Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 2301 - Bab 2310

Andrew menelan ludah, lalu menahan hasrat yang membara di dalam hatinya. Dia mengelus kepala Tiara dan bergumam, "Naiklah."Tiara naik lift ke atas, jantungnya masih berdebar kencang. Setelah sampai di depan pintu apartemen Cella, dia baru kembali tenang. Begitu melihat Tiara, Camila langsung bertanya, "Dylan sudah tahu. Apa Andrew sudah kasih tahu kamu?"Tiara mengangguk. "Dia sudah kasih tahu aku."Camila berkata dengan penuh perasaan, "Andrew benar-benar mencintaimu. Demi kamu, dia bahkan rela kesampingkan harga dirinya dan bantuin Shane. Shane itu saingan asmaranya, lho! Selain itu, Dylan juga bilang Andrew sangat keras kepala dan nggak pernah minta tolong kepada siapa pun sebelumnya."Tiara pun tertegun. "Andrew minta tolong ke orang?""Emm, dia pergi cari Dylan dan minta Dylan untuk jangan menyentuh Shane. Andrew nggak kasih tahu kamu?"Tiara tertegun cukup lama sebelum menjawab, "Nggak. Dia cuma bilang Pak Dylan sudah tahu dan nggak akan sentuh Shane untuk sementara. Dia nggak

Pukul 4 sore, Cella terbangun. Begitu bangun, dia langsung menangis tersedu-sedu dan menjerit. Camila, Naomi, dan Tiara menghiburnya cukup lama sebelum dia akhirnya tenang."Aku ... aku mimpi buruk. Aku mimpi ada monster yang mau melahapku!"Mereka semua sama-sama perempuan. Keadaan Cella yang seperti ini sungguh memilukan.Camila berkata, "Mimpi itu palsu, jangan takut."Naomi membawakan bubur yang telah dia siapkan sebelumnya dan menawarkannya kepada Cella, "Makanlah sedikit."Cella menjawab dengan berlinang air mata, "Aku nggak pengen makan."Naomi menggeleng, lalu berujar, "Nggak boleh begitu. Kamu harus makan meski nggak pengen. Sekarang, ada kami bertiga di sisimu. Kalau kamu jatuh sakit, kami juga harus bertanggung jawab."Camila menimpali, "Kami akan lakukan sesuai yang kamu mau untuk hal lainnya. Kami nggak akan lapor polisi atau kasih tahu keluargamu. Tapi, kamu harus menurut soal makan. Kalau kamu sama sekali nggak makan, kami mau nggak mau harus bawa kamu ke rumah sakit, la

Ketika mereka tiba di lantai bawah apartemen Shane, Tiara tidak buru-buru keluar dari mobil. Dia menggenggam tangan Andrew dan menatapnya dengan sungguh-sungguh sambil berkata, "Andrew, aku bersumpah, aku akan mencintaimu seumur hidupku! Aku, Tiara, hanya akan mencintai Andrew seumur hidupku!" Tiara sangat tersentuh karena Andrew pergi meminta bantuan pada Dylan. Apakah Andrew peduli pada Shane? Tentu saja tidak! Yang dipedulikan Andrew adalah dirinya. Dia sungguh beruntung memiliki seorang pria yang bersedia melakukan hal seperti ini deminya! Mencintainya seumur hidup juga tidak akan cukup!Tiara berharap bisa memiliki kesempatan untuk mencintai Andrew di kehidupan ini dan di beberapa kehidupan selanjutnya! Andrew yang masih tidak tahu bahwa Camila telah memberi tahu Tiara pun bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa?"Tiara tersenyum dan menjawab, "Nggak apa-apa, aku cuma mau kasih tahu kamu."Andrew terdiam beberapa detik sebelum menyahut, "Kalau begitu, kamu sering-sering ngomong, y

Tiara berkata, “Dia pasti nggak bisa menemukannya. Dia juga nggak tahu siapa musuhmu.”Shane terdiam.Tiara melanjutkan, “Selain itu, Pak Dylan sudah tahu masalah ini, tapi kamu nggak usah khawatir. Sementara ini, Pak Dylan nggak akan lukai kamu.”Shane merasa agak syok. Dia juga tahu bagaimana karakter Dylan. “Kenapa Dylan nggak akan melukaiku?”Tiara menjawab, “Pertama-tama, dia tahu kamu sudah diberi obat. Kamu bukan melecehkan Cella atas kemauanmu sendiri. Kedua, Andrew sudah meminta pengampunan buat kamu.”Shane terbengong sejenak. “Andrew minta pengampunan buat aku?”Tiara mengangguk. “Emm! Camila yang bilang sama aku. Kata Camila, setelah Pak Dylan tahu masalah ini tadi, dia memang marah sekali. Tapi, Andrew buka mulut langsung, mohon agar melepaskanmu. Itulah sebabnya Pak Dylan nggak cari masalah sama kamu.”Kening Shane berkerut. Ekspresinya kelihatan rumit.Tiara berkata lagi, “Shane, dalam masalah kamu dan Cella, nggak ada yang bilang semua itu salahmu.”“Aku, Camila, Naomi,

Tora berkata, “Kamu nggak usah buktikan kepadaku. Aku bisa menyadarinya.”Shane bertanya, “Bagaimana kamu bisa menyadarinya? Ada Caden dalam acara kumpul bersama itu, kamu pasti nggak berkesempatan untuk bisa memantau.”Tora tersenyum dingin. “Kamu nggak usah khawatir dengan masalah itu. Kamu cukup lakukan sesuai yang aku perintahkan saja.”Tanpa menunggu pertanyaan dari Shane lagi, Tora berkata, “Aku sudah pesan makanan buat kamu. Makanlah, Nak. Kesehatan itu nomor 1. Kamu mesti jaga dirimu dengan baik.”Usai berbicara, Tora mengakhiri panggilan. Satu detik kemudian, bel pintu kembali berbunyi. Shane memalingkan kepalanya melihat ke sisi pintu. “Siapa?”“Halo, aku kurir pengantar makanan. Pesananmu sudah sampai.”Kening Shane semakin berkerut lagi. Dia melangkah pergi untuk membuka pintu rumah. Kurir sedang berdiri di depan rumah. Dia mengantar makanan dengan ramah, lalu pergi setelah menyapa.Shane mengambil kotak makanan ke dalam rumah. Begitu dibuka, keningnya kembali berkerut! Isi