Tous les chapitres de : Chapitre 11 - Chapitre 13
13
Bab 11
Baru saja matahari menunjukkan bentuk sempurnanya. Seorang pelayan turun dari kereta kuda yang digunakan untuk membawa dirinya dan barang-barang. Pelayan bernama Berlin, memasuki kastil tempat dimana tuan putrinya menghabiskan malam yang sepertinya akan sulit dilupakan.Berjalan tegap di sebuah lorong, wajahnya datar namun pikirannya tidak bisa setenang penampakan luar yang dirinya tunjukan. Sejak tadi malam, Berlin benar-benar memikirkan tentang keadaan Gloriana yang membuatnya tidak bisa tertidur dengan nyenyak."Apakah kamu pelayan dari Selir Gloriana?" Seorang pelayan wanita bertanya kepada Berlin yang isi pikirannya masih tertuju kepada gadis yang menjadi atasannya."Benar, aku datang untuk menjemput Tuan Putri Gloriana. Bisakah kamu tunjukan dimana dirinya sekarang?" Balas Berlin atas pertanyaan yang diajukan kepadanya."Selir Gloriana sedang berada di kamar sekarang namun kamu dilarang untuk masuk terlebih dahulu.""Kiranya kenapa demikian, apa Tuan Putri sedang melakukan sesuat
Read More
Bab 12
Berlin dan Gloriana memasuki sebuah bangunan berbentuk persegi panjang berukuran 20x30 meter yang di dalamnya telah diisikan beberapa perabot dan berbagai macam dekorasi. Dalam ruangan itu juga sudah tersedia rak yang digunakan untuk menaruh buku-buku novel, kotak perhiasan dan berbagai macam barang pribadi yang memang dibawa Gloriana dari Kerajaan Deux."Apa kau yang menyiapkannya kamar ini?" Tanya Gloriana kepada Berlin setelah melihat barang-barang yang ia bawa sudah tertata mirip seperti tata letak kamar dirinya saat berada di istana Deux."Iya, putri. Saya semalam menyiapkan kamar ini.""Pasti berat untukmu, kan? Duduklah! Biar aku pijit pundakmu.""Jangan Putri, itu tidak perlu. Lagian kamar ini juga cukup kecil jadi rasanya mudah saja menyiapkan segala sesuatu." Berlin mencari alasan untuk menolak kebaikan hati atasannya."Kalau dibandingkan kamarku dulu, memang ini jauh lebih kecil.""Katanya jika Anda menjadi kesukaan ka
Read More
Bab 13
"Jadi seperti itu sosok pemimpin kelompok serigala wanita. Memang terlihat aura alpha darinya." Ucap Berlin setelah melihat rombongan Selir Victoria pergi menjauh."Keren juga julukan yang kau berikan untuk mereka!""Lalu, apa strategi yang akan Putri lakukan untuk mengahadapi mereka?""Kenapa aku harus menghadapi mereka?"mendengar jawaban seperti itu membuat Berlin menghela nafas panjang-panjang kemudian pergi membereskan cangkir, piring dan teko yang ada di atas meja. "Putri, kapan Anda akan berkunjung ke tempat selir lainnya?" Tanya Berlin sambil tangannya berkerja."Sekarang juga. Aku akan mengunjungi mereka satu persatu hari ini juga. Jadi besok, aku bisa berleha-leha di kamar ini.""Kalau begitu biar saya siapkan pakaian Anda dan cendramatanya."Sebagai pelayan yang profesional, Berlin telah dibekali berbagai macam pengetahuan untuk menunjang kehidupan putri kerajaan yang ia layani. Menyiapkan pakaian, merias dan
Read More
Dernier
12
DMCA.com Protection Status