All Chapters of Sekretaris Kesayangan CEO: Chapter 91 - Chapter 100
149 Chapters
Bab 91. Berjuang
Reina tersenyum bangga melihat keberanian suaminya. Ia langsung menggamit lengan CEO tampan itu. “Pak Regan sangat hebat. Reina jadi pengen seperti Bapak.” “Siapa dulu istrinya.” Regan menjawil dagu Reina. Mereka berdua pun berjalan beriringan untuk kembali ke kantor. Tiba di kantor, keduanya segera menuju lift. Reina mendekati Regan. Memastikan tidak ada luka di bagian tubuhnya. “Aku tidak apa-apa, Sayang. Tidak perlu khawatir seperti ini.” Reina kembali memamerkan senyuman termanisnya. “Pak Regan, ada yang ingin Reina sampaikan.” Wanita itu terlihat malu-malu. “Ada apa istriku, Sayang? Katakan saja. Apa yang kamu inginkan, hem?” “Melihat ibu-ibu tadi tidak bisa melawan, Reina jadi ingin mempelajari ilmu bela diri. Bolehkah Reina ikut kelas bela diri? Tae kwon do misalnya,” ungkap Reina jujur. Regan memperhatikan penampilan istrinya dari atas sampai bawah. Ia seperti sedang memikirkan sesuatu. Lalu lelaki itu berucap dengan tenang. “Tentu saja boleh, Sayang. Kamu
Read more
Bab 92. Disia-siakan
Pada hari Jum'at sore, Jeffan mengajak Amira untuk tinggal di rumahnya. Awalnya sang istri menolak, tetapi karena dibujuk ibunya maka Amira pun menurut saja. Tidak banyak pakaian yang Amira bawa. Rencananya wanita itu akan sering-sering pulang ke rumah Rosidah jika merasa bosan. Jeffan tak membantah. Ia cukup tahu diri. Ia akan mencoba dengan perlahan agar Amira mau membuka hati untuknya. Keesokan harinya, Jeffan berniat untuk mengajak sang istri jalan-jalan menikmati malam Minggu bersama di luar. Akan tetapi Amira masih saja menolak dengan berbagai alasan. Jeffan hampir frustasi dibuatnya. Ia memilih untuk membaca surat kabar sambil minum kopi. Namun siapa sangka, beberapa detik kemudian Jeffan dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tak pernah ia sangka sebelumnya. *** Angel berdiri di depan pintu rumah Jeffan dengan hati yang berdebar-debar. Ia menarik napas panjang. Wanita itu mencoba menenangkan dirinya sendiri. Sejak ia terakhir kali bertemu Jeffan waktu itu, perasaa
Read more
Bab 93. Tersipu Malu
Hari Minggu telah tiba. Pagi yang sangat cerah namun terasa lebih sibuk dari biasanya bagi Regan. Sebagai seorang CEO, ia jarang sekali harus bekerja di akhir pekan, namun hari ini adalah pengecualian. Ada rapat penting dengan klien internasional yang tidak bisa ditunda. Dan Regan tahu bahwa kehadirannya sangat dibutuhkan.Reina sedang bersiap-siap untuk kelas Taekwondo-nya, mengenakan seragam latihan dengan semangat yang membara. Hari itu adalah hari pertamanya. Regan menepati janjinya untuk mengizinkan Reina mengambil kelas taekwondo.Mereka berdua berada di ruang makan menikmati sarapan ringan sambil berbincang tentang rencana hari itu.“Aku masih merasa tidak enak hati karena harus meninggalkanmu sendiri untuk kelas hari ini,” ucap Regan seraya menyendokkan sereal ke dalam mulutnya.Reina tersenyum lembut. “Tidak apa-apa Pak Regan, Sayang. Aku mengerti. Pekerjaan adalah nomor satu. Lebih penting dari sekedar menemani Reina di tempat latihan. Dan seharusnya Reina yang minta maaf
Read more
Bab 94. Ke Hotel Yuk
