“Tidak.”Demi melihat tangan seorang wanita yang bertengger di bahunya, Pras menepis cepat. Dia tidak bermaksud kasar, hanya ingin mempertegas untuk tidak menyentuh sembarangan.Meskipun wanita itu tidak asing, tetap saja ada perasaan tidak nyaman. Apalagi Pras masih berstatus sebagai kekasih Aruna. Sebagai seorang pria, Pras juga ingin menjaga diri. Dia mengakui bukan pria bersih dari sentuhan alkohol dan rokok, tapi Pras bisa pastikan dia tidak tertarik untuk bermain-main dengan wanita.Apalagi rubah betina di hadapannya saat ini yang tengah merengut pelan. “Aku cuma mau temani, masa nggak boleh?”Daripada berujung berdebat, Pras lebih memilih turun dari kursinya. Ada banyak kursi dan meja kosong di klub malam ini. Tapi, begitu melihat Pras bergerak, wanita tadi menahan pergerakannya.“Oke oke, aku tidak akan mengganggu, Pras. Kamu bisa duduk di sini.”Suasana hati Pras benar-benar kacau. Dia menatap lawan bicaranya datar, dan teringat akan sesuatu, jadi Pras menyeletuk, “Kapan kamu
Terakhir Diperbarui : 2025-07-06 Baca selengkapnya