“Tidak ada yang tertinggal, kan?”Claudia menoleh ke arah pintu saat Malven datang. “Sepertinya tidak ada, aku sudah memeriksa berkali-kali agar barang-barang penting Asya tidak tertinggal.”Malven yang tampak formal dengan kemeja putih yang dibalut jas hitam, mendekat ke arah istrinya. “Kalau begitu ayo pergi. Tuan Putri kecil itu sejak tadi sudah bertanya ratusan kali pada Raga kapan kita akan berangkat,” ucap Malven sembari menarik tubuh Claudia, mencium pipi wanita yang kini mengenakan gaun hitam panjang tanpa lengan.Rambut Claudia ditata rapi, hasil pekerjaan pelayan sejak subuh, jadi saat Malven mulai mengendus lehernya, Claudia segera menjauh. “Tolong jangan merusak riasan dan rambuttku,” peringat Claudia seraya berjalan menjauhi Malven.Malven mendengus, agak tidak suka membayangkan istrinya yang seksi dan cantik itu dilihat orang lain, tapi kalau Malven melarang Claudia untuk berpenampilan menawan seperti itu di hari penting ini, maka pria itu pasti sudah mendapat cubitan ‘sa
Huling Na-update : 2025-06-26 Magbasa pa