Satu tangan besar itu menghentikan pergerakkannya, menariknya menjauh dari depan pintu. Keith bisa melihat dari luar bagaimana tubuh Hannah yang gemetar di dalam sana kala mengintip rupanya. Sialnya, Keith kecolongan. Padahal wanita itu sudah bisa menikmati momen menjambak rambut jalang sialan yang mengacaukan harinya. Dan baru kali itu kedatangan Arsen bagaikan malapetaka. Sial! Sial! Sial!Keith tidak berhenti merutuk sepanjang Arsen menariknya, menuntunnya pergi dengan kasar, hanya untuk mendengar pria itu berkata, "Ada gila-gilanya juga kau kulihat lama-lama."Rahang yang mengetat, sorot tajam dengan kebencian yang begitu pekat, adalah kombinasi yang pria itu berikan kala menuntun pandangannya untuk mendongak. Arsen sialan itu selalu begitu. Selalu saja menatapnya dengan sorot itu. Sejak lima tahun yang lalu. "Bukannya sejak dulu aku memang gila, Tuan Arsen-ku yang tercinta?" Senyum Keith mengembang. Bersamaan dengan tangan wanita itu yang memberontak, hendak melepaskan diri da
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya