All Chapters of Mengasuh Anak Kembar Dosen Duda: Chapter 11 - Chapter 20
21 Chapters
11
Saat ini, si kembar berada di sebuah mall bersama dengan omanya karena tadi sebelum ke sini, Marwa sempat mengajak cucunya dan cucunya mau diajak ke mall karena ada acara arisan di sana. "Hai jeng, bawa cucu ya? duh lucunya. pengin saya bawa ke rumah deh," ucap salah satu temen Marwa dengan gaya sosialita. "Ya jangan dong!! nanti saya dimarahi sama anak saya," balas Marwa tersenyum. "Ih pelit," kikiknya."Nama kamu siapa, nak?" "Vina dan ini Vino," jawab Vina dengan cepat. sedangkan Vino hanya diam saja duduk di samping omanya. Sebenarnya ia malas bertemu dengan banya orang, tapi tadi Vina sempat memaksa dirinya untuk ikut, jadilah ia hanya bisa pasrah dari pada adiknya nangis. "Kasian ya ganteng dan cantik, tapi nggak punya ibu," celetuk salah satu dari mereka yang membuat wajah Vina dan Vino langsung murung. mereka paling sensitif jika ada yang membahas soal ibu. Marwa yang melihat itu pun ikut emosi. Ia memang tidak suka dengan cara bicara temannya yang menurutnya tidak bisa me
Read more
12
Keyla membuka matanya setelah mendengar bising bising dari luar, ia hafal suara itu, pasti itu suara si kembar dan neneknya. "Kenapa kembar dan ibu Marwa ada di sini?" gumamnya. ia jadi merasa tidak enak dengan ibu majikannya. Ia pun berusaha bangkit untuk menemui mereka di ruangan tengah. "Lo kok bangun, nak?" Marwa kaget karena melihat pengasuh cucunya itu bangun padahal sedang sakit dan ia merasa tidak enak. pasti karena ulah dirinya dan cucu cucunya. Kembar dan Rohimah pun menoleh, si kembar langsung tersenyum karena mengira jika Keyla sudah sembuh. "Yey!! kakak sembuh!!" pekik Vina yang diikuti oleh Vino. "Vina, Vino, duduk!!" titah Marwa kepada kedua cucu kembarnya dan keduanya pun menurut ucapan neneknya. "Baik, oma." Keduanya kembali duduk anteng di samping Marwa. "Kamu bangun, nak? apa ada yang sakit?" tanya Rohimah khawatir setelah Keyla duduk di sampingnya. "Iya Bu, nggak papa kok. udah mendingan," sahutnya karena tidak mau membuat tamunya kecewa. "Maaf ya Key ka
Read more
13
Marwa menatap Keyla dengan intens, ia bisa melihat kebaikan dalam diri Keyla. 'Cocok jadi mantu, tapi apakah dia mau dan Erlan juga sepertinya bakalan menolak,' batin Marwa. Ingin sekali ia menjodohkan Erlan dengan Keyla yang dirasa cocok, selain itu, Keyla juha sangat dekat dengan anak anak Erlan. "Eh ibu." Keyla kaget karena tidak melihat keberadaan Marwa di belakangnya. "Tidak apa apa, nak. Ibu cuma mau lihat cucu cucu ibu aja," ucap Marwa tersenyum manis dan Keyla pun mengangguk. "Kamu, udah punya kekasih?'' tanya Marwa tiba tiba. Mustahil jika Keyla tidak ada yang naksir cewej secantik dan sepintar Keyla. Keyla tertawa mendengar itu, mana ada yang mau dengan dirinya yang hanya gadis, biasa? Kebanyakan zaman sekarang ya memilih kekasih yang sepadan. "Belum ada bu, lagian mana ada yang mau sama Keyla? zaman sekarang kan banyak yang mandang fisik, dan latar belakangnya, bu.'' Marwa tercenung, ia tahu apa yang dimaksud oleh Keyla. "Iya sih, tapi nggak semua orang seperti itu j
Read more
14
Si kembar asyik mainan pasir ditemani oleh Keyla. Sedangkan Erlan dan Satria duduk anteng sambil meminum es kelapa muda. "Bos menurut bos Keyla itu gimana orangnya?" tanya Satria tiba tiba memnuat Erlan menyembur wajah Satria menggunakan air kelapanya spontan. "Aaa bos mah jorok!!" "Sorry, sengaja," ucapnya tertawa lirih, membuat Satria kesal dan meraup wajahnya menggunakan tisu. Untung saja di situ ada tisu. Erlan memicing, entah kenapa Satria bertanya seperti itu? "Kenapa, kamu nanya, dia? kamu suka sama, dia? kalau bisa jangan deh, saya rasa dia nggak bakalan mau nikah muda sama kamu." Satria mengerutkan dahinya, dari mana Erlan bisa tahu itu? "Lah saya itu cuma nanya bos, bukan suka sama dia. kalau pun suka juga tak masalah, bukan? dia kan beljm punya kekasih," sahut Satria membuat Erlan diam. Bingung mau menjawab apa. "Tapi, dia mau fokus sama kuliahnya dulu," ucapnya kembali, membuat Satria curiga jika Erlan jatuh cinta kepada mahasiswa dan juga pengasuh anak kembarnya se
Read more
15
Keyla gelagapan karena bukan dirinya yang melakukan, melainkan Maudy sendiri yang menyakiti diri sendiri. “Erlan kami tau kan kalau mahasiswa kamu yang satu ini itu sudah kurang ajar sama aku, intinya aku mau dia dikeluarkan dari sini!!” “Pak, tapi bukan saya yang melakukannya. Bu Maudy sendiri yang menampar wajahnya sendiri!!” bantah Keyla tak terima. “Kamu gila!! Mana mungkin ada orang yang melukai dirinya sendiri!! Kalai salah ya ngaku salah, jangan malah membantah!!” sahut Erlan yang lebih percaya kepada Maudy dibandingkan dengan Keyla dan membuat Maudy senang. Akhirnya, Erlan percaya pada dirinya juga. “Awsss!! Sakit,’’ ringis Maudy berpura pura sakit agar menarik perhatian Erlan, laki laki yang menjadi pujaan hatinya. “Minta maaf sama Maudy sekarang!!” titah Erlan tegas. Keyla menghela nafasnya panjang, bukan tidak mau meminta maaf, tapi memang dirinya di sini posisinya tidak salah. “Pak, tapi saya tidak salah di sini. Bu Maudy sendiri yang melakukan itu,” ucap Keyla yang
Read more
16
Maudy merasa senang karena pada akhirnya pihak kampus mengeluarkan Keyla dari kampus dan berita itu membuat semua dosen dan mahasiwa heboh, karena pasalnya selama ini, Keyla merupakan mahasiwi teladan dan sudah beberapa kali memgharumkan nama kampus dan semakin maju, namun tiba tiba saja Keyla dikeluarkan tanpa alasan yang jelas. Banyak dari mereka yang mengenal Keyla adalah gadis yamg baik, rajin, dan ramah, tidak mungkin ia tega melukai dosennya sendiri. apalagi pada bu Maudy, banyak dari mereka yang sudah menerka jika bu Maudy lah yang berulah dan tega membuat Keyla keluar dari kampus. ini sangat keterlaluan dan tidak adil!! "Masa sih Keyla beneran dikeluarkan dari kampus?" "Iya, beritanya udah nyebar ke mana mana dan katanya sih karena nampar bu Maudy." "Antara percaya nggak percaya sih kalau urusannya sama bu dosen itu, sedangkan yang kita tau Keyla itu anak baik baik dan gue rasa sebejat bejatnya orang, mana berani nampar dosennya sendiri." "Iya sih, apalagi selama ini, bu
Read more
17
"Maaf," lirihnya merasa bersalah. setelah satu minggu, Erlan tidak bertemu dengan Keyla, dan itu membuat ia merasa bersalah sekaligus mendapatkan amukan dari ibu dan kedua anak kembarnya. Erlan berdiri di depan rumah Keyla yang nampak sepi, karena ibu dan adik Keyla yang bernama Keysa sedang berkunjung ke rumah saudaranya yang ada di Sukabumi dan Keyla memilih diam di rumah saja. Keyla kaget karena kedatangan dosen sekaligus bosnya yang tiba tiba dan mengucapkan kata maaf. Beberapa kali, Keyla memgerjapkan matanya merasa heran dan juga aneh. apa laki laki di hadapannya itu sedang kesambet? "Mari masuk, pak." Keyla mempersilhkan dosennya masuk terlebih dahulu, meski sebenernya ini tidak bisa dibernakan karena ia seorang gadis dan menerima tamu laki laki dewasa dan di rumah hanya berdua saja. apalagi di lingkungannya yang sangat menunjung tinggi norma dan agama. Keyla membuka pintunya agar tidak begitu menimbulkan fitmah, di lingkungannya warganya sangat ganas. apa yang mereka lihat
