All Chapters of Istri Kesayangan Mafia: Chapter 11 - Chapter 20
94 Chapters
Pelampiasan Kekesalan
Hati Arkana membara setelah melihat gelagat Angga menyukai Zara.Lalu Zara yang pasrah saja ketika hendak diantar pulang oleh Angga membuat Arkana kecewa.Kenapa setiap kali ia yang mengajak Zara pulang selalu saja sang gadis menentang, apakah begitu dalam trauma Zara kepadanya?Belum lagi hasratnya yang sudah lama belum ia salurkan membuat emosi nyaris meledakan kepala Arkana.Arkana meninju kaca jendela mobilnya hingga retak dan buku jarinya terluka.Hanya satu tempat tujuan yang bisa menghilangkan segala gundah yaitu night club, maka ia menginjak pedal gas dalam di jalan tol dalam kota agar segera sampai ke tempat itu.Dan benar saja kedua sahabatnya telah berada di sana, Darius memang tidak pernah melewatkan satu malam pun tanpa mengunjungi night club karena tempat ini telah dipercayakan Arkana kepadanya.Sementara Raditya akan berkunjung sebentar untuk menenggak beberapa gelas minuman beralkohol agar ia bisa tidur nyenyak.Pria itu terkena insomnia, ia kesulitan tertidur diakibat
Read more
Jungkir Balik Dunia Arkana
Arkana masuk ke dalam lift setelah pintu terbuka lalu menekan tombol yang akan membawanya ke basement.Tepat sebelum pintu tertutup, Bunga ikut masuk ke dalamnya.“Gue anter lo pulang, lo lagi mabuk.”Arkana tidak membantah, ia memang butuh driver saat ini meski jika bukan Bunga yang mengantarnya pun ia bisa meminta pegawainya untuk mengantar.“Ada luka enggak? Mau gue obatin dulu di apartemen gue?” tawar Bunga sambil mendekat.“Enggak ada,” balas Arkana sambil menggelengkan kepala.“Lo enggak kangen sama gue?” Bunga mulai menggoda Arkana tangannya mengusap dada Arkana dari dalam kemejanya melalui celah kancing yang terlepas. Namun, Arkana masih tetap bergeming.“Kita bisa ngelakuinnya di mobil atau di sini?” Bunga masih terus melancarkan serangan, tangannya kini berpindah ke bawah, meremas milik Arkana yang mengeras, ia pun tersenyum seduktif. “Lepas, Nga! Gue lagi enggak mau.” Arkana menepis tangan Bunga dari kejantanannya.“Kenapa? Karena cewek itu?” teriak Bunga geram di depan wa
Read more
Kenangan Menyakitkan
“Hai cantik, butuh bantuan?” Zara menoleh saat mendengar suara Arkana dari ambang pintu.Menatap Arkana sesaat tepat di mata mencari sisa amarah yang mungkin saja tertinggal sisa tadi malam namun tidak Zara temukan.“Nih, dus-dus ini harus di bawa ke depan gang.” Arkana memberi kode dengan tangan kepada seseorang di belakang punggungnya.Ternyata tidak hanya satu orang, tapi ada beberapa orang pria masuk ke dalam kamar Zara yang sempit lalu mengangkat dus-dus yang siap diangkut.Zara melongo, apa pria itu bisa membaca pikirannya?Niat Zara yang ingin mengerjai Arkana gagal togal bila begini caranya.“Aku ‘kan minta tolong Kak Ar, kenapa Kak Ar bawa orang-orang untuk angkut barang?” Zara mengerucutkan bibirnya merasa kecewa tapi malah tampak menggemaskan di mata Arkana.“Biar cepet, jarak dari sini ke depan gang jauh ... kalau banyak orang yang bantuin ‘kan bisa sekali jalan.” Zara mendengkus kesal. “Sudah semua, Pak?” tanya orang suruhan Arkana.“Coba tanya Pak Willy dan Bu Maya,”
Read more
Mengulang Kutukan
