Pengasuh Kesayangan Tuan Duda

Pengasuh Kesayangan Tuan Duda

last updateLast Updated : 2025-04-21
By:  Agura SenjaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
42 ratings. 42 reviews
187Chapters
101.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah melihat kekasih yang dicintainya selama tujuh tahun sedang mencumbu sepupunya sendiri, Claudia Raline Elvina yang hancur berkeping harus menelan malu ketika seluruh rencana pernikahannya gagal. Dia memilih membatalkan pernikahan yang tinggal beberapa hari daripada harus tinggal seatap dengan pria yang memporakporandakan kepercayaannya. Claudia yang merupakan pemilik yayasan penyalur pengasuh anak dan pembantu rumah tangga memutuskan untuk menenangkan diri dengan cara bekerja sebagai pengasuh di keluarga Pranaja, satu-satunya tempat yang selalu berganti Babysitter seperti berganti baju. Tapi, kehadiran duda gagah nan tampan bernama Atariz Malven Pranaja membuat kehidupan Claudia seperti menaiki roller coaster, penuh dengan kejutan, tantangan dan gairah. *** "Layani saya di kamar setelah kamu menidurkan Raga!" "Kita memang cocok di ranjang, Pak, lalu apa? Tidak ada hubungan yang akan bertahan karena nafsu!" cover by ShenaArt

View More

Chapter 1

Hancur Berserakan

"C–Claudia?!"

Keterkejutan di wajah tampan yang berkeringat itu membuat Claudia gemetar. Ia masih bisa melihat sisa-sisa gairah di mata lelaki itu. Lelaki yang harusnya mengucap janji suci pernikahan untuknya beberapa hari lagi.

Beberapa saat lalu, Claudia datang dengan penuh semangat untuk merayakan tujuh tahun kebersamaan mereka. Namun, yang ia temukan di apartemen lelaki itu bukan kebahagiaan, melainkan pengkhianatan yang mengoyak hatinya. 

Tak pernah sekalipun ia membayangkan kekasihnya akan berselingkuh! Apalagi dengan sepupunya sendiri, Selena!

"Cla, aku—!"

Deon terbata-bata, buru-buru menarik bokser hitam dari lantai dan mencoba mendekat, tapi–

Plak!

Tamparan Claudia mendarat keras di pipi pria yang selama tujuh tahun terakhir mengisi hatinya. Tangannya bergetar, terasa panas seperti amarah yang membakar seluruh tubuhnya.

"Kita putus." Suaranya tegas, final. Tanpa ragu, ia berbalik, melangkah keluar dari kamar yang membuatnya muak.

"Claudia! Dengarkan aku dulu, Sayang!"

"Jangan panggil aku 'Sayang' dengan mulut kotormu!" bentaknya, menghempaskan tangan Deon yang mencoba menahannya. Air matanya jatuh tanpa bisa ia cegah, memancarkan luka dan kekecewaan yang begitu dalam.

Deon tertegun, jantungnya mencelos melihat rasa sakit yang terpancar di wajah Claudia, wanitanya.

"Aku minta maaf, Cla! Aku khilaf!" ucapnya lirih, mencoba meraih tangan Claudia.

Claudia terkekeh pahit, menatap kecewa pria yang selama tujuh tahun menjadi salah satu alasannya bahagia.

Claudia tertawa pahit. "Khilaf?" ia mengulangi kata itu dengan getir. "Khilaf itu kalau kamu hanya bertukar pesan atau sekadar kencan di kafe. Tapi ini—" Napasnya bergetar, matanya berkilat marah. "Kamu melakukannya sampai akhir. Dan itu tidak hanya sekali." Tatapannya menusuk, terlebih setelah melihat beberapa kondom bekas yang berserakan di lantai.

"Aku dijebak–!"

"DEMI TUHAN, DEON!!!" Claudia berteriak, menghentikan segala alasan yang bahkan tak masuk akal untuknya. "Aku tidak gila hingga tidak bisa membedakan keadaanmu tadi, saat kamu mengejar pelepasanmu! Kamu tidak mabuk, kamu tidak berada di bawah pengaruh obat apa pun! Bagian mana yang jebakan?!"

