Semua Bab Terjerat Cinta Ibu Tiri: Bab 11 - Bab 20
55 Bab
Penyatuan Gila dan Liar
Nora menatap Allard dengan ekspresi khawatir. Menunggu jawaban dari pertanyaan yang ia tanyakan kepada lelaki itu.Allard mengendikan bahunya. “Aku tidak tahu pastinya kapan. Yang jelas, dua sampai tiga minggu aku akan berada di sana, Nora.”Nora menelan salivanya menatap wajah Allard. “Lumayan lama. Tapi, Allard. Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu, kenapa tiba-tiba kau membawa namaku saat berdebat tadi?"Allard menghela napas, mencoba menjelaskan perasaannya."Nora, Daddy sangat berengsek! Dia begitu munafik, tidak tahu apa-apa. Aku sangat membenci dia saat ini,” ucapnya dengan nada tajam.Nora mengerti perasaan Allard, terutama karena dia melihat betapa frustrasinya Allard saat berdebat dengan ayahnya tadi."Aku mengerti, Allard. Aku melihat bahwa kau tidak mendapatkan saran apa pun dari John. Dia mungkin terlalu terpengaruh dengan segala masalahnya sendiri."Allard merasa lega mendengar pemahaman Nora. Dia tahu bahwa situasi ini memang sangat sulit, dan dia berharap bahwa merek
Baca selengkapnya
Allard tidak ada Kabar
Dua minggu telah berlalu sejak Allard pergi ke New York, dan selama waktu itu, Nora telah menunggu dengan cemas untuk mendengar kabar dari kekasihnya.Meskipun dia telah menerima pesan singkat dari Allard di awal perjalanan, sejak itu dia tidak mendengar kabar lagi.“Apakah dia masih sibuk dengan urusannya? Mengapa sampai detik ini aku tidak mendapat kabar darinya, dia kapan pulang?” gumam Nora kemudian menggigit jarinya karena cemas.Nora mencoba untuk memahami bahwa Allard mungkin sibuk dengan pekerjaannya di sana, tetapi kekhawatiran mulai merayapinya.“Namun, hari ini sudah tepat dua minggu dia pergi. Mengapa aku tidak bisa tenang karena hal ini.” Nora bingung pada dirinya sendiri.Hari ini adalah dua minggu tepat sejak Allard tiba di New York, dan kecemasan Nora semakin memuncak.Nora: [Allard, kau di mana? Masih lama kah, kau di sana? Aku merindukanmu, cepat pulang.]Nora mengirim pesan pada Allard. Berharap lelaki itu membacanya dan segera pulang menemuinya.Ia lalu menoleh pad
Baca selengkapnya
Cintaku Tulus untuk Nora
Malam hari telah tiba, dan Nora masih belum mendapatkan kabar dari Allard. Kecemasan mulai merayapinya, dan dia merasa semakin terjebak dalam ketidakpastian.Bahkan, kekhawatiran yang mendalam membuatnya ragu untuk pulang ke rumah, karena di sana, dia tahu tidak akan menemukan Allard.“Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa sampai detik ini Allard masih belum mengabariku?” ucap Nora semakin cemas.Ia terus menerus mengecek ponselnya berharap mendapat pesan dari Allard. Meski hanya beberapa kata saja yang Allard sampaikan padanya, ia akan merasa lega.Setelah pertimbangan yang panjang, Nora memutuskan untuk mencari tahu keberadaan Allard.Dia akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan Jemmy, asisten pribadi Allard, tentang keberadaan lelaki itu."Jemmy, maaf jika aku mengganggu, tapi aku sangat khawatir. Aku belum mendengar kabar dari Allard di hari ini. Apakah dia baik-baik saja di sana?" tanya Nora dengan nada khawatirJemmy, yang tampaknya cukup terkejut oleh pertanyaan Nora, mencoba
