All Chapters of Redemption: Identitas dan Masa lalu: Chapter 51 - Chapter 60
113 Chapters
BAB 51
“SELAMAT DATANG PELANGGAN!” May dan Lira terkejut ketika keduanya disambut oleh seseorang dengan seragam yang di balut apron berwarna ungu dengan sangat antusias. “hari ini kami punya menu spesial, kami baru saja mendapatkan laba laba serigala. Kalian mau mencobanya?”  orang itu hendak menarik tangan May dan Lira, lalu keduanya tersadar. Kemudian mundur kebelakang. “maaf, kami... kami bukan pelanggan” May terbata. “ah?” pegawai restoran itu bingung. “kami kesini bukan untuk makan” Lira menjawab dengan nada yang lebih tegas. “kami inggin melihat toko yang akan disewakan” May kemudian menambahkan. “oooo begitu” antusiasme yang ditunjukan kemudian menghilang dengan cepat. “maaf” May tersenyum. “kalian murid tahun pertama? Kalian menyewa toko untuk apa?” antusias yang ditunjukan pada awalnya tiba tiba kembali, membuat May dan Lira merasa canggung. “ah iya, kami murid tahun pertama, dan kami akan membuka toko ko
Read more
BAB 52
Daun mapel yang kehilangan kekuatan untung bergantung pada ranting pohon akhirnya jatuh. Tapi belum sempat ia menyentuh tanah, sebuah angin yang bertiup kencang membawanya terbang keatas dan berputar putar membentuk lingkaran-lingkaran kecil. Terus terbang semakin menjauh dari tempat ia berasal.Entah berapa lama ia terbang bersama sang angin hingga akhirnya ia terbentur pada sebuah kaca dan akhirnya terjatuh disebuah balkon.“ngh.. jam berapa?” May bertanya entah pada siapa saat ia baru saja terbangun dari tidurnya.“tujuh pagi” ia mendengar Oliv yang belum lama memasuki kamar mereka dengan wajah merah sehabis berlari. Biasanya May akan bangun lebih pagi, tetapi mungkin karena kejadian kemarin yang membuat adrenalin di dalam tubuhnya bekerja lebih keras dan juga bagaimana ia menghabiskan sebagian besar energinya untuk merampungkan tugas sekolahnya, May jadi terbangun kesiangan.“kak Oliv?” May yang belum benar-benar sa
Read more
BAB 53
“botol untuk laki-laki, dan tahan untuk dibawa bepergian jauh” Lira berkata saat ia dan May berjalan berdua menuju kearea rekreasi.May tidak memberikan reaksi apapun untuk komentar yang satu itu. “May!” Lira yang kesal karena tidak ditanggapi akhirnya menatap kearah May.“apa?” May memandangnya dengan acuh. “jadi siapa laki laki itu?” tanya Lira penasaran. Ia merasa tidak adil ketika May sering menggodanya tentang Lim tapi Lira bahkan tidak tahu siapa nama laki-laki yang dekat dengan May.Melihat wajah Lira yang memelas, May akhirnya menghela nafas tanda kalah. “kau ingat tentang temanku yang bepergian bersamaku?” Lira mengangguk. “kau tahu dia telah banyak membantuku jadi aku ingin melakukan sesuatu untuknya. Tidak tunggu! Jangan pasang wajah seperti itu! aku dan dia tidak mempunyai hubungan sepertimu dan Lim! aku bahkan belum mengenalnya terlalu lama” lanjut May.“apa maksudm
Read more
BAB 54
Beberapa hari telah berlalu, hingga tibalah hari dimana May dan Lira membuka toko kecil mereka di area baru. Area ini tidak memiliki penghuni tetap, jadi orang-orang semacam bertaruh dengan keberuntungan untuk mendapatkan tempat yang baik dan juga dikelilingi penjual yang dapat membantu mereka menaikan penjualan.Kali ini May dan Lira mendapatkan tempat didekat siswa yang membuka kedai aksesoris dan juga senjata. Mereka sedikit bersyukur karena mereka tidak mendepatkan tempat disebelah toko yang banyak orang hindari seperti sebelumnya.“aku baru melihat wajah kalian” seorang laki-laki dengan tubuh yang tinggi, ia bahkan mungkin lebih tinggi dari Lim yang mempunyai tinggi 190 cm. Selain tinggi, orang itu juga sangat jelas memiliki masa otot yang lebih besar dibandingkan persentase lemaknya.“halo senior” May menyapa. “kami siswa tahun pertama” jelasnya. Senior yang berasal dari toko yang menjual berbagai macam senjata itu terli
Read more
BAB 55
Sejarah Kelam Sihir yang Tidak di Ketahui begitulah judul buku berwarna hijau zamrud tersebut. May terdiam di depan lemari rak tersebut, yang membuatnya sangat tertarik adalah nama penulisnya yang ditulis oleh huruf kecil berwarna emas yang bertuliskan Sasa Odinburg. May tidak yakin apakah ia boleh mengeluarkan buku tersebut.“geser saja kesamping” tiba-tiba suara nyaring seperti anak kecil terdengar oleh May membuatnya terkejut dan ketakutan ia melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tak menemukan pemilik suara tersebut.“kau mencari siapa?” tanya suara itu lagi, kini suara tersebut berasal dari samping kirinya. May dengan jantung yang berdegup kencang kemudian melirik ke sebelahnya dan melihat tidak ada siapa-siapa disana.Sebelum bulu kuduk May sempat bereaksi, suara itu kembali terdengar. “aku dibawah sini” katanyaMay melihat seorang anak laki-laki yang tingginya hanya sepinggul May. Ia memakai seragam
