Semua Bab Kultivasi Awan Surga: Bab 781 - Bab 790

Esensi Jiwa Membakar Darah, teknik rahasia tingkat atas dari Paviliun Seni Bela Diri, adalah sesuatu yang telah dipraktekkan Kaisar Zhao juga. Namun, Xi Feng menggunakannya dengan dukungan regeneratif dari Kekuatan Ilahi Kayu Cincin Lima Elemen, memberinya kepercayaan diri untuk terus menggunakan teknik tersebut.Kaisar Zhao, yang tidak memiliki artefak ajaib seperti Cincin Lima Elemen, menghadapi jalan satu arah menuju kehancuran diri ketika menggunakan Esensi Jiwa Membakar Darah. Namun, ini justru merupakan niatnya; dia lebih memilih kematian daripada memberi Xi Feng keuntungan."Berpikir untuk mati tanpa persetujuanku?" Xi Feng mengejek, menjentikkan jarinya.Cahaya energi yang berapi-api di mata Kaisar Zhao padam dalam sekejap."Apa yang terjadi?!" Kaisar Zhao tidak percaya, keterkejutannya berubah menjadi kemarahan.Meskipun berulang kali mencoba Teknik Darah Pembakaran Esensi Jiwa, kegagalan adalah semua yang dia temui.Satu kegagalan, lalu kegagalan lainnya, dan kegagalan lainn

Semua harta milik Kaisar Zhao sekarang menjadi milik Xi Feng.Semuanya sudah siap; satu-satunya yang tersisa adalah menerobos ke Tahap Kombinasi Tao.Ketika saatnya tiba, dan Hsiao Fengyun dan Zhang Xuemeng pasti muncul, kemenangannya akan lengkap.Setelah energi mentalnya stabil, kesadaran Xi Feng kembali ke tubuhnya.Membuka matanya, dia melihat Kaisar Zhao masih berdiri tak bergerak di hadapannya, dengan jari yang menempel di dahinya.Sekarang, Kaisar Zhao tidak lebih dari sebuah tubuh tak bernyawa. Kaku dan dengan tatapan kosong, dia menyerupai sebuah patung yang sangat mirip dengan kehidupan, tanpa percikan kehidupan.Tanpa roh dan ingatan, tubuh Kaisar Zhao tidak terluka, namun tidak dapat dibedakan dari orang mati.Xi Feng menepis tangan Kaisar Zhao, tidak lagi memperhatikan cangkang manusia itu. Dia bangkit berdiri dan mengamati sekelilingnya.Dalam jarak ribuan meter, kekosongan berkuasa. Reruntuhan bangunan telah menjadi abu, tersapu bersih oleh angin pertempuran yang dahsya

"Tidak, ini semua untuk dirimu sendiri, murni untuk dirimu sendiri," