"DRrrt!" Ponsel milik Johan bergetar, ada panggilan masuk dari Rayhan."Kita harus segera pergi sekarang! Pak Rayhan menelepon!" Johan melirik cepat ke arah istrinya."Tapi Mama masih ingin mendengarkan apa yang ingin diucapkan oleh Asih." Aurelia enggan mengalihkan pandanganya dari wajah si pembantu rumah tangga."Ma! Pernikahan Viko dan Ana bukanlah permainan anak TK! Keluarga besar kita, pasti juga sudah menunggu di sana!" Johan melotot, jemarinya yang lain menjawab telepon masuk."Halo Pak Johan, kenapa Viko lama sekali? Apa ada masalah?" "Tidak Pak Rayhan, kami segera datang. Kami sudah di jalan. Dan sekarang terjebak macet." Johan mengakhiri pembicaraan di telepon sembari menarik lengan istrinya."Kita tak punya banyak waktu!" ucap Johan.Viko melotot ke arah Asih. Tatapannya yang tajam, seakan memperingatkan Asih agar tidak berbuat macam macam. Perasaan Asih saat ini benar benar hancur. Bagaimana pun ju
Last Updated : 2025-12-27 Read more