“Om ... Tante, ini makan siangnya.” Arkana menyimpan dua kotak nasi di atas meja makan.Willy dan Maya yang berada di halaman belakang sedang mengagumi rumah baru mereka jadi masuk ke dalam karena mendengar suara Arkana memanggil.“Ya ampun, Nak Arkana ... seharusnya Tante yang buatin makan siang kenapa Nak Arkana malah beliin.” Maya pun tidak enak hati dibuatnya.“Enggak apa-apa, Tante ... hari ini jangan masak dulu nanti capek, abis pindahan.” Maya dan Willy tergelak, sang calon menantu ternyata begitu perhatian.“Saya ke atas dulu ya, Om ... Tante ... anterin makan siang buat Zara sekalian bantuin beresin pakaian ke lemari,” pamit Arkana.“Iya, silahkan ... silahkan,” ujar Willy mempersilahkan.Maya menyikut lengan suaminya sambil mengedipkan mata dan senyum penuh makna.“Ayah percaya sama Nak Arkana, dia lahir dari keluarga baik-baik ... Ayah yakin Nak Arkana enggak akan macem-macem.” “Setuju!” Maya berseru sambil membuka kotak nasi bagiannya.“Makan yang banyak, Bun ... kalau
Read more
Acara Keluarga
Dua jam lamanya Arkana membujuk Zara agar mau ikut bersamanya ke rumah Arsha untuk menghadiri barbeque party.Kedua orangtua Arkana sudah berada di sana dan berkali-kali menghubungi agar ia segera datang karena tadi malam saat mereka tiba di Indonesia hingga pagi tadi belum sempat bertemu Arkana.Berkali-kali Zara menolak meski Arsha sudah menghubunginya melalui sambungan telepon dan secara langsung mengundangnya yang tentu saja atas desakan Arkana.Arkana memang sangat menjengkelkan, ia akan melakukan banyak cara agar kehendaknya bisa terwujud.Dan jalan terakhir yang Arkana lakukan adalah meminta tolong kedua orangtua Zara agar mau membujuk anak gadisnya dan mengijinkan mereka pergi di malam minggu yang cerah ini.“Zara sayang, ikut lah bersama Nak Arkana ... dia udah baik mau bantuin kita pindahan ... .” Willy mengusap kepala sang anak lembut.Zara menoleh lalu tersenyum. “Bantuin apaan, dia bawa banyak orang hanya untuk bantuin angkut barang kita yang sedikit,” tukasnya merajuk.Z
Read more
Sidang Keluarga
“Mau kapan lo kenalin kita sama Zara?” celetuk Darius ketika mereka tiba di sebuah tempat latihan.“Kapan-kapan,” balas Arkana malas, pria itu sedang mengganti pakaian dengan pakaian khusus untuk latihan.Saat ini ia sedang berusaha mendapatkan hati Zara, Arkana tidak ingin Darius mengacaukan semua rencananya dengan celetukan-celetukan konyol maupun kelakar pria itu yang mungkin dianggap serius oleh Zara.“Menurut penelitian, akan sulit meluluhkan hati gadis yang trauma sama lo.” Raditya datang dengan pakaian lengkap serba hitam, pakaian itu anti peluru karena malam ini mereka akan latihan menembak.“Mana ada yang sulit buat gue,” balas Arkana jumawa, ia menempelkan penutup telinga tidak lupa memakai kacamata khusus.Raditya dan Darius saling pandang lalu mengangkat bahunya, mereka mengakui bila ucapan Arkana memang benar. Arkana selalu bisa mendapatkan semua keinginannya. Bersama kedua sahabatnya Arkana memasuki ruangan tempat latihan.Mereka menempati posisi masing-masing, Arkana
Read more
Lamaran Pria Menyebalkan
Seperti tidak ada bekasnya dengan pertengkaran mereka tempo hari, sore ini Arkana dan Angga sudah duduk bersama di salah satu meja di caffe milik Arsha.Pria tampan pewaris Gunadhya itu terlihat asyik mengobrol dengan Angga tanpa sekalipun melirik Zara yang sesekali melewati meja mereka untuk mengantar pesanan.Semestinya Zara tidak perlu bekerja bila sudah memiliki kartu kredit Arkana, ia bisa membeli apapun hanya dengan menggesek kartu tersebut tapi bila melepaskan pekerjaan ini tidak ada yang bisa ia lakukan di rumah.Perusahaan juga menyediakan asisten rumah tangga, tukang kebun dan driver untuk mempermudah kehidupan Willy Darmawan dan keluarganya.Tentu saja semua itu atas perintah Arkana. Bukan hanya itu, Arkana juga memasang CCTV di halaman rumah Willy Darmawan agar bisa memantau Zara.“Mbak Mila udah datang?” Zara bertanya basa-basi kepada seniornya.“Udah donk, kamu mau pulang sekarang? Kata Dika cowok kamu udah nungguin di depan,” ujar Mila memberitau.“Ah, si Dika suka nga