Baca selengkapnya
Meminta Nora Menyusul Allard
“Ough, John! Aku mohon hentikan. Kau terlalu kasar!” pekik Nora di bawah kungkungan John yang tengah memintanya agar melayaninya.John tak peduli. Ia sedang ingin menikmati tubuh Nora maka apa yang diminta oleh wanita itu tidak akan pernah ia dengarkan.Nora benar-benar tersiksa oleh gulatan yang dilakukan John padanya. Nora sudah ingin menyerah, namun John masih sangat gagah menggerayanginya.“Kau pun tahu, aku sangat menyukai tubuhmu, Sayang,” bisik John kemudian melumat bibir wanita itu dengan penuh dan kasar.Nora sudah tidak tahan lagi. Namun, yang bisa ia lakukan hanyalah memekik pasrah dengan semua guncangan gila yang dilakukan oleh lelaki itu padanya.Hingga satu jam berlalu. John mengakhiri pergulatan itu lalu mengecup punggung polos Nora dengan lembut.“Meski setiap hari bercinta denganmu, tidak akan pernah membuatku bosan, Sayang,” bisik John kemudian memeluk tubuh mungil wanita itu.Nora merasa tidak nyaman dengan pelukan John. Ia yang masih memikirkan tentang Allard tentu
Baca selengkapnya
Bukan Mencari Tahu
Nora telah tiba di New York, dan kedatangannya itu sangat mengejutkan Allard."Nora, apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana jika Daddy mengetahuinya? Ini sangat berbahaya!" pekik Allard dengan suara penuh amarahnya.Dia tidak pernah diberi tahu oleh Jemmy bahwa Nora akan datang ke sana, dan saat dia melihat Nora berdiri di depannya, dia merasa marah dan khawatir.Allard, yang masih sedikit mabuk akibat alkohol yang dia minum semalam, belum bisa berpikir dengan jernih.Kehadiran Nora membuatnya panik dan cemas tentang konsekuensi dari pertemuan mereka di New York.Nora mencoba menjelaskan tujuannya kepada Allard, meskipun dia bisa merasakan kemarahannya.Nora menatap wajah Allard dengan penuh. "Allard, aku datang ke sini karena John memintaku. Dia ingin aku membantumu menghentikan konflik ini. Aku tidak ingin membuat masalah, aku hanya ingin membantu.“Lebih tepatnya, aku ingin memberi tahu dirimu jika John sangat membencimu karena kau telah berhasil merebut desainmu kembali. Kemudian
Baca selengkapnya
Pertemuan ini Sangat Rahasia
Allard duduk di samping Nora, wajahnya penuh dengan kebingungan ketika dia menjelaskan mengapa Mark mencuri desain miliknya."Nora, kau harus tahu, Daddy sendiri yang memperlihatkan desain itu pada Mark. Dia memberi tahu Mark bahwa nilai desain itu sangat fantastis. Dengan hanya menjual seribu produk saja, kita bisa menghasilkan jutaan dolar."Nora mendengarkan penjelasan itu dengan mata terbelalak. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa John akan terlibat dalam konspirasi ini, bahkan memperlihatkan desain milik Allard pada Mark untuk keuntungan besar."Ini sungguh tak masuk akal, Allard! John dan Mark melakukan kerja sama untuk mencuri desainmu? Itu ... itu sungguh licik!" Nora berucap dengan wajah terkejutnya.Allard mengangguk, merasa semakin kesal dengan tindakan John.“Ya, kau benar, Nora. Daddy memang benar-benar gila. Seandainya aku tidak mengancam Mark untuk memasukannya ke penjara, karena telah mencuri desain milikku, mungkin aku tidak akan tahu yang sebenarnya.”Ia kemudian me
Baca selengkapnya
Apa Rencana Allard Selanjutnya?
