All Chapters of Pernikahan tak diinginkan: Chapter 41 - Chapter 50
93 Chapters
Chapter 41 - Smile in his face (Senyuman di wajahnya)
Waktu berjalan cepat. Tidak terasa, hari ini adalah hari kepulangan suaminya. Dengan tidak sabar, Lily duduk di salah satu kafe di airport dan berulang kali menatap jam tangannya. Ia terlalu cepat datang, tapi ia tidak bisa hanya duduk dan berpangku tangan di rumah sakit. Ia sangat ingin bertemu dengan suaminya!Berusaha mengusir rasa gelisahnya, wanita itu membuka tabletnya. Beberapa hari lalu, ada seseorang yang membutuhkan bantuan men-design ulang sebuah tempat penitipan anak. Ia tadinya tidak ingin mengambil project itu tapi karena Gregory mendorongnya, ia pun akhirnya mengambilnya. Sejujurnya, ia memang butuh sesuatu untuk mengalihkannya dari kesedihan karena kondisi ayahnya yang terus-menerus menurun. Lily baru saja akan tenggelam dalam pekerjaannya saat menyadari seseorang berdiri di depannya. Matanya mengerjap dan kepalanya terdongak dari layar tablet yang dipegangnya.Di depannya berdiri seorang wanita sangat cantik. Rambutnya panjang berwarna ge
Read more
Chapter 42 - What the hell!? (Tanda tanya Lily tentang Gregory)
Usapan yang sangat lembut terasa di pipinya dan perlahan, wanita di tempat tidur itu membuka matanya. Ia pun bertatapan dengan sepasang mata berwarna biru yang sangat indah. Mata itu menaungi hidung yang mancung dan bibir merah muda yang tersenyum padanya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Liliana Walton bersemu hanya karena memandang wajah yang telah sangat familiar ini.Sambil melamun, salah satu tangannya mengusap pipi Gregory yang mulai berjambang. Ia suka rasanya."Aku baru sadar kalau kamu ganteng, Greg. Kenapa baru sekarang, ya?"Mata biru Gregory mengedip dan pria itu mendekat. Ia menempelkan tubuhnya ke atas isterinya. Salah satu tangannya mengusap-usap rambut merah Lily yang berantakan di bantal."Kamu baru sadar sekarang. Sedangkan aku dari dulu sudah sadar, kalau kamu wanita yang istimewa."Tanpa sadar, Lily menarik jenggot pendek Gregory. Ia terkejut dengan kata-kata pria itu. Ada perasaan yang membuncah dirasakan wanita itu
Read more
Chapter 43 - We meet again (dr. Hills)
= Rumah sakit St. Collins. Siang menjelang sore hari ="Sebaiknya kau menginformasikan hal ini pada pasanganmu. Lebih cepat, lebih baik."Pria tampan berambut gelap itu terlihat mengepalkan tangannya kuat. Ia berusaha tersenyum tipis tapi jelas, rautnya tampak menahan suatu kemarahan."Terima kasih atas informasinya, H. Tapi sepertinya, sudah sedikit terlambat untuk itu."Lelaki itu berdiri, dan membuat dokter di depannya menengadah. "Kau akan pergi?""Aku harus pergi. Tapi, aku akan datang lagi. Seperti biasa, hal ini tidak boleh diketahui siapa pun.""Aku mengerti. Jangan khawatir. Pemeriksaan semacam ini sifatnya selalu confidential. Pihak rumah sakit tidak akan menyebarkan informasi apapun, terkecuali dengan persetujuanmu."Senyuman yang lebih tulus terlihat dari bibir lelaki itu. "Terima kasih banyak, dokter.""Sebaiknya beberapa bulan lagi, kau kembali melakukan pemeriksaan secara berkala. Kondisimu bisa s
Read more
Chapter 44 - I'm crazy about you (Aku tergila-gila padamu)
= Rumah keluarga Harrington. Tengah malam =Mengamati cermin di depannya, mata Lily naik menatap suaminya yang duduk di belakangnya. Tampak pria itu sedang fokus menyisiri rambutnya yang panjang. Pandangannya tertunduk."Aku cukup kaget kamu pernah bertemu dr. Hills."Gerakan Gregory menyisiri isterinya tidak berhenti, tapi pria itu masih menunduk."Seperti yang dokter itu bilang, kami bertemu di RS saat kamu pergi dulu."Lily terdiam sejenak dan memandang suaminya lebih intens. "Apa yang kalian bicarakan waktu itu? Karena sepertinya dr. Hills cukup terkesan padamu."Pria di belakangnya tidak menjawab dan meletakkan sisirnya. Tangan-tangan Gregory terangkat dan malah menyusup ke dalam helaian rambut Lily dan memijatnya. Selama beberapa saat, lelaki itu konsentrasi pada gerakannya sampai pandangannya terangkat dan menatap isterinya yang ternyata masih menunggunya."Greg? Kalian berdua membicarakan apa saat itu?"
