Lampu merah di depan sana sudah berubah menjadi hijau. Caden kembali mengendarai mobilnya. Setelah melewati simpang empat, Caden baru membalas, “Kalau bahas di siang hari, takutnya aku akan kehilangan kendali dan menunda urusan serius.”Naomi tidak mengerti. “Apa maksudmu?”Caden menatap Naomi dengan tatapan mendalam. “Nanti malam, aku akan bicara dengan baik sama kamu.”Naomi semakin bertanya-tanya lagi.Di dalam mobil Andrew, Tiara sedang mengangkat panggilan Giman. “Kami lagi di perjalanan. Mungkin setengah jam lagi, kami baru bisa sampai rumah.”Giman merasa sangat gembira. “Oke, oke, oke, hanya kalian berdua saja?”“Bukan, ada Naomi, Camila, Pak Dylan, dan Pak Caden.”Giman sungguh kaget. “Pak Dylan dan Pak Caden juga kemari?”“Emm.”Giman terdiam. Bagaimanapun, dia adalah seorang senior. Dia bisa memahaminya. Dylan dan Caden datang untuk memberi dukungan kepada Andrew. Bagaimanapun, dengan status mereka berdua di Kota Jawhar, siapa pun tidak mungkin sanggup mengundang mereka samp
Baca selengkapnya