Semua Bab Istri Yang Menghilang: Bab 31 - Bab 40
74 Bab
Aku Tahu Kamu Masih Hidup
Brian Hart sangat senang menyegarkan pikirannya dengan memandang laut lepas.Senja hari adalah waktu yang sangat dia sukai untuk sekedar berdiri di dermaga, memandangi matahari yang mulai tenggelam di ufuk barat.Baginya, laut adalah tempat pengalaman pahit sekaligus berharga dalam hidupnya. Dua kali dia mengalahkan kematian di sana. Pertama, ketika dia dibuat sekarat dan diikat, kemudian dilempar ke laut oleh Jake dan komplotannya.Dan kedua kalinya ketika dia terjatuh dari atas helikopter ketika bertarung dengan Aiden karena berusaha membawa kabur adiknya.Dia bersyukur, laut tidak dengan kejam mengambil nyawanya. Dia selalu berakhir selamat."Aku tahu kamu pasti masih hidup Brian Hart. Kamu bukanlah seseorang yang mudah mati," ujar seseorang yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.Brian Hart hanya menatap dingin ke arah lautan, dia tidak memalingkan wajahnya sedikit pun ke arah sumber suara itu."Akhirnya kamu mendatangiku juga, aku pikir kamu hanya akan terus-terusan mengawasi ku.
Baca selengkapnya
Kamu Telah Kembali
Hanna telah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya, dia telah mendapatkan hasil tes DNAnya beberapa hari yang lalu.Perasaannya saat ini campur aduk. Hasil tes itu mengatakan bahwa dia memiliki kecocokan DNA dengan Ethan Hawk, tetapi justru tidak ada kecocokan dengan Dante dan Clara.Dia diam-diam mengambil sendok, tisu, dan helaian rambut Ethan ketika mereka makan bersama. Setelah beberapa ingatan tentang dirinya dan Ethan Hawk muncul, dia mencurigai tentang hubungan dirinya dan Ethan.Baru-baru ini bahkan dia mengingat sedikit kenangan-kenangan masa kecilnya bersama Ethan dan neneknya. Sesuai dugaannya, bahwa sebelumnya hasil tes yang dilakukannya telah dimanipulasi di Rumah Sakit Miller. Hanna kemudian diam-diam melakukan tes DNA di sebuah rumah sakit di pinggir kota.Dia sedih karena ternyata kedua orang tuanya bukanlah orang tua kandungnya. Clara dan Dante terlihat sangat menyayangi dia dengan tulus. Setelah dia mengetahuinya, dia merasa canggung terhadap Clara dan Dante.Hanna
Baca selengkapnya
Kamu Adalah Alena
Setiap hari Hanna selalu bekerja dan bekerja, bahkan dia juga jarang berlibur di akhir pekan.Tapi kali ini, dia ingin memanfaatkan waktu luangnya untuk bersantai.Kali ini dia ingin sekali menghabiskan waktunya di sebuah taman di pusat kota. Dia ingin menyegarkan dirinya dengan melihat pemandangan yang asri.usia kehamilannya sekarang menginjak 3 bulan.Setelah memeriksakan diri secara rutin ke dokter kandungan, Hanna merasa tubuhnya sekarang lebih baik.Dia jarang mengalami mual dan muntah, dan selera makannya pun telah membaik."Taman ini memang sangat cantik," ujar Hanna sambil menghirup udara panjang.Dia berjalan menyusuri sekitar danau yang ada di taman itu."Pasti akan lebih menarik menikmati pemandangan di sini, sambil ditemani seorang pria yang tampan sepertiku," ujar Aiden yang muncul tiba-tiba."Ish, kamu seperti virus yang kehadirannya tidak diharapkan, tapi selalu ada dimana saja," ujar Hanna."Aku adalah virus yang akan menjangkiti hatimu dengan cinta, hehehe," kelakar
Baca selengkapnya
Resmi Pacaran