Read more
Chapter 45 - You came back (Kau kembali padaku)
Tidak ada yang tahu, betapa berkecamuknya hati pria berambut pirang gelap itu saat ini. Wajahnya mungkin terlihat dingin dan keras, tapi d*danya bergejolak berbagai emosi. Mulai dari rasa terkejut, gembira, lega, sekaligus marah dan juga kecewa. Sayangnya, meski banyak perasaan positif dalam hatinya namun perasaan sakit hati-lah yang jauh lebih kuat dirasakannya sekarang.Sejak kecil, ia terbiasa ditinggal ibunya untuk bekerja. Georgiana juga jarang mengucapkan kata sayang atau bahkan sekedar memeluknya tulus. Dari awal mula dilahirkan hingga masa remajanya, pria itu diperlakukan seperti sebuah manekin hidup. Ia didandani dan dipamerkan pada orang-orang di sekitarnya. Awalnya, tidak ada yang aneh dengan hal itu tapi lama-kelamaan, lelaki itu mulai belajar dari lingkungannya saat ia akhirnya memasuki masa sekolah yang sebenarnya.Dalam dunia pergaulannya di sekolah, pemandangan orangtua menggandeng dan memeluk anak-anaknya adalah pemandangan yang sangat sering ia ju
Read more
Chapter 46 - What do you want? (Apa yang kau inginkan?)
Hampir 2 bulan setelah pertemuan itu, Gregory mengambil satu kesimpulan. Liliana Walton versi dewasa masihlah sama seperti Lily yang diketahuinya sejak anak itu berusia 5 tahun. Bahkan dalam versi lebih baik.Meski terlihat feminin di luar karena didikan ibunya yang cukup kaku, tapi kemauan anak itu kuat di dalam. Anak itu tahan banting dan akan mengerjakan tugas semaksimal mungkin. Ia tampak canggung dan sedikit ceroboh saat berjalan, tapi semua hasil kerjanya hampir tidak ada kesalahan. Wanita itu tidak banyak bicara, tapi sekalinya membuka mulut maka semua orang akan mendengarkannya. Nadanya yang lembut terkadang menipu arti yang tersirat atau pun tersurat dalam kata-katanya. Lidahnya tajam seperti pisau.Semakin lama berinteraksi dengan anak itu, Gregory makin tertarik padanya. Ia kagum dengan anak itu yang telah tumbuh menjadi seorang wanita sempurna. Sosok wanita yang diharapkannya.Anak itu akan dapat menjadi partner yang sempurna untukmu, Gregory.
Read more
Chapter 47 - Wishful thinking (Andaikan...)