“Bagaimana kalau kita menonton film saja? Atau mengajak Mama Olivia jalan-jalan di luar. Bagaimana menurutmu, Sayang?” tanya Regan meminta pendapat istrinya.Reina berpikir sejenak. Lalu ia tersenyum kepada Regan.“Reina pikir kita lebih baik mengajak Mama Olivia jalan-jalan, Pak Regan. Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama di luar. Pasti Mama akan senang.”Regan pun mengangguk setuju. “Baiklah, kita bisa pulang sebentar dan menjemput Mama sekarang. Aku juga yakin jika Mama nanti pasti mau.”“Reina harap ini akan membantu Mama merasa lebih baik. Reina ingin membuat Mama selalu tersenyum.”“Terima kasih tas kepedulianmu, Sayang.” Regan mengelus lembut kepala istrinya. Ia tersenyum dan kembali berucap, “Aku ingin Mama segera bisa melupakan papa dan hidup nyaman bersama kita.”Mereka pun segera masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah.Beberapa menit kemudian setelah mereka sampai di rumah, keduanya langsung mencari keberadaan sang mama.Regan dan Reina melihat Mama Olivia s
Read more
Bab 95. Mandi Bersama
Regan masih bisa mendengar ucapan Justin meski lirih. Sepertinya lelaki itu memang sengaja memanas-manasi sang mama. “Mama, ayo kita pergi dan duduk sejenak di sana,” ajak Regan seraya merangkul mamanya. Tiada penolakan dari Olivia. Mereka bertiga pun duduk sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah melihat Olivia merasa tenang, Regan mengajak sang mama dan Reina untuk pergi ke kafe favorit yang dulu pernah menjadi langganan sang mama. Mereka tiba di depan sebuah kafe yang kecil namun terlihat nyaman. Kafe itu dihiasi dengan dekorasi vintage yang menawan dan aroma kopi yang menggoda. Mereka duduk di meja dekat jendela. Memesan kue dan minuman hangat. Pelayan kafe, yang sudah mengenal Olivia begitu terkejut melihat wanita paruh baya itu. Hal itu membuat Regan mendekat. “Mama memang masih hidup. Nanti akan aku ceritakan semuanya.” Pelayan itu mengangguk paham. Ia menyambut Olivia dengan ramah. “Selamat datang kembali, Nyonya Olivia. Apa yang bisa saya tawarkan hari ini?
Read more
Bab 96. Rasa Bersalah
“Dia pikir aku akan percaya dengan hasutannya?” gumam Regan seorang diri.Regan langsung memblokir nomor baru itu. Kemudian naik ke atas ranjang dan mendekati istrinya.Lelaki tampan itu mengecup kening Reina cukup lama. “Aku yakin kamu tidak akan mengkhianatiku. Akan aku tanyakan besok tentang video itu.”Regan menatap lekat-lekat wajah yang istri yang tertidur sangat lelap.“Selamat malam, Sayang. Mimpi yang indah ya ....” Jemari Regan mengusap lembut kepala sang istri hingga sesaat kemudian Reina bergerak dan mengeluarkan sebuah lenguhan. Wanita itu berganti posisi dengan kedua tangan yang telentang.“Kamu sangat lucu, Sayang. Juga menggemaskan.” Tergoda dengan bibir manis di hadapannya, Regan pun mengecupnya. “Kalau saja kamu belum tidur. Aku pasti menerkammu malam ini. Sayang sekali kamu terlihat sangat lelah.”Regan pun meletakkan kedua tangan di bawah kepala. Menatap langit-langit kamar sambil membayangkan yang indah-indah bersama Reina. Hingga akhirnya ia memejamkan kedua mata
Read more
Bab 97. Bertambah Kacau
Angel berteriak. Tidak seharusnya ia melakukan hal itu bersama Jeffan.Jeffan menghela napas panjang sambil menatap langit-langit kamar. “Ini kesalahan besar, Angel. Seharusnya aku mencari Amira.”Jeffan bangkit dari tempat tidur. Lalu ia berpakaian dalam keheningan yang penuh penyesalan. Begitupun dengan Angel yang segera memunguti pakaian dan mengenakannya kembali.Setelah selesai, mereka berdiri saling berhadapan. Mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka.“Jeffan, aku minta maaf,” ucap Angel dengan suara bergetar. “Aku tidak bermaksud mengacaukan hidupmu.”Ucapan Angel terdengar sungguh-sungguh. Ia menunduk karena sebagai seorang wanita ia merasa sangat malu.Jeffan menggeleng. Mencoba menenangkan Angel.“Ini bukan salahmu, Angel. Kita berdua bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Tapi sekarang aku harus mencari Amira. Kamu tidak mau dia salah paham kepadaku jika tidak melihatku berada di rumah.”Angel pun mengangguk meski matanya berkaca-kaca. “A