Aiden mengantarkan Hanna sampai ke depan pintu kamar apartemennya."Hanna, lalu apa jawabanmu atas pertanyaanku tadi? Maukah kamu berpacaran denganku?" tanya Aiden ingin memastikan hubungan mereka.Hanna pura-pura berpikir, tapi sebenarnya dia telah memiliki jawabannya.Setelah hening sejenak Hanna berkata, "Oke, aku setuju.""Benarkah? Yes!" saking senangnya Aiden tiba-tiba memeluk Hanna."Hei, kita baru mulai berpacaran, kamu sudah main peluk saja," protes Hanna sambil mendorong dada Aiden dengan tangannya."Hehe, maaf. Aku tidak menyadarinya," Aiden segera melepaskan pelukannya."Ishh," Hanna mendesis sambil memelototinya."Maukah kamu berkencan denganku malam ini?" tanya Aiden."Hmmm, oke," Hanna menganggukkan kepalanya setuju."Kita akan pergi kemana?" tanya Hanna."Kamu ingin aku yang mengatur rencana kencan kita, atau kamu ingin kamu yang mengatur rencananya? Jika aku yang mengaturnya, maka itu akan menjadi sebuah kejutan. Tapi, jika kamu ingin aku mengikuti sesuai keinginanmu,
Baca selengkapnya
Kencan Pertama
Baik Hanna maupun Aiden telah mempersiapkan penampilan terbaiknya untuk kencan pertama mereka malam ini. Mereka bersemangat untuk kencan mereka yang pertama ini.Saat ini, waktu telah menunjukkan pukul 6 sore, sebentar lagi matahari akan terbenam. Sesuai janjinya, Aiden akan menjemput Hanna sebelum matahari terbenam.Aiden telah berdiri di depan pintu kamar apartemen Hanna. Dia kemudian menekan bel pintu kamar apartemen Hanna.Ding dongHanna melihat dari layar pengintai, "Itu Aiden, dia akhirnya datang," ucapnya senang.Hanna merasa sangat gugup. Sebelum keluar dia melihat kembali penampilannya di cermin. Dia memperhatikan satu persatu bagian dari wajah, rambut, hingga pakaiannya.Dia memperbaiki lipstiknya, kemudian merapikan rambut dan pakaiannya.Setelah beberapa saat, "Oke, sepertinya semuanya sudah cukup sempurna."CeklekPintu kamar Hanna terbuka, Aiden takjub melihat penampilan mereka yang serasi. Pakaian yang mereka gunakan berwarna serasi.Baik Hanna maupun Aiden terkejut, ka
Baca selengkapnya
Jake Menghilang
Seperti biasa pagi ini Hanna bersiap dan pergi ke rumah sakit untuk bekerja.Sesampainya di ruang prakteknya, Hanna duduk kemudian membuka tempat penyimpanan foto pada teleponnya.Dia menatap sebuah foto pada layar teleponnya."Hanna, tidakkah kamu ingin mengabadikan kencan pertama kita hari ini? Ayo kita mengambil sebuah foto," ujar Aiden semalam ketika mereka sedang menikmati makan malamnya.Aiden mendekat kepada Hanna, "Ayo lihatlah ke kamera, 1, 2, ti...cup" Aiden mengecup pipi Hanna tiba-tiba.Tampak di dalam foto itu wajah Hanna yang tiba-tiba terkejut dan merona.Saat ini Hanna sedang tersenyum memandang foto di layar teleponnya."Ehem," terdengar suara Mia tiba-tiba.Hanna cepat menutup layar teleponnya dan terlihat sedikit salah tingkah."Selamat pagi Mia," ujar Hanna."Haruskah aku membalas ucapan selamat pagi darimu lagi? Sejak masuk ke ruangan ini aku telah mengucapkan 'selamat pagi' sebanyak tiga kali tapi kamu mengabaikan ku dan terlihat asik menatap teleponmu sambil ters
Baca selengkapnya
Mia dan Brian
"Lepaskan aku! Seseorang tolong!"Di dalam sebuah ruang bawah tanah di sebuah rumah mewah terdengar suara teriakan seorang pria. Kedua tangan dan kakinya dipasung di tempat tidur.CkiittTerdengar suara pintu yang sedikit tua berderit ketika dibuka oleh seseorang dari luar sana."Ckckck.. Jake, berhentilah berteriak seperti banci!""Brian, cepat lepaskan aku! Kamu berengsek!""Wah, seseorang yang lebih berengsek meneriaki orang lain 'berengsek'. Lucu sekali kamu Jake.""Sudah kukatakan kepadamu, aku dulu tidak pernah bermaksud menyeret kamu ke dalam masalahku dan Aiden. Kamu yang sok menjadi pahlawan kesiangan. Jika saja kamu tidak muncul untuk berusaha menyelamatkan Rose, mungkin kamu tidak akan terlibat dalam masalah," ujar Jake membela diri.Brian menjadi sangat emosi dan menarik kerah baju Jake, "Kamu memperkosa dan membunuh Rose, membuat aku menjadi tersangka pembunuhnya, kamu juga mencoba membunuhku. Karena kamu juga adikku harus menderita, dan kamu juga membunuh keponakanku!"