Read more
BAB 56
“Oh” May kehilangan kemampuannya untuk berpikir. Sementara ia sedang bergumul dengan pikirannya. Felix yang duduk diatas tangga tengah memperhatikan semua gerak gerik yang dilakukan oleh May juga ekspresi wajahnya.“kalau kau terarik dengan sejarah sihir lain, aku bisa merekomendasikan beberapa buku yang mungkin kau suka” katanya membuat May tersadar dari lamunannya.Ia kemudian memandangi Felix dan tersenyum. “terima kasih, tapi bisakah kamu membantuku untuk merekomendasikan sebuah buku yang berhubungan dengan tanaman herbal ataupun resep ramuan?”Felix mengangkat sebelah alisnya yang tebal, matanya yang lebar menatap May dengan rasa penuh penasaran.“sebenarnya kau dari fakultas apa?” tayanya. “Farmasi” jawab May. Kemudian ia melihat Felix menatap May dengan seksama. Sebelum akhirnya Felix memberikan beberapa rekomendasi buku, dan ketika May mengatakan tentang pilihan buku yang ingin ia baca. F
Read more
BAB 57
 Dua hari kemudian Lira dan May baru menemukan kesempatan untuk berbicara serius mengenai bisnis mereka di kamar asrama. Hari itu May dan Lira memiliki jadwal kosong di sore hari dan mereka tidak memakainya untuk belajar di perpustakaan seperti kebanyakan dari teman mereka.“apa kau memberitahu kakakmu tentang kita yang menemukan pohon biji daun biru?” May memulai percakapan mereka.“tidak, aku belum memberitahunya” jawab Lira. “hmmm... lalu menurutmu bagaimana?” Lira kemudian bertanya pada May.“jika resepnya diual bagaimana dia akan mendapatkan biji daun biru? Meskipun kita memberitahu tentang pohon yang kita temui di hutan akademi, aku tidak yakin itu akan cukup digunakan untuk produksi dengan skala besar”“sebenarnya kakaku juga memberikan pilihan untuk membagi resep padanya lalu kita akan mendapatkan setengah bagian dari hasil penjualannya”“yang benar?” May kaget. &l
Read more
BAB 58
Sepanjang perjalanan menuju kembali ke kamarnya, May tak berhenti menyunggingkan senyumannya. Untungnya dijalan ia tak bertemu dengan siapapu. Ketika ia memasuki kamar, Lira sudah bangun dan terdengar suara gemerisik air. Menandakan Sirh sedang menggunakan kamar mandi karena Oliv masih berlatih dilapangan.“kau pulang” Lira kemudian terkejut melihat wajah May yang tersenyum dengan mata sembab. Wajahnya yang santai kemudian berubah menjadi serius. Ia menatap May.“May! Kau menangis?” katanya lagi dengan nada tinggi. Tak lama pintu kamar mandi terbuka dan Siroh yang mendengar Lira kemudian menatap kearah May dan menghampiri keduanya.“May kenapa? Apa ada orang yang berbuat jahat padamu?” tanya Siroh dengan khawatir.“apa? Tidak aku tidak apa-apa, dan tidak ada yang jahat padaku” jawab May mengelak malu.“kau yakin?” Lira masih menatap May dengan serius. May kemudian mengangguk dengan wajah y
Read more
BAB 59
Makan siang saat itu terasa sedikit canggung, tetapi mereka tetap menikmatinya. Seteleah selesai Lim kemudian mengajak Lira untuk pergi da meninggalkan May dan Lefron.Ketika May dan Lefron keluar dari restoran itu, May melihat sebuah kafe yang menjual kue-kue cantik. “apakah kau mau makan makanan penutup bersamaku?” May bertanya pada Lefron.Sesungguhnya Lefron tidak terlalu menyukai makanan manis, lebih tepatnya ia tidak perduli dengan apa yang dia makan sepanjang bisa menopang gizi tubuhnya dengan baik.Karena May tidak melihat penolakan oleh Lefron, ia kemudian menariknya kedalam. May memesan sepotong kue keju dengan krim strawberi dan secangkir teh, untuk Lefron ia memesan kue coklat dan teh yang sama untuknya. Kemudian ia mencari tempat duduk yang berada di pojokan untuk berbicara dengan Lefron.“jadi, pekerjaan apa yang sedang kau lakukan di akademi?” May memulai percaapannya sambil memakan kuenya. “aku ikut terlibat d
Read more
BAB 60
Keputusan May untuk bertunangan dengan Lefron tidak banyak mengubah kesehariannya. Ia tetap masuk kelas dan sibuk dengan tugas-tugasnya. Dia hanya bisa bertemu dengan Lefron yang juga sedang sibuk dengan pekerjaannya sesekali saja. Mereka terkadang hanya bisa melihat satu sama lain dari kejauhan tanpa saling menyapa.Meskipun May mendapatkan jam koson atau hari libur, ia tetap tidak bisa menghabiskan waktu bersama Lefron. sama seperti Lira dan Lim yang juga memiliki kesibukannya masing-masing. May bahkan mendapatkan informasi dari Oliv jika Lefron pergi ke luar akademi.Saat hari senin tiba. May dan Lira kemudian lebih disibukan dengan bisnis mereka. Dari buku yang ia baca di perpustakaan lantai bawah ia menemukan bahwa penggunaan batu permata untuk sebuah ramuan terkadang dapat membawa hal baik.Kali ini May dan Lira mendapatkan toko yang berada dikawasan toko yang disewakan untuk para siswa berkumpul bersama. Untungnya mereka memang tidak mempunyai niatan untu
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status