Share

Bab 2206

Author: Erlina
Ada orang yang mengusulkan, “Tapi, apa mungkin Pak Giman mengizinkan putrinya untuk bersama dengan pria tua?”

Seseorang segera berkata, “Siapa juga yang ikut campur dengan masalah pernikahan anak sekarang? Lagi pula, pasti bukan pria tua biasa, pasti cukup kaya!”

Semua orang mengangguk tanda mengiakan. Ada seorang ibu tua berkata, “Aku penasaran dia akan bawa hadiah apa untuk Keluarga Bascara?”

“Dengar-dengar saat menantu direktur datang, dia pun menghabiskan uang ratusan juta dalam beli hadiah! Gelang emas yang dibelikan untuk putrinya direktur juga besar sekali, harganya sekitar 60 jutaan!”

Ada orang yang menyindir, “Aku saja iri dengan hadiah pemberian menantu direktur. Tapi, aku juga nggak iri dengan hadiah pemberian menantu Keluarga Bascara!”

“Aku lebih memilih mokondo daripada putriku menikahi seorang pria tua!”

Semua orang juga penasaran pria seperti apa yang telah dicari Tiara. Dia bahkan bisa mengalahkan Shane! Hari ini juga kedatangan banyak sanak saudara dari Keluarga Bascar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Subaida
kenapa sekarang hanya 2 bab aja biasanya kan 4 bab ...
goodnovel comment avatar
viaselviakh
semangat ya thorr, semoga up nya nambah banyaakk lagii
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2393

    Andrew terdiam.Andrew tahu suasana hati Steven sekiranya ada hubungannya dengan Liman. Hanya saja, bagaimanapun Dinala adalah seorang perempuan, apa bagus untuk terus berhubungan dengannya? Jangan-jangan malah akan terjadi sesuatu?Berhubung menyadari ada seseorang di depan pintu, Andrew juga tidak berbicara lagi. Dia juga bisa menebak bahwa orang itu adalah Dinala.Di luar kamar pasien, Dinala telah kembali dari mengantar Harazi. Saat mendengar Andrew dan Steven sedang mengobrol soal dirinya dan Diaz, Dinala spontan menghentikan langkah kakinya.Ketika mendengar ucapan Steven, Dinala merasa terharu dan juga kasihan. Dia tahu masalah adik laki-laki Steven. Steven pernah mengatakannya kepada Dinala bahwa ada satu nyawa manusia di antara mereka berdua. Jadi, hubungan mereka tidak mungkin akan kembali seperti semula.Dinala juga memiliki adik laki-laki. Dia saja tidak berani membayangkan betapa sakit hatinya seandainya dia putus hubungan dengan Diaz! Jadi, Steven pasti merasa sakit ….Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2392

    Dylan berkata, “Kalau begitu, dia pun akan memiliki adik perempuan. Steven juga cukup kesepian. Bagus juga kalau ada Dinala dan Diaz yang menemaninya.”Camila penasaran. “Ada apa dengan adiknya Steven? Apa dia benar-benar sudah putus hubungan dengan Steven? Apa hubungan mereka berdua sudah nggak ada kemungkinan untuk diperbaiki lagi?”Dylan mengangguk. “Boleh dikatakan nihil.”Bagaimanapun, ada seorang nyawa di antara mereka berdua. Hanya saja, Dylan tidak merasa hal itu adalah sesuatu hal buruk. Dia malah merasa lebih bagus jika hubungan Steven dan Liman tidak kembali seperti semula!Liman dibesarkan oleh Tora. Siapa si Tora itu? Lingkungan tumbuh besar seseorang sangat berpengaruh besar terhadap karakter seseorang!Tora mengatakan dia tidak menyuruh Liman untuk berbuat jahat, apa benar dia tidak melakukan perbuatan jahat? Orang baik mana yang bisa tinggal bersama Tora dalam waktu selama itu?Semua orang yang menjadi pion Tora juga tidak bodoh. Mereka pasti bisa menyadari bahwa Tora b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2391

