All Chapters of Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia: Chapter 31 - Chapter 40
43 Chapters
031 - Dia Yang Apa Adanya
Saat Victor baru saja memasuki kantor pribadinya di lantai 23, Viona sudah menunggunya di sana. Victor hanya melihat punggungnya, dengan Viona berdiri dengan tangan disilangkan di depan dada sambil menghadap ke arah kaca fasad kantor.Viona menyadari seseorang telah memasuki kantor tersebut. Namun dia hanya diam saja di sana sambil mengamati pemandangan luar dari lantai 23 itu.“Viona? Apakah kamu menungguku?” tanya Victor.“Tidak! Aku hanya suka pemandangan di sini,” jawab Viona ketus.“Oh? Benarkah?”Victor membiarkannya, dan kemudian duduk di depan meja kerjanya. Ia mulai menyibukkan diri mempelajari semua dokumen yang telah disiapkan Nancy sebelumnya.Hingga kemudian, Viona mencuri perhatiannya dengan mengungkit perselisihannya dengan Emma.“Kapan kamu akan menyelesaikan masalahmu dengan mantan istrimu itu?” dia bertanya.“Masalah apa?” Victor menjawab dengan acuh tak acuh, terus membalik-balik dokument tersebut.Alis Viona sedikit berkedut. Tapi dia berusaha tetap tenang dan menc
Read more
032 - Kita Belum Selesai
Dia bergegas masuk, mengira rumah itu dimasuki oleh pencuri lagi. Tapi tidak, dia hanya menemukan Ny. Greta di ruang tamu, sedang minum teh bersama Emma.Mata kedua wanita itu kini tertuju padanya, sementara dia terlihat sangat tidak pada tempatnya dengan wajah serba salah.“Hai, Victor. Batu pulang kerja?” Ny. Greta menyapanya.“Oh? Hai, Ny. Greta!” Victor membalas salam dengan berusaha menyembunyikan kebingungannya.Dia sangat penasaran apa yang dilakukan Emma di rumah. Namun Emma hanya berpura-pura cuek dan menyesap tehnya, bahkan tidak memalingkan wajahnya ke arah Victor.Dan tiba-tiba, Ny. Greta pun pamit pada Emma untuk kembali ke rumahnya.“Terima kasih untuk tehnya, Emma! Nanti kita ngobrol lagi.”Emma hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum tipis. Dia terus memaksakan ujung bibirnya untuk menyentuh permukaan teh, meski saat ini dia sama sekali tidak menyesapnya.Melihat Ny. Greta pamit setelah kedatangannya, membuat Victor agak bingung apakah kedatangannya mengganggu mer
Read more
033 - Gadis Operator Lantatur
Saat ini, pengacara bernama Elijah Miller itu baru saja menyelesaikan pembicaraannya dengan Lucas melalui telepon, mengenai pembelaannya terhadap posisi Emma atas sengketanya dengan Victor. Lucas tak segan-segan menerima harga tinggi yang diminta Miller, karena tahu ia akan mendapatkan jutaan dolar dari Victor. Dia hanya menerima permintaan itu melalui telepon, sementara dia sibuk dengan mantan pacarnya yang seorang artis yang baru naik daun itu. [Kenapa tidak bertemu lagi nanti. Jangan lupa, bawa juga gadis bernama Emma itu bersamamu] “Tentu!” [Bagaimana kalau hari Sabtu ini?] “Sabtu? Aku pikir aku bisa meluangkan waktu untuk pertemuan itu. Aku akan memberitahunya tentang ini.” Saat dia menyelesaikan percakapan itu, Lucas mengirimkan pesan kepada Emma. Hanya pesan singkat tanpa ada minat untuk menelponnya secara langsung. Pasalnya, ia terlalu sibuk dengan kencannya dengan sang bintang yang baru terkenal itu, Lucida Cameron alias Lucy. Keduanya memang punya nama yang mirip. Dul
Read more
034 - Taco Ekstra Pedas
Emma terlihat agak ragu, tapi dia sangat membutuhkan pekerjaan. Lagipula, itu hanya pekerjaan darurat jangka pendek saja sebelum bisa menyelesaikan masalahnya dengan Victor.“Ya, aku ingin mencoba pekerjaan itu. Tapi aku tidak membawa resume dan dokumen apa-apa saat ini,” kata Emma.“Kami tidak memerlukan itu. Ini hanya pekerjaan paruh waktu. Asalkan kamu tidak sampai mabuk dan membuat keributan lagi seperti dulu, itu sudah cukup. Apakah kamu ingin segera bekerja hari ini juga? Aku bisa saja mengajarimu satu atau dua hal sebelum membiarkanmu menangani semuanya besok,” pria itu menjelaskan.Emma mengangguk dengan perasaan tidak yakin. Namun pria itu segera mengalihkan perhatiannya ke arah bartender lain di ujung bar.“Hei, Rodeo! Tolong ganti aku untuk sementara waktu. Aku perlu mengajari karyawan baru ini di depan.”Dia kemudian mengajak Emma untuk terus mengikutinya ke bagian drive thru.“Siapa namamu?” laki-laki itu bertanya.“Namaku Emma, Pak!” jawab Emma dengan formal.“Kamu tidak
Read more
035 - Hanya Seorang Supir
Hal itu membuat Emma begitu ketakutan. Memang, dia mencoba melakukan sesuatu pada gadis itu. Tapi dia tidak pernah menyangka akan menjadi seserius ini. Dia menjadi panik karena semua mata tertuju padanya.“Emma, ada apa ini?” tanya Robert, pemilik bar. “Apa kamu benar-benar melakukan sesuatu terhadap pelanggan kita?”Untungnya, salah satu teman gadis itu datang. Dia menghentikannya, mencegahnya menelepon polisi.“Hei, tenanglah! Mereka bilang Anne memiliki alergi terhadap sesuatu pada makanannya. Kita tidak bisa begitu saja menyalahkan mereka tanpa mengetahui apa pun tentang alergi Anne.”Mendengar perkataan itu, sang pemilik bar yakin bahwa itu bukan kesalahan Emma, ​​karena dia hanya seorang operator, sedangkan makanannya disajikan oleh karyawan lain di dapur.“Emma, apa yang gadis itu pesan?” tanya Robert.“Taco, yang super pedas,” jawab Emma dengan penuh rasa bersalah.Pemilik bar tidak menganggap ada yang aneh dengan pesanan tersebut, karena tidak jarang ada orang yang meminta ta
Read more
036 - Ini Juga Milikmu
Namun pria bernama Marco itu masih belum mempercayainya. “Tidak mungkin dia hanya seorang sopir. Entah kita harus mengetahui siapa dia, atau tentang orang yang menyerangmu sebelumnya, kita tidak akan pergi dari sini sebelum memastikan itu.”“Kau serius? Bagaimana jika kita tidak bisa mendapatkan apa pun? Apa kita akan selamanya di sini!”Dan tiba-tiba...Crash!!“Kampret!”Kaca spion bagian kanan baru saja terkena sesuatu.Ketiga orang itu langsung menunduk menutupi kepala mereka karena keterkejutan itu. Tidak jelas apa penyebabnya, tapi mereka khawtir saat ini ada orang yang baru saja menembak mereka dari suatu tempat.“Apa itu tadi?” tanya Chappy berbisik dengan wajah pucatnya.Marco mengambil resiko untuk mencari tahu, mencoba menguntit sekelilingnya. Tapi dia tidak menemukan apa pun.Lagi pula, dia hanya mengintip dengan mengangkat kepalanya sedikit saja, tidak ingin kepalanya menjadi sasaran peluru.“Apa kau melihat sesuatu?” tanya Bob.Tapi Marco tidak memberikan jawaban. Dia me
Read more
037 - Siapa Dia?