Wanita itu menarik napas panjang, menghapus air mata yang tidak berhenti menetes.

"Aku tidak akan pernah memaafkan pengkhianatan, Deon. Kamu pasti mengenalku dengan sangat baik selama tujuh tahun ini. Kita selesai ... dan alasan berakhirnya hubungan ini adalah karena kamu!"

Memilih untuk segera berbalik dan keluar dari apartemen yang sering dikunjunginya, Claudia berlari menuju lift, menghela napas panjang untuk menghentikan tangisnya. Wanita itu menggigit bibir, menahan diri agar tidak berteriak dan menangis dengan keras.

Keluar dari gedung apartemen yang mungkin tidak akan pernah dikunjunginya lagi, Claudia yang datang tanpa membawa mobil nyaris mengumpat. Terlalu percaya jika calon suaminya akan mengantarnya pulang, Claudia meninggalkan mobilnya di kantor dan memilih naik taksi.

Wanita itu mendongak ketika merasakan tetes demi tetes dari langit mulai membasahi kepalanya. 

"Bahkan langit pun tidak mendukungku?" Tawa pahitnya terdengar, bersamaan dengan hujan yang semakin deras, menutupi air matanya yang kembali mengalir.

Claudia berjalan pelan menyusuri trotoar, terlalu lelah hanya untuk mencari taksi. 

Ia kemudian berhenti di pemberhentian bus, memilih duduk di bangku besi panjang dan kembali terisak. Dunianya hancur berserakan. Claudia tidak tahu bagaimana harus menyusunnya kembali.

Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Terlalu banyak kenangan dan mimpi-mimpi serta janji yang ia ukir bersama Deon. Claudia tidak pernah membayangkan jika hubungan yang dilandasi kepercayaan selama bertahun-tahun harus hancur karena sebuah pengkhianatan.

Lucunya ... pria itu masih berani berkata jika itu adalah kesalahan tidak disengaja!

"Dasar brengsek!"

Menyedihkan! Bagaimana bisa Claudia yang selalu bangga pada setiap hal yang ada pada dirinya dan mengangkat wajah dengan penuh kepercayaan diri, berakhir menangis patah hati karena dikhianati?

Apalagi ketika tunangannya justru selingkuh dengan Selena, sepupu yang paling ia percaya?

Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, tapi Claudia bahkan tidak berani untuk menebak sejak kapan sepupu tersayangnya memiliki minat lain pada Deon.

Hujan turun lebih deras, tempiasnya memercik pada Claudia yang memang sudah basah. Tidak ada siapa pun di sekitarnya, seolah sepi yang mencekik ini juga dipersiapkan takdir untuknya.

Tring!

Notifikasi dari ponsel di tas tangannya membuat Claudia tersentak.

Dengan gemetar, wanita itu mengeluarkan ponselnya.

Sebuah pesan terpampang di layar ponselnya. Sebuah pemberitahuan dari wedding organizer yang ia sewa, sekaligus pengingat tentang hari pernikahan yang sudah makin dekat.

"Tidak akan ada pernikahan ... bukan aku yang akan menikah." Mata Claudia kembali basah, tanpa bisa mencegah lagi air matanya yang tumpah sekali lagi.

Ia memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas.

"ADUH!!!"

Claudia terkesiap ketika sesuatu jatuh di depannya–

Seseorang lebih tepatnya.

"Hei, kamu baik-baik saja?" Claudia segera membantu sosok kecil yang baru saja terjerembab dan mendudukkannya di bangku halte. 

Sama seperti dirinya, anak itu juga tampak berantakan dengan pakaian basah dan air mata menggenang.

"Di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian di sini?" Claudia berlutut di hadapan anak itu dan bertanya dengan lembut, seolah kesedihannya beberapa waktu lalu hilang begitu saja. "Ya Tuhan ... kamu berdarah!"