Read more
Bab 98. Izin Cuti
Regan berjalan cepat menuju ruangan sekretaris. Tentu saja untuk menemui istrinya. Ia mengetuk pintu dengan lembut sebelum membukanya. Di dalam rupanya Reina tengah sibuk dengan dokumen-dokumen di mejanya. Tetapi senyumnya langsung muncul saat melihat suaminya memasuki ruangan.“Sayang ... sedang apa?” tanya Regan penasaran melihat Reina yang terlihat sangat sibuk di balik meja kerjanya.“Pak Regan ....” Reina tersenyum, mencoba menyembunyikan rasa lelahnya. “Saya sedang mempersiapkan dokumen untuk perjalanan kita ke luar kota. Ada beberapa proyek yang perlu kita kunjungi dan evaluasi progresnya.”Regan berjalan mendekati meja Reina sambil melirik tumpukan dokumen dan jadwal yang tertata rapi. “Ke luar kota? Bisa jelaskan lebih rinci?”Reina mengangguk, mengambil salah satu dokumen dan menyerahkannya kepada Regan. “Kita harus mengunjungi proyek di Bandore dan Suraja. Di Bandore, kita perlu mengecek progres pembangunan kantor cabang baru dan bertemu dengan kontraktor lokal. Sementara
Read more
Bab 99. Tidak Ingin Mengecewakan
“Terima kasih, Pak Regan.” Mau tak mau Jeffan menerima amplop itu. Ia pasti juga membutuhkan uang untuk biaya perawatan ibunya.Setelah mendapatkan izin dari Regan, Jeffan keluar dari kantor dan segera menghubungi Amira agar segera bersiap-siap selagi Jeffan dalam perjalanan pulang. Ia juga mengingatkan kepada sang istri agar mereka berpura-pura saling mencintai demi kebahagiaan sang ibu. Ibu yang selalu berharap melihat mereka bahagia bersama dan memiliki cucu.Amira segera menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. Tak lama kemudian Jeffan masuk ke kamar dengan wajah serius.“Amira, kita harus segera berangkat. Ibu dalam kondisi kritis. Dan kita harus berpura-pura saling mencintai selama di sana,” ucap Jeffan dengan tegas.Amira mengangguk, memahami situasi yang mereka hadapi. “Aku mengerti, Jeffan. Kamu tidak perlu mengajari aku seperti itu. Aku juga masih punya perasaan.”Meski terdengar menyesakkan dada, tetapi Jeffan mencoba tetap tegar.“Ya, sudah. Ayo kita berangkat.”Mereka
Read more
Bab 100. Sangat Hebat
Di rumahnya, Reina dan Regan sibuk mempersiapkan diri untuk perjalanan mereka ke luar kota. Mereka memang harus mengunjungi proyek pembangunan yang diperkirakan akan menghabiskan beberapa hari di sana.Di dapur, Reina sedang menyiapkan sarapan sambil sesekali mencuri pandang ke arah Regan yang sedang memeriksa daftar barang yang perlu dibawa. Sebenarnya mereka berdua merasa berat hati meninggalkan Mama Olivia karena masih membutuhkan perhatian ekstra.“Mama Olivia ... sarapannya sudah siap,” panggil Reina dengan lembut. Berharap ibu mertuanya segera keluar dari kamar.Tak lama kemudian Olivia muncul dengan senyuman di wajahnya. Wanita paruh baya itu menyambut pagi dengan semangat.“Terima kasih, Reina. Sarapannya terlihat enak sekali,” ujar Olivia sambil duduk di meja makan.Reina membalas dengan senyuman hangat. “Sama-sama, Ma. Hari ini kami akan berangkat ke luar kota. Ada proyek yang harus kami kunjungi dan mungkin kami akan berada di sana selama beberapa hari.”Olivia menatap Re
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status