Alih-alih masuk ke dalam mobil, Victor malah membuang muka, terlihat enggan mengendarai mobil itu. Lagi pula ia masih belum paham dengan apa yang dikatakan Viona kepadanya bahwa mobil itu adalah miliknya. Namun kemudian, Martin menghampirinya, mencoba mengenali Viona yang ada di dalam mobil. Tentu saja Martin tahu tentang Viona meski tak begitu dekat dengannya. Sebenarnya Martin adalah salah satu orang yang ingin direkrut Viona untuk menggantikan beberapa pejabat yang keluar dari Counterbrand beberapa waktu yang lalu. “Hey, apakah itu bosmu?” tanya Martin berbisik dari belakang telinga Victor. Victor berbalik, dan terlihat agak bingung dengan pertanyaan Martin. “Wanita di dalam mobil itu! Apakah itu bosmu?” Martin mengulangi pertanyaannya. “Dia?! Oh benar. Dia adalah Viona Emery. Bos baruku di Counterbrand,” jawab Victor. Martin agak enggan menyapa Viona, karena Viona memasang wajah dingin di dalam mobil, berlagak seolah tak mengenalinya. Lagipula ia sudah menolak tawaran Viona
Read more
038 - Membuang Kenaifan
Dia memang tidak tahu apa-apa tentang identitas asli Victor, selain apa yang dia ketahui tentang dirinya sebagai pengantar pizza.Motif awalnya memberi tahu orang-orang ini tentang Victor hanyalah agar mereka merampok Victor, atau mungkin membuatnya ketakutan setengah mati dengan kemunculan mereka. Dia hanya ingin mengerjai Victor untuk membalaskan kekesalannya, tak lebih.“Tolong, kasihani aku! Niatku hanya ingin memberi pelajaran pada bocah itu, dan membiarkan anak buahmu bersenang-senang dengan apa pun yang ingin mereka lakukan padanya,” pinta Benigno sambil menangis lirih.Marco menjadi semakin tidak sabaran, dan kemudian mengokang pistolnya, seolah-olah akan menembak mati pria gendut itu. Namun salah satu temannya segera menghentikannya dengan dingin.“Tunggu sebentar, Marco!” kata pria itu sebelum menepuk bahu Marco dua kali. “Ikutlah denganku sebentar!”Marco mengikuti pria itu ke ruangan lain, masih di dalam toko pizza. Dilihat dari tingkah laku Marco saat ini, sepertinya pria
Read more
039 - Jangan Khawatir Bos
Victor berdiri di sana sambil memalingkan wajahnya, terlihat sangat sulit menerima apa yang disampaikan Viona kepadanya.Seperti kekhawatiran Viona sebelumnya, jelas perkataannya telah melukai harga diri Victor karena kebaikannya dianggap kenaifan.Victor memang tidak pernah menerima setiap kali ayahnya mengatakan bahwa kebaikannya itu adalah sebuah kesalahan. Dia merasa nyaman dengan dirinya, tapi ayahnya melihatnya sebagai sebuah kelemahan dalam dunia bisnis.Viona tidak mengatakan sepatah kata pun setelah itu dan membiarkannya. Dia duduk di sofa dan menyalakan TV. Tidak ada yang ingin dia tonton, hanya berusaha mengalihkan perhatiannya dari Victor, sambil membiarkan Victor tenggelam dalam pikirannya.Tanpa memberikan jawaban pada Viona, Victor langsung memesan taksi, berniat keluar rumah tersebut dan pulang ke rumahnya sendiri. Tapi tiba-tiba, Viona memanggilnya dari ruang tamu dan bergegas menghampirinya.“Apa lagi?” Victor bertanya.“Aku sudah bertanya sebelumnya. Apakah kamu jad
Read more
040 - Jenderal Tanpa Prajurit
Ia mulai ragu dengan niatnya untuk berbuat sesuatu di lelang tersebut. Sepertinya dia harus menerima tawaran apapun yang akan datang pada cincin yang akan dia jual.“Sudah, suruh mereka pergi,” kata Victor kepada Emma.Kedua orang itu pun pergi begitu saja bahkan sebelum Emma menyuruh mereka pergi.“Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya Viona.“Kita bicarakan saja nanti. Kita temui saja pengacara itu dulu!” Jawab Victor sambil bangkit dari sofa dengan wajah lelah.Pada akhirnya, mereka meninggalkan rumah dengan Viona yang mengendarai Ferrari untuknya. Victor sama sekali tak membuat wajah tak bersemangatnya, tak menyembunyikan betapa kecewanya ia pada Viona.Meski begitu, dia tahu bahwa tak bisa juga menyalahkannya. Viona sudah mengatakan bahwa dia tidak akan mengasuhnya lagi. Bagaimana pun, tentu dia menyadari bahwa sebagian besar masalah ini disebabkan oleh kesalahannya sendiri, perselisihan pribadinya dengan Emma.Tapi tetap saja…“Bagaimana kamu bisa kepikiran menggunaka
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status