedang kepikiran sesuatu." Brian memperhatikan Bianca yang sedari tadi tidak fokus dengan obrolan mereka. "Kak, beberapa hari ini Aiden terlihat aneh. Apa mungkin dia mengetahui sesuatu?" "Benarkah? Aneh seperti apa maksudmu?" "Aku curiga kalau dia yang membuat ban mobilku bocor dan kata-katanya juga aneh." Sebenarnya Brian juga merasa kalau Aiden memang bersikap aneh, dia juga tiba-tiba memutuskan pertunangannya dengan Elsa Burch. Tapi dia tidak ingin menambah kekhawatiran Bianca, "Kamu tenanglah, aku akan meny
Baca selengkapnya
Bagaimana Kalau Aku Jadi Ayahmu?
"Saya menerima Brian Hart sebagai suami saya, bersama dalam suka dan duka selamanya." Mia memasangkan cincin ke jari manis Brian."Saya menerima Mia Miller sebagai istri saya, bersama selamanya dalam suka dan duka." Brian memasangkan cincin ke jari manis Mia."YEYYY!!!" semua tamu yang hadir bersorak atas pengucapan sumpah janji pernikahan Mia dan Brian itu."CIUM, CIUM, CIUM! ARRRGGGHHH!"PLOK PLOK PLOKSemua bertepuk tangan dengan meriah ketika kedua pasangan itu kemudian berciuman."Oke, sekarang saatnya pelemparan bunga tangan dari pengantin wanita!" seru pembawa acara.Sontak para lajang berbaris di bawah panggung untuk menyambut lemparan bunga dari pengantin. Ada kepercayaan bahwa siapa saja lajang yang mampu menangkap karangan bunga pengantin itu, akan segera menikah."Satu_ dua_ ti_GA!" pembawa acara menghitung hingga saat pengantin melemparkan karangan bunga di tangannya."WAAAA!!!"Seorang pria tampan bertubuh tinggi berhasil menangkap karangan bunga itu. Dia kemudian berjal
Baca selengkapnya
Vince Hilang
"Paman tampan!" Vince berlari menghampiri Aiden yang berdiri di gerbang sekolahnya. "Bukan 'Paman'! Panggil aku Papa mulai dari sekarang," ujar Aiden sambil mencubit pipinya dengan gemas. "Benarkah? Tapi kata mama, papaku sudah meninggal." "Apa papa terlihat berbohong? Sini Vince!" Aiden menggendong Vince dan memperlihatkan pantulan dirinya dan Vince di kaca mobil yang terparkir di dekat mereka. "Lihat, bagaimana penampilan kita di kaca itu?" tanya Aiden. Vince sangat cerdas, tentu saja dia memindai dengan baik kemiripan wajahnya dengan Aiden. "Ya, kita memang mirip. Tapi aku harus mengkonfirmasi hal ini dulu dengan mamaku. Kalau mamaku tidak mau mengakui kamu sebagai papaku, maka aku juga tidak. Turunkan aku, atau bahu Paman akan aku gigit." perintah Vince. "Kenapa harus menunggu mama kamu mengakui aku dulu?" tanya Aiden heran. "Mamaku orang yang baik, tidak mungkin dia menjauhkan kita tanpa sebab. Lagipula, beberapa kali aku mendengar obrolan bibi Mia dan paman Bria
Baca selengkapnya
Bianca Pergi Berkencan
Setelah beberapa waktu, kencan Bianca dan Daniel selalu gagal. Namun, Daniel tidak berputus asa. Kali ini Daniel mengajak Bianca pergi berkencan menonton teater drama musikal. "Aku akan menjemputmu pukul 6 sore," terdengar suara Daniel yang bersemangat. "Oke, kalau begitu aku akan bersiap-siap. Sampai jumpa, Daniel." Baru saja Bianca mengakhiri panggilan teleponnya, dan putra kecilnya itu datang naik ke pangkuannya. "Mama akan pergi berkencan dengan om Daniel?" tanya Vince. "Anak kecil, tahu dari mana kata-kata 'berkencan'?" "Aku sudah besar, Ma. Dan aku sering mendengar kata-kata itu." Vince menggerutu dengan pipi tembemnya yang menggembung dan mengempis, terlihat sangat lucu. "Mama mau nonton teater, Vince yang pintar ya di rumah. Main sama kakek dan nenek." "Rumah sepi sekali, bibi Mia dan paman Brian kapan kembali Ma?" "Paman dan bibimu sedang jalan-jalan dan berbulan madu. Mungkin sekitar satu bulan lagi baru mereka pulang. Bianca kemudian berdandan dan bersia
Baca selengkapnya
Dia Istriku
"Bian, ada apa? Kamu mengenalnya?" bisik Daniel kepada Bianca yang memberikan tatapan kesal kepada pria di sebelahnya."Tidak, aku tidak mengenalnya!" jawab Bianca dengan nada dingin."Bagaimana mungkin seorang istri tidak mengenali suaminya?" jawab Aiden dengan nada sedikit nyaring, membuat semua mata yang mendengar menatap ke arah Bianca dengan tatapan aneh."Suami? Jika kamu pernah melihatnya di televisi bertunangan dengan seseorang baru-baru ini, mungkinkah dia mengakui istrinya?"Ya, orang-orang kemudian menatap ke arah Aiden. Beberapa orang langsung mengenalinya dan berbisik, "Iya benar, dia bertunangan dengan Elsa Burch beberapa bulan yang lalu, dan baru-baru ini membatalkan pertunangan.""Benar, aku melihat dia di televisi bersama Elsa Burch," terdengar suara bisikkan orang di sekitar mereka."Aku tidak akan melakukannya, jika istriku tidak berpura-pura mati dan mengoperasi wajahnya." Aiden berkata sambil menatap sinis ke arah Bianca.Daniel memegang tangan Bianca, dan berkata
Baca selengkapnya
Pasien Tidak Terduga
"Dona, apa masih ada pasien lagi?" tanya Bianca yang saat ini sedang mencuci tangannya setelah melakukan prosedur tarik benang di wajah pasien. "Ada satu pasien lagi, Dok." Jawab asisten Bianca. "Syukurlah, aku mau cepat pulang hari ini." Bianca hari ini sedang merasa tidak enak badan, dia ingin segera pulang. Lagipula, Vince hanya bersama pengasuh di rumah. Dante dan Clara telah kembali ke Amerika. Sedangkan Brian dan Mia masih sibuk berbulan madu. "Apa pasiennya dipersilahkan masuk kemari sekarang, Dok?" tanya Dona. "Ya, persilahkan saja." Bianca tengah mencatat riwayat pemeriksaan pasiennya, dia masih sibuk menunduk ketika pasien sudah duduk di hadapannya. "Halo, ada yang bisa saya_ hmmhh, Aiden." Bianca mengangkat wajahnya untuk melihat pasiennya dan kalimatnya berubah seketika. "Kenapa kamu tidak ramah terhadap pasienmu?" protes Aiden. "Emm, yah. Kamu mau perawatan?" tanya Bianca. Dia mengubah nadanya lebih ramah. "Tidak, aku hanya ingin melihatmu." "Kalau begitu lebih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status