Sementara di kediaman rekan bisnis Allard.Pertemuan yang cukup tegang berlangsung dengan Allard dan Jay, rekan bisnisnya, berfokus pada rencana peluncuran produk terbaru.Mereka tahu betapa pentingnya meresmikan produk ini secepat mungkin sebelum Mark, pesaing utama mereka, berubah pikiran."Allard, kita harus segera meresmikan produk ini. Mark sudah mengintai peluang untuk mencuri desain kita lagi. Kita tidak boleh memberinya kesempatan,” ucap Jay dengan nada serius.Allard mengangguk. "Kau benar, Jay. Kita tidak boleh memberinya kesempatan untuk mendahului kita. Aku akan segera mempersiapkannya,” ucapnya penuh tekad.Allard dan Jay bekerja keras merencanakan semua detail untuk peluncuran produk ini. Mereka tahu bahwa kesuksesan produk ini sangat penting bagi bisnis mereka, dan mereka tidak boleh meremehkannya.“Ingat, Allard. Mark masih terus mengintai kesempatan untuk mencuri idemu. Sebab Mark merasa terjebak dalam situasi sulit dengan media yang terus bertanya mengenai penundaan
Baca selengkapnya
Senyum Bahagia
Allard bergegas menuju ke tempat Nora berada, merasa bahwa saatnya untuk mendapatkan jawaban atas banyak pertanyaan yang menghantuinya selama ini.Nora menolehkan kepalanya dengan cepat usai mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Allard tadi.“Da—dari mana kau tahu soal itu, Allard?” tanya Nora dengan nada terkejutnya.Allard mengerutkan keningnya menatap wajah Nora. “Berarti benar, ada yang kau sembunyikan dariku. Mengapa kau menyembunyikan hal ini dariku, Nora?” tanya Allard dengan suara datarnya.Nora menelan salivanya dengan pelan mendengar pertanyaan Allard.“Kau belum menjawab pertanyaanku, Allard. Dari mana kau tahu tentang itu?”Allard menghela napasnya. Tatapan tajam yang berhasil menghunus jantung Nora membuat wanita itu menelan salivanya berkali-kali.“Sangat pentingkah dari mana aku tahu soal ini, huh? Jika aku tidak tahu, maka kau tidak akan pernah memberi tahuku, bukan?”Nora memejamkan matanya sejenak sembari mengusapi keningnya. “Bukan begitu maksudnya, Allard. Aku ha
Baca selengkapnya
Bisa Menyelesaikannya dengan Cara Lebih Baik
Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Nora membuka matanya lalu mengambil ponselnya yang sedari tadi berdering."Halo, John." Nora berucap dengan nada seraknya karena baru bangun dari tidurnya."Nora, apa kau berhasil menemukan Allard? Sudah tiga hari lamanya kau di sana,” ucap John dengan nada tegasnya.Nora menghela napasnya. "Maaf, John. Aku belum bisa menemukannya. Tadi aku mencoba menghubunginya, tapi dia sepertinya tidak bisa dihubungi,” ucap Nora berbohong.”“Apa? Bagaimana mungkin, Nora? Kau tahu kan, ini sangat penting, Nora! Aku ingin kau segera menemukannya. Jika aku meminta orang untuk mencari tahu dia di mana, maka dia akan semakin curiga padaku!” pekik John amat sangat marah.“Baiklah. Aku akan mencoba mencarinya lagi, John.”Nora menutup panggilan teleponnya dan menoleh kepada Allard yang sedang mendekap tubuhnya dengan ekspresi ragu."John sangat marah dan ingin kau segera di sini. Apa yang akan kita lakukan, Allard?" tanya Nora penuh khawatir.Allard tersenyum tipis
Baca selengkapnya
Kita akan Menghadapinya Bersama
John mengangguk dengan tampang angkuhnya. "Ya, Allard. Aku harus mengakui bahwa aku merasa cemas dengan situasi ini, dan aku pikir ini adalah satu-satunya cara.""Kau pikir mengkhianatiku adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan apa yang kau inginkan? Apa kau tidak mempercayai kemampuanku, Dad? Apa kau pikir aku tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri?"Allard menyunggingkan senyum meremehkan sang ayah. Kemudian menatap John kembali dengan tatapan tajamnya.“Aku telah berhasil memenangkan masalah ini. Mark mengaku bersalah, dan kau … yang telah merencanakan ini semua.”Nora: (Mencoba menengahi) "Allard, mungkin ini hanya kekhawatiran John terhadap bisnismu yang membuatnya melakukan ini. Kita semua ingin yang terbaik untukmu. Kalian berdua telah mengkhianatiku. Aku tidak ingin melihat wajah kalian di sini lagi. Pergilah!"Perdebatan sengit yang terjadi pada anak dan ayah itu berlangsung cukup dramatis. Nora yang melihatnya lantas bingung harus berpihak pada siapa.Ia ingin memba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status