Tiara mengiakan. “Papa, masuklah. Aku nggak kunci pintu.”Giman membuka pintu, lalu memasuki kamar. Begitu melihat kondisi putrinya, dia langsung tersenyum. “Ada masalah apa, kenapa segembira ini?”Tiara pun duduk, lalu menyilangkan kedua kakinya. “Pak Giman, dengar baik-baik, aku mau berbagi satu rahasia besar!”Giman menyipitkan matanya, lalu berdiri di samping ranjang untuk mendengar. “Nak Tiara, coba kamu katakan. Aku sudah mempersiapkan diriku.”Tiara berkata, “Andrew suka sama aku!”Giman terbengong sejenak. Dia pun merasa ragu. “Serius?”Tiara berkata, “Tentu saja serius! Kamu jangan sembarangan bicara! Aku punya barang bukti. Camila dan Naomi juga tahu! Hanya saja, mengenai bukti itu, aku nggak bisa beri tahu kamu dulu.”Giman tidak sepenuhnya merasa percaya. Hanya saja, saat ini, dia bukan peduli dengan masalah Andrew menyukai Tiara atau tidak, melainkan peduli dengan kondisi putrinya!Giman sama seperti kebanyakan ayah pada umumnya. Sejak kecil, dia pun telah memanjakan putri
Read more