Baca selengkapnya
Kamu Jangan Menghindariku
Setelah seharian cukup sibuk, tiba saatnya Hanna beserta tim penelitiannya untuk beristirahat."Hanna, aku tidak menyangka perkembangan penelitian kita telah sampai sejauh ini. Kemajuan yang kita lakukan cukup meningkat signifikan," ujar Shella senang."Ya, aku pun tidak menyangka akan secepat ini. Semua berkat kerjasama tim kita yang cukup solid," Hanna juga merasa sangat bangga dengan kerja timnya."Jika aku mampu menyelesaikannya dalam 2 atau 3 bulan lagi, aku dapat bersantai sedikit ketika nanti kehamilanku memasuki trisemester ketiga," pikir Hanna."Terimakasih semuanya, kerja keras kita sebentar lagi akan mendapatkan hasil. Sampai jumpa besok," ujar Hanna sambil merapikan seluruh perlengkapan miliknya untuk bersiap pulang.Anehnya ketika semua telah bersiap untuk pulang, Mia yang biasanya bersemangat untuk pulang lebih dulu justru kali ini tampak masih duduk dan mengamati catatan penelitian miliknya."Mia, semua orang telah bersiap untuk pulang. Kenapa kamu malah masih sibuk mem
Baca selengkapnya
Sepertinya Mereka Menjalin Hubungan
"Apa yang dilakukan Ethan di Institut Penelitian AS? Aku mengira dia ingin menemui kamu. Siapa yang dia tunggu?" tanya Aiden kepada Hanna.Aiden semula mengira Brian ingin mencari masalah dengannya. Ternyata dia datang dan hanya mengabaikannya tadi. Padahal mereka memarkirkan mobil berdekatan. Tapi baru kali ini Brian memperlakukan Aiden seperti makhluk tak kasat mata."Oh, dia sedang menunggu Mia. Aku mendengar mereka ketika saling bertelepon tadi pagi, mereka janjian untuk makan malam bersama," Hanna menjelaskan."Ethan dan Mia? Apakah mereka berpacaran?" tanya Aiden penasaran."Ish, kenapa kamu sepertinya sangat penasaran tentang Ethan dan Mia?" tanya Hanna dengan curiga."Hmmm, tidak. Aku hanya mengagumi sosok Ethan sejak lama. Dia pria yang di sebut misterius di kalangan pebisnis di dunia," ujar Aiden.Hanna sebenarnya tahu, bahwa Ethan adalah Brian Hart dan tentu saja dia sedikit tahu bahwa di antara Brian dan Aiden mempunyai permusuhan sejak lama. Tapi memori ingatan Hanna seba
Baca selengkapnya
Latar Belakang Mia
Ketika sedang makan, telepon Mia berbunyi dan nama pemanggil yang terlihat adalah 'Justin Lake'.Berkali-kali Mia menolak panggilan teleponnya. Ingin rasanya dia mematikan teleponnya, namun profesinya sebagai seorang dokter tidak berani dia abaikan.Terkadang dia tidak dapat menghindari panggilan telepon darurat dari rumah sakit, itulah sebabnya telepon miliknya selalu siaga dalam 24 jam.Ketika kemudian teleponnya berbunyi lagi, dia tidak dapat mengabaikannya. Mia berdiri dari meja makan dan melangkah menjauh ke sebuah sofa santai di dalam ruangan VVIP restoran itu.Brian hanya menatapnya dalam diam, dia sudah menyelidiki tentang pria bernama 'Justin Lake' itu. Karena dia lah yang telah memberikan obat perangsang kepada Mia dan membawanya ke hotel malam itu. "Ada apa kamu meneleponku? Sudah kukatakan, aku tidak ingin lagi memiliki hubungan apa pun denganmu," tegas Mia."Kemana kamu pergi hari itu?" tanya pria di balik telepon."Hari itu? Hari ketika kamu memasukkan sesuatu ke dalam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status