Read more
18
Beberapa hari kemudian, Keyla telah kembali ke kampus atas persetujuan semua dosen. mereka juga msrasa bersalah kepada Keyla karena nama Keyla sangat membanggakan nama kampus mereka dan semakin terkenal. Namun, tidak dengan Maudy yang merasa kesal dan terancam karena Erlan mati matian membela Keyla dan ia benci akan hal itu. tidak bisa dibiarkan begitu saja, apq yang ia inginkan harus ia dapatkan meski harus dengan cara kotor sekalipun. "Kamu boleh senang sekarang, tapi tidak dengan nanti. jangan seneng dulu, karena saya pastikan kamu tidak akan pernah bisa bersanding dengan Erlan. karena dia hanya milikku, bukan kamu atau yang lain," ucap Maudy saat berpapasan dengan Keyla. Maudy menatap tidak suka ke arah Keyla, dan Keyla hanya biasa saja karena merasa tidak mengingibkan Erlan. Maudy saja yang terlalu takut tidak mendapatkan apa yang ia mau. sama saja cupu!!"Halo bu, apa kabar? masih baik, kan?" tanya Vera songong. Ia tidak suka dengan dosen satu ini yang terkesan arogant sekali.
Read more
19
Semua orang yang ada di situ kaget mendengar ucapan si kembar yang mengatakan kata mama kepada Keyla, terutama Erlan dan kedua orang tuanya, mereka merasa tidak enak pun dengan Keyla yang takut keluarga Erlan mengira jika ia yang menyuruh anak anak memanggil dirinya dengan sebutan mama. “Vina, Vino!!” tegur Erlan yang tak suka jika anak anaknya berbicara yang aneh aneh. “Apa sih, pa!! Kami masih marah sama papa!!” ucap keduanya kompak yang membuat Erlan mendesah. Anak anak kalau ngambek memang suka lama. “Maaf kalau kedatangan kami mengganggu,” ucap Keyla merasa tidak enak. “Nggak sama sekali kok, nak. Kamu apa, kabar? Udah kembali kuliah?” tanya Marwa memastikan. Keyla tersenyum ramah menatap bu Marwa. Wanita itu memang terkenal sangat baik dan ramah hingga tak heran jika banyak yang menyukainya. “Alhamdulillah baik, bu. Ibu sendiri gimana?” tanya balik Keyla yang sudah dipersilahkan untuk duduk bersama dengan adik perempuannya. “Mama!!” panggil Vina sekali lagi yang membuat s
Read more
20
“Bagaimana para saksi, sah?” “Sah!!” “Alhamdulillah.” Akhirnya Erlan dan Keyla resmi menikah di sebuah masjid dekat rumah Keyla secara sederhana, namun sakral dan hanya dihadiri oramg terdekat saja karena keinginan Keyla. Keyla menangis antara bahagia juga sedih, ia menikah tanpa ada rasa cinta dan ia juga sudah terikat perjanjian dengan Erlan yang kini resmi menjadi suaminya dan hanya mereka berdua saja yang tahu. Keduanya pun bertanda tangan, setelah itu, mereka mencium tangan orang tua mereka yang hadir di sana. Ada ayah kandung Keyla juga, namun hanya sebentar saja dengan dalih kerjaan yang membuatnya langsung pergi begitu saja. “Kalian sudah resmi menjadi suami istri, jadi perlakulan istri kamu dengan baik. Jangan sakiti dia!!” ucap Marwa kepada anak laki lakinya dan hanya diangguki oleh Erlan. Untuk saat ini pikirannya sangat kacau, tadi pada saat ijab qabul, ia sangat grogi, padahal ia sudah pernah mengalaminya. Ia merasa akad nikah kali ini berbeda dari sebelumnya saat d
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status