Read more
Menepati Janji
“Kita tidur sekamar?” Zara mempercepat langkahnya menyusul Arkana menuju lift setelah pria itu mengambil keycard di resepsionis.“Yup!” Arkana membalas dengan penuh rasa bahagia.Bagaimana tidak, malam ini mereka akan tidur bersama.“Enggak bisa! Aku enggak mau.” Tentu saja Zara menolak mentah-mentah.“Terserah!” kata Arkana tak acuh. “Aku mau pesen kamar lain pake kartu kredit Kak Ar.” “Silahkan, sayang ... tapi hampir seluruh kamar di sini udah dibooking sama panitia penyelenggara dan sisanya penuh sama orang yang lagi liburan.” Ting.Pintu lift terbuka, Arkana melangkah ringan masuk ke dalamnya.“Ya udah aku mau pesen kamar di hotel lain.” Zara yang ikut masuk ke dalam lift mengancam demikian.“Kalau gitu, lo harus turun.” Mata indah pria itu melirik ke arah pintu lift dengan senyum smirk.“Nyebeliiiiiiin.” Zara menjerit di dalam hati.Tumben Arkana tidak memaksanya. Zara baru ingat jika beberapa jam lalu ia memprotes keras sikap Arkana yang selalu memaksakan kehendak dan menola
Read more
Gadis Pertama
Niat Arkana mungkin baik, ingin menyenangkan hati Zara dengan mengajaknya liburan tapi demi apapun saat ini Zara malah tertekan.Lihat saja ekspresi wajah Zara yang tidak santai sementara Arkana yang duduk di samping gadis itu asyik mengobrol dengan para pengusaha muda yang juga menjadi tamu undangan.Para pengusaha muda itu membawa istri atau pacarnya, bersama para pengusaha muda wanita—para istri atau kekasih membentuk suatu ghenk sosialita jadi ketika sekarang suami atau kekasih mereka berkumpul—betapa serunya mereka mengobrol disertai gelak tawa.Zara seperti makhluk alien di tengah-tengah manusia, ia terasa asing.Seharusnya tadi ia meminta sarapan pagi di kamar saja. Zara mengembuskan napas sambil mengocek capuchinonya dengan sendok, terhenyak kemudian tatkala Arkana menggenggam tangannya di bawah meja.Pria itu masih mengobrol cukup serius dengan beberapa teman sesama pengusaha.Sengaja Arkana berbuat demikian agar sang gadis tidak merasa diabaikan.Padahal tadi niat Zara ingi
Read more
Menjadi Tranding Topic
“Minggu depan ada rapat dengan dewan Direksi, lo harus dateng.” Raditya mengingatkan.“Hari apa? Minggu depan juga gue ada rapat di AG Group pusat.” Arkana bertanya, keduanya terlibat perbincangan serius.Obrolan mereka terhenti saat pelayan membawa berbagai makanan dan minuman, meletakannya dengan hati-hati di atas meja lantas pergi setelah sebelumnya sedikit membungkuk mempersilahkan.“Hari Rabu, udah dijadwalkan dari dua minggu lalu dan gue udah kasih tau lo,” ujar Raditya melanjutkan.Arkana menggeser satu piring sushi ke depan Zara beserta segelas smothie.“Oh, rapat sama AG Group hari selasa.” Meski Arkana sedang berbincang dengan Raditya tapi matanya sesekali tertuju pada Zara.“Trus penjebakan kemarin gimana? Aman ‘kan?” Sekarang Arkana bertanya kepada Darius karena pria itu dalang di balik aksi tersebut.Mereka sedang membahas penjebakan kepada klien yang menjual dua puluh orang perempuan minggu lalu.Di saat yang sama, Zara kesulitan melahap makanan karena rambut panjangnya
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status