All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 601 - Chapter 610

Dengan raungan ganas, Binatang Iblis di lapisan kesepuluh kekuatan bawaan meledak menjadi hujan partikel cahaya dan menghilang. Xi Feng tidak bisa lagi bertahan, tubuhnya bergoyang dan dia jatuh ke tanah, semburan darah muncrat dari mulutnya, menodai pakaiannya dengan warna merah terang. Namun, wajahnya menampakkan senyuman gembira."Haha, Awan Surga, kita berhasil! Kita benar-benar berhasil..." dia tertawa, suaranya penuh dengan sensasi kemenangan dan kegembiraan karena telah melampaui batas kemampuannya."Selamat, Guru," jawab Awan Surga. Kata-katanya sederhana, tapi kegembiraannya sangat jelas, berbagi kebahagiaan Xi Feng.Saat Demonic Beast menghilang sepenuhnya, dentang bergema bergema, dan langit dibanjiri cahaya merah yang menyilaukan. Di luar Pagoda Percobaan, dentang lonceng bergema di Gunung Hua Tian, menjangkau jauh dan luas.Dalam jarak seribu mil, hampir semua orang tertarik pada cahaya merah cemerlang yang memancar dari Gunung Hua Tian. Cahaya yang memancar tidak terbata

Meskipun Xi Feng sadar akan motif para tetua, dia tahu mereka tangguh dan tidak mudah ditangani.Saat dia merenungkan strateginya untuk berurusan dengan para tetua begitu berada di luar, Awan Surga angkat bicara, "Tuan, tidak perlu khawatir. Saya telah menguraikan pola operasional Pagoda Percobaan dan dapat memanfaatkan kekuatan menara array untuk membawamu ke lokasi mana pun di dalam Formasi Agung Langit.""Awan Surga, kau luar biasa," seru Xi Feng, semangatnya terangkat seketika.Tanpa ada desakan, dia melanjutkan meditasi untuk memulihkan diri. Tidak ada batasan waktu, menjadikannya tempat yang paling aman untuk sembuh.Kemudian, sebuah gelombang pemikiran menembus pikirannya - rune emas terakhir. Rune tersebut menyatu, memancarkan cahaya menyilaukan yang dengan cepat menghilang, meninggalkan simbol-simbol yang jelas."Ini adalah karakter 'gabungan'," gumam Xi Feng, mengenalinya.Dua rune emas, berdampingan di dalam pikirannya, bergabung membentuk "Kombinasi Tao." Aliran pemikiran

Saat keributan dari penjaga Kelas Dua mereda, Xi Feng mengerutkan alisnya dan bertanya, "Saya ingat pernah memanggil penjaga Kelas Satu juga. Mengapa hanya penjaga Kelas Dua seperti kalian yang hadir?"Mendengar ini, wajah para penjaga semakin memburuk. Prajurit dengan hidung elang itu mengejek, "Apakah Yang Mulia meragukan kemampuan kami untuk memenuhi misi ini? Atau apakah Anda memandang rendah kami, para penjaga kelas dua?""Memang," yang lain menimpali, "tugas monumental apa yang membutuhkan begitu banyak kultivator Lapisan Sembilan, namun, Yang Mulia tetap tidak puas, memanggil kultivator Lapisan Sepuluh. Apakah Yang Mulia sedang mencoba untuk menantang langit?""Menertawakan," cibir penjaga ketiga. "Apakah kau sadar akan kedudukan yang dimiliki oleh seorang penjaga Kelas Satu? Bahkan kaisar pun menghormati mereka. Apa kau pikir medali emas kekaisaran saja bisa memberimu otoritas atas siapa pun?""Jika Yang Mulia yakin kami tidak memiliki kekuatan untuk melaksanakan perintah Anda

Xi Feng telah meraih satu kemenangan, meskipun secara tidak resmi, dan sekarang dia mengincar kemenangan kedua.Keberaniannya membuatnya dihormati oleh para pengawal, namun juga memicu kemarahan mereka.Mereka sangat ingin memberi Pangeran Kesembilan Belas merasakan kekuatan mereka yang sebenarnya di Lapisan Sembilan Xiantian."Guan Fei, kamu siap untuk berdebat dengan Yang Mulia," kapten penjaga memutuskan, mengarahkan salah satu dari mereka.Guan Fei dikenal karena ketenangannya, dengan kekuatan yang kokoh tapi bukan yang paling tangguh di antara mereka.Sengatan dari kekalahan mereka sebelumnya masih segar, dan kali ini, mereka tidak berniat untuk melakukan pukulan dengan Xi Feng.Namun, mereka semua adalah prajurit Xiantian Layer Sembilan, dan tidak benar untuk mengirim yang terkuat melawan lawan Layer Enam. Itu akan berlebihan, dan bahkan mereka akan merasa tidak enak."Ya, Komandan," jawab Guan Fei, melangkah maju dengan sikap tenangnya yang biasa, tidak menunjukkan kegembiraan

Xi Feng menyadari bahwa Song Qiping telah salah paham, namun dia memilih untuk tidak menjelaskannya.Masalah yang dihadapi terkait dengan senjata rahasianya, sesuatu yang tidak bisa dia ungkapkan begitu saja kepada siapa pun.Kepala penjaga membungkuk hormat dan berkata, "Yang Mulia, kelincahan Anda tidak tertandingi, dan kami benar-benar yakin. Kami menunggu perintah Anda dan berjanji untuk memenuhinya dengan sekuat tenaga.""Kami siap untuk mematuhi perintah Yang Mulia," jawab para pengawal lainnya dengan serempak.Setelah tiga kali bertarung, rasa hormat mereka kepada Xi Feng menjadi mutlak, dan mereka benar-benar ingin mengikuti jejaknya.Xi Feng berbicara dengan tawa kecil, "Anda tahu, saya memiliki kebiasaan kecil ini..."Apa...Para penjaga berhenti, lalu tertawa kecil.Kapten berbicara dengan sedikit jengkel, "Yang Mulia, Anda telah mengalahkan yang terkuat dari kami. Kami yakin dengan sepenuh hati. Apa lagi yang bisa Anda minta? Mohon berbaik hatilah dan ampuni kami lebih jau