34"Larasatiku, aku mencintaimu...."Entahlah, kadang aku benar-benar tidak mengerti dengan yang terjadi ini. Bagaimana mungkin pria yang dua minggu lalu terlihat benci dan selalu menatap enggan padaku, sekarang mendadak begitu ... apa namanya? Bucin, yah istilah yang sering digunakan oleh anak muda zaman sekarang.Bahkan di saat aku lagi menyiapkan segala sesuatu untuk sekedar mengisi perutnya, ia masih saja mendekapku dari belakang, menghujamiku dengan segala ciumannya yang memabukkan."Hentikan, Mahendra ... setidaknya tunggulah hingga makanan ini siap." Aku merengek, berharap ia akan berhenti."Teruskan saja." "Bagaimana aku bisa melakukan, jika kau terus begini." Aku mengangkat tanganku yang berlumuran tepung, sementara jemarinya saling bertaut di sekitar perutku."Kau bisa sayang. Fokuslah ..." Lalu sebuah sengatan dari giginya terasa di pangkal telinga.Sungguh aku ingin menangis, tapi tidak seperti Larasati yang sebelumnya, aku tidak lagi bisa menolak segala perlakuannya itu,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya