“Benar … benarkah?”“Emm, kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanya dia,” balas Samuel dengan sangat yakin.Usai berbicara, Samuel mengingatkan lagi, “Aku merasa masalah ini cukup berpengaruh terhadapmu. Kamu mesti berpikir bagaimana cara mengatasinya.”Kening Naomi berkerut. Dia kelihatan gelisah. Seandainya apa yang dikatakan Samuel itu benar, sepertinya masalah itu cukup berdampak terhadapnya!Tiba-tiba Samuel mengangkat tangan untuk mengusap kepalanya!Naomi merasa syok. Dia menatap Samuel dengan syok. Keningnya sedikit berkerut. “Kamu lagi ngapain?”Samuel terbengong sejenak. Dia menjelaskan dengan penuh hati-hati, “Tadi ada ulat di atas kepalamu. Aku khawatir kamu akan takut. Jadi, aku pun menepuknya.” Usai berbicara, Samuel menunjuk ulat di atas lantai. “Yang itu, baru saja jatuh dari atas pohon.”Naomi sungguh merasa canggung. “Maaf, nada bicaraku tadi agak ketus.”Samuel tersenyum. “Nggak masalah. Aku yang terlalu lancang.”Saat ini, hati Naomi terasa penat. Dia kepikiran deng
Read more