"Drrrt!" Rayhan hendak menyantap sarapan. Tapi keinginannya harus ia tunda untuk beberapa saat karena teleponnya berdering tiada henti."Siapa yang pagi pagi begini menelepon?" Rayhan bergumam sebelum memfokuskan pandangannya pada layar ponsel. Ternyata yang meneleponnya adalah Johan, seorang klien bisnis yang sangat berharap hubungan mereka bisa lebih dari sekedar partner bisnis."Ya Pak Johan, selamat pagi." Rayhan menjawab dengan bahasa formal."Pagi Pak Rayhan. Maaf jika saya mengganggu anda di pagi hari ini." "Tidak Pak. Tentu saja tidak mengganggu. Saya selalu senang bisa mengobrol dengan anda. Hari ini, apa ada yang bisa saya bantu lagi?" Rayhan berbasa basi."Saya ingin memastikan saja soal perjodohan anak anak kita. Kapan kita bisa bertemu dan bicara mengenai perjodohan ini?" "Oh untuk itu, saya masih belum memberitahu anak saya," sahut Rayhan."Memberitahu anak anak? Bagi saya tidak penting pendapat anak anak
Last Updated : 2025-10-08 Read more