Claudia menatap ngeri lutut anak kecil yang duduk di hadapannya. Melihat bagaimana anak itu tidak menangis dengan keras meski matanya sudah berkaca-kaca membuat perasaan Claudia tidak senang.

"Pasti sakit, ya? Katakan saja kalau sakit ... jangan ditahan. Tidak baik menahan diri." Claudia berucap lembut.

Langsung saja, anak itu terisak. "Sakit ... lutut Aga perih, tapi Aga nggak boleh nangis. Mama bilang akan jemput kalau Aga menjadi laki-laki yang bisa diandalkan."

Kata-kata bocah berusia sekitar 4 tahun itu membuat Claudia tertegun, air mata yang sempat berhenti, kembali berurai tak terbendung. Claudia menumpukan kepalanya di paha anak lelaki itu, menangis.

"Bunda juga ... Bundaku juga bilang begitu. Katanya kalau aku tidak cengeng, dia akan datang dan membawaku. Tapi ..., Bunda tidak pernah kembali ...." 

Claudia kehilangan ibunya sejak masih kecil. Meski usianya sudah cukup untuk mengerti apa itu ‘meninggal’, ia tetap menangis setiap hari dan berharap ibunya kembali.

Orang lain yang paling mendekati sosok yang Claudia rindukan adalah tantenya, adik dari sang ayah.

Namun, sosok itu juga ibu dari Selena, sepupunya yang tadi melakukan adegan tak pantas dengan tunangan Claudia.

Mana mungkin Claudia menyampaikan informasi tersebut pada tantenya? Ekspresi apa yang harus ia tampilkan? Bagaimana ia harus mengatakannya? 

Claudia menangis semakin deras saat anak lelaki di hadapannya juga turut terisak, keduanya menangis bersama di tengah hujan, berbagi rasa sakit dengan orang asing yang baru pertama kali ditemui.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(42)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
42 ratings · 42 reviews
Write a review
user avatar
Mina Yeh
Ini ceritanya udh end ya? Atau masih ada lanjutannya. Gantung ya!
2025-05-03 19:21:59
0
user avatar
gracelynmecchaziella viona
kapan lanjutannya thor?
2025-03-29 18:28:53
0
user avatar
Zianka Cantik
kapan di up thor
2025-03-21 14:47:41
0
user avatar
Malinar 05
ceritanya menarik utk si pembaca
2025-01-21 06:26:38
2
default avatar
im3kocho.17
keren bgt ceritanya
2025-01-16 18:46:42
2
user avatar
Eka Agus Riana
knp ga up lagi si kak, setiap hari Lo aku liatin disini siapa tau ada up terbaru nya,, lanjut donk kak,,,
2025-01-02 07:18:08
0
user avatar
Eyja Suhaiza
kapan lagi mau update thor.. lama bangat liburnya..
2024-12-16 00:25:35
2
user avatar
Ainu Mahfudho
bagus ceritanya
2024-12-13 01:48:43
0
user avatar
Caca Elina
keren. fokus character nya bagus, dan latarnya sangat mendukung the best ...
2024-12-01 12:14:05
1
user avatar
Ainu Mahfudho
bagusssssssssss
2024-11-27 03:23:55
1
user avatar
Eyja Suhaiza
waa thor byak update hari ni ganti yang lepas2 ke.. terima kasih thor..
2024-11-26 12:58:17
1
user avatar
Bakso Asolole
bagus ......bikin greget....jangan lama2 up nya thor......
2024-11-26 06:48:54
1
user avatar
Hjh Ass
bagus dan menarik
2024-11-20 20:50:04
2
user avatar
Adilah Ismail
thor,jangan lama2 sambungannya..menunggu itu satu penyiksaan...
2024-11-18 07:58:25
1
user avatar
Ainu Mahfudho
bagus ceritanya...tapii lammaaaa
2024-11-16 02:24:15
1
  • 1
  • 2
  • 3
187 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status