All Chapters of Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Chapter 2311 - Chapter 2320

“Aku benar-benar iri! Dia sangat memanjakannya!” Kali ini, hati Tiara terasa tergerak dan juga bangga. Tiba-tiba dia kepikiran dengan kalimat yang beredar di internet, sehebat apa pun seorang pelakor juga tidak bisa mendapatkan pria yang sangat mencintai wanitanya. Rasa cinta Andrew adalah penghalang yang bisa menghalangi seluruh pelakor.Sebenarnya pria-pria yang bisa tergoda juga bukan karena seberapa hebatnya siasat pelakor itu, melainkan karena ada masalah dengan diri mereka masing-masing!Seorang pria yang sangat mencintai istrinya sama sekali tidak membutuhkan ulur tangan wanita. Dia sendiri bisa mengatasi seluruh godaan di sekitarnya. Jika semua orang di dunia ini tahu pria itu sangat mencintai wanitanya, siapa pun tidak akan kurang kerjaan untuk menargetkannya lagi, ‘kan?Inilah yang dinamakan, semuanya tidak akan terjadi hanya karena masalah satu belah pihak saja. Hati Tiara kembali terjerumus. Dia terjerumus dalam rasa cinta Andrew.“Sayang, kamu mau makan apa nanti malam? B

“Nggak begitu. Gimana kalau kita makan di luar? Kalau masak di rumah, sepertinya kemalaman.”“Tapi bahan makanan ini nggak segar lagi kalau disimpan sampai besok. Gimana kalau aku masak mie buat kamu?”“Apa kamu akan kecapekan?”“Nggak kok!”“Oke kalau begitu.”Andrew mengendarai mobil menuju ke vila. Tiara bertanya, “Andrew, apa kamu akan merasa nggak senang kalau aku ganti semua barang yang kamu pakai sekarang?”Mengganti barang kebutuhan sehari-hari berarti mengganti sebuah cara hidup, mengubah kebiasaan hidup sebelumnya, lalu memulainya dari awal.Andrew berkata, “Asalkan kamu gembira, aku juga gembira.”Tiara menggeleng. “Aku lagi tanya kamu. Kamu jangan pedulikan aku dulu. Kamu pedulikan dirimu sendiri. Kalau kamu merasa nggak senang, kamu bisa kasih tahu aku. Aku sudah membelinya, tapi kamu boleh nggak menggantinya dulu.”“Kita sudah sepakat untuk mengatakan isi hati kita, jangan pendam ke dalam hati. Kalau kamu ada pemikiran lain, kamu bisa beri tahu aku.”Andrew mengendarai mo

Ada yang mengatakan, cinta adalah dua tangan yang kebetulan menangkap bintang-bintang yang jatuh pada saat bersamaan, kemudian bintang menjadi dalam keadaan saling terikat.Pada orang yang sedang jatuh cinta, kadar serotonin menjadi tidak seimbang. Tubuh dan pikiran akan mendekat ke arah satu sama lain.Meskipun akal sehat mengatakan tidak boleh, tubuh tetap merindukan kedekatan itu. Hasrat antara pria dan wanita pun dapat dengan mudah meledak di bawah rasa cinta!Pada saat ini, sekujur tubuh Andrew bagai telah kebakaran saja. Dia berusaha beberapa saat, baru bisa berkata, “Bukannya kamu bilang kamu nggak kepikiran yang lain?”Bulu mata Tiara gemetar. Wajahnya seketika merona. “Emm?”Andrew menurunkan kelopak matanya untuk melihat Tiara. “Saat perjalanan pulang tadi, kamu bilang hanya ingin nginap di rumahku saja, nggak berpikir yang lain-lain.”Tiara terdiam. Pantas saja setelah mendengar ucapannya waktu itu, Andrew tidak merasa gugup lagi. Ternyata dia mengira Tiara benar-benar hanya

Hati Steven terasa hangat. Dia mengangkat tangannya untuk mengusap rambut Dinala dengan lembut.“Jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Kamu istirahat dengan tenang sana. Meskipun aku nggak ada di rumah, nggak mungkin ada orang yang bisa datang ke sini untuk melukai kalian. Yang patuh, segera kembali ke kamar. Kalau ada apa-apa, kamu bisa telepon aku.”Steven segera melangkah ke lantai bawah. Dia meletakkan makanan ke dapur, lalu pergi dengan mengambil kunci mobil.Dinala melihat ke sisi pintu dengan tidak tenang. Dia segera berlari ke lantai bawah. Ketika melihat melalui jendela, mobil Steven telah pergi, dia pun merasa sangat tidak tenang.Setelah ragu beberapa saat, Dinala berlari ke rumah Andrew, lalu menekan bel.Andrew sudah menggendong Tiara ke dalam kamar. Mereka berdua sedang berbaring di dalam selimut dengan mesranya! Saat ini, mereka benar-benar sangat menginginkan satu sama lain ….Tiara memejamkan matanya, lalu sedikit mengangkat dagunya. Bahkan, bulu matanya juga sedang gem

Setengah jam kemudian, Steven mengikuti navigasi, menuju ke sisi sebuah jembatan besar di Kota Jawhar. Lokasi ini adalah tempat untuk memancing ikan. Ada banyak orang yang sedang memancing di malam hari.Kening Steven berkerut ketika mengamati sekeliling. Ponselnya kembali berdering. Steven tahu orang itu adalah Tora, dia pun langsung mengangkatnya. “Halo.”Tora berkata, “Kamu jalan ke depan. Kamu bisa melihatku di tengah jembatan.”Steven melihat sekilas ke depan, lalu mengakhiri panggilan berjalan ke depan. Belum sempat berjalan ke tengah jembatan, Steven pun menyadari ada yang aneh.Orang-orang di samping jembatan benar-benar sedang memancing ikan. Sementara, orang-orang di tengah jembatan kelihatan aneh dari tatapannya, seharusnya mereka adalah pengawal Tora.Seorang pria dengan topi bebek melambaikan tangan kepadanya. “Steven.”Ketika Steven melihatnya, keningnya langsung berkerut! Pandangannya beralih dari sisi Tora ke sekelilingnya.Lantaran tidak menemukan orang yang ingin dia