    Steven berkata kepada Harazi, “Kami sudah mengulur waktumu, jadi kami akan tanggung jawab. Hari ini, aku akan bayar kamu dengan upah dua jam.”Biasanya tutor dibayar per jam. Gara-gara makan, mereka telah menghabiskan waktu setengah jam. Harazi terpaksa menunggu selama setengah jam.Harazi terbengong sejenak, lalu segera mengucapkan rasa terima kasih. Selanjutnya, suasana hati Steven mulai membaik.Begitu melihat Dinala tersenyum terhadap Harazi, dia pun membatin, ‘Memangnya kenapa? Tadi Dinala saja suapin aku makan!’Gara-gara “disuapi makan", Steven pun merasa sangat gembira.Menjelang siang hari, Dylan dan Camila datang ke rumah sakit. Pada saat ini, Harazi masih belum pergi, dia sedang mengajar Dinala di kamar pasien.Dylan mengobrol sejenak dengan Steven, sedangkan Camila berjalan ke depan jendela. “Dinala lagi belajar di dalam.”Dinala segera berdiri untuk menyapa, “Kak Camila.”Camila menyerahkan bunga segar di tangan kepada Dinala. “Nah untukmu.”Dinala merasa syok. “Buat aku?”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2390

    Steven bersandar di atas ranjang sembari menatap mereka dengan tenang. Hanya saja, hatinya malah terasa penat. Untung saja tidak lama kemudian, sarapan yang Steven pesan telah diantar kemari.Begitu kurir pengantar makanan datang, Steven segera memanggil Dinala, “Dinala, makan sini.”Dinala tidak ingin makan, tetapi dia tetap berdiri dengan patuhnya. Dia bertanya kepada Steven, “Kenapa kamu nggak makan?”Steven membalas, “Aku makannya sambil rebahan.”“Apa perlu aku suapin kamu?” tanya Dinala dengan raut lugu.Kata dokter, Steven tidak bisa menggerakkan kakinya untuk sementara waktu. Jadi, Dinala mengira Steven tidak bisa makan dengan duduk. Dia juga tidak tahu bahwa bagian atas ranjang pasien bisa dinaikkan.Steven terbengong sejenak. Tadinya dia tidak membutuhkannya, tetapi entah apa yang dia pikirkan, dia pun mengangguk dengan muka tebal. “Butuh.”Selesai berbicara, Steven pun takut Dinala tidak melihat rasa canggung dari dirinya, dia pun memalingkan kepalanya untuk menatap Harazi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2389

    Harazi melihat Dinala. Dia menaikkan gagang kacamatanya, lalu berkata dengan tersenyum, “Apa kamu juga berasal dari Kota Amara? Begitu mendengar namamu, aku tahu kita itu berasal dari satu kampung.”Dinala mengangguk. “Emm!”Jarang-jarang Dinala bisa bertemu dengan orang dari Kota Amara. Dia pun bersikap sangat ramah terhadap Harazi, sungguh berbeda ketika sedang memperlakukan orang lain.Steven bersandar di atas ranjang sembari menatap Dinala, entah kenapa hatinya malah terasa penat. Dia selalu memikirkan cara untuk menyenangkan Dinala, tetapi hasilnya malah tidak memuaskan.Kedudukan Steven di dalam hati Dinala bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Yellow dan orang yang baru ditemuinya sekali. Entah ada apa dengan diri Steven, dia malah tidak memiliki kesan bagus terhadap Harazi, bahkan ingin mengusirnya pergi!Hanya saja setelah dipikir-pikir, bukannya yang penting Dinala merasa gembira? Setiap harinya Steven selalu memutar otak untuk menyenangkan Dinala, sekarang Dinala sudah meras

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2388

    “Kak Steven,” panggil Dinala.Hati Steven tiba-tiba merasa gugup. Sebelumnya ada banyak yang memanggil Steven dengan panggilan “Kak". Hanya saja, ketika mendengar Dinala memanggilnya seperti itu, rasanya berbeda dengan orang lain. Apa karena suara Dinala terlalu enak didengar? Atau karena kedua mata Dinala kelihatan berkilauan ketika memanggil Steven dengan sebutan “kakak" ….Ketika melihat Steven tidak berbicara, Dinala pun merasa bingung. “Nggak … nggak boleh ya?”Dinala berpikir sesaat. Dia merasa paling cocok untuk memanggil “Kakak". Usia Diaz masih muda. Dia selalu memanggil yang lebih tua darinya dengan panggilan Paman atau Bibi. Hanya saja, Dinala tidak boleh mengikuti cara panggil Diaz.Usia Dinala tidak kecil banyak dari Steven. Dia saja memanggil Naomi dan Camila dengan sebutan “Kakak", kalau dia memanggil Steven dengan sebutan “Paman", bukannya jadi beda tingkatan?Steven mengalihkan pemikirannya. “Boleh! Tentu saja boleh! Kelak, kamu panggil seperti ini saja! Coba panggil s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status