Restoran yang dipilih Jeff ternyata adalah restoran keluarga, dengan beberapa meja panjang yang tersebar dalam ruangan luas. Menu yang disajikan adalah steak berkalori tinggi, ditemani dengan segelas besar bir. Saat memasuki restoran, harum daging yang baru saja dibakar memenuhi ruangan berstruktur kayu itu dan memancing air liur dengan cepat."Itu meja kita."Jeff dan seorang pelayan berpakaian koboi berjalan di depan, diikuti dengan rombongannya. Gregory yang berjalan di belakang tampak mengamati Lily dan juga Owen yang ternyata menempel di sampingnya."Dia selalu seperti itu?"Tidak mengerti maksudnya, Mike yang berjalan di sampingnya menoleh. "Apa?""Pria itu. Dia selalu seperti itu pada anak itu?"Baru paham, Mike mengangguk. Keduanya berjalan sedikit lebih lambat. "Mereka cukup akrab. Setahuku, dia juga beberapa kali mengajaknya makan di luar tapi selalu ditolak."Keingintahuan yang besar memenuhi benak Gregory. "A
Read more
Chapter 48 - D Day part 1
Sejak keputusannya 4 bulan yang lalu, ini adalah pertama kalinya Gregory kembali mengeluarkan kotak berisi cincin kawinnya. Pria itu mengamati cincin itu dan mengambil salah satunya yang lebih besar. Dengan pelan, ia mengenakannya di jari manisnya sendiri. Perasaan hangat mulai menyebar di d*danya, membuat lelaki itu sedikit tersenyum. Sepertinya, keputusannya kali ini sudah final.Aku akan melamarmu lagi, Lily. Dan kali ini, aku akan melakukannya dengan benar.Ia tahu hubungan Lily dengan ayah angkatnya merenggang karena peristiwa hampir 11 tahun lalu. Gadis itu pulang ke Amerika, salah satunya karena ibu angkatnya yang meninggal hampir 2 tahun yang lalu. Gregory tidak sempat melihatnya di pemakaman, tapi tahu kalau gadis itu mengunjungi keluarga angkatnya. Hatinya dipenuhi rasa bersalah karena sadar, ia punya andil membuat gadis itu pergi. Tapi saat itu ia tidak mampu berfikir jernih, karena dipenuhi kesedihan dan juga rasa marah saat Lorelai meninggal. Ia sendir
Read more
Chapter 49 - D Day part 2
"Greg-"Permohonan Lily sama sekali tidak didengar pria yang sudah kalap itu. Dengan kasar, ia menghempaskan tubuh mungil itu masuk ke ruangannya dan mengunci pintunya.Ketakutan, gadis itu mundur ke belakang dan mencengkeram kemejanya. "Rory. Aku bisa menjelaskan-""Apa yang akan kau jelaskan?"Kerongkongan Lily kering. Ini pertama kalinya ia menatap raut pria itu yang bengis dan gelap. Masalahnya, ini juga pertama kalinya Gregory merasakan kekecewaan yang sangat mendalam setelah ibunya meninggal. Ia sangat kecewa pada orangtuanya. Mereka tidak membencinya, tapi juga tidak menyayanginya. Selama ini, lelaki itu hanya hidup karena ia dilahirkan. Ia tumbuh, karena dibesarkan. Tapi tidak pernah merasakan kasih sayang sewajarnya dari orangtuanya.Saat bertemu dengan Lily kecil, barulah ia belajar untuk menjaga seseorang dan bukan menyakitinya. Tubuh anak itu yang mungil dan sorotnya yang polos, membuat pria itu terdorong melindunginya. Sejak
Read more
Chapter 50 - Her past, is his past (Masa lalunya, adalah masa laluku)
Keesokan paginya, hal pertama yang dilihat Gregory saat menjejakkan kaki di kantornya adalah sosok Owen yang sama sekali tidak disukainya. Jika tidak teringat tujuan pria itu datang sepagi ini, mungkin ia sudah akan menyarangkan tonjokannya ke wajah menyebalkan lelaki itu."Se- Selamat pagi, Tuan Ashley. Mengenai tadi malam-""Bagus kau sudah datang. Ikut aku."Perkataan dingin Gregory membuat Owen menelan ludahnya seret. Ia tahu karirnya telah berakhir di sini, tapi ia tidak akan membiarkan semua ini begitu saja. Gadis s*alan itu telah merayu dan menipunya. Dan ia akan membalasnya, meski harus menggunakan tangan orang lain!Mengikuti pria yang sebentar lagi menjadi mantan atasannya, mata Owen mengerjap pelan. Ia mengamati punggung pria di depannya dan bertanya-tanya, apa sebenarnya hubungan orang ini dengan gadis s*alan yang menjadi incarannya dulu. Selama mengenalnya hampir 3 bulan ini, lelaki itu tahu atasannya orang yang sangat dingin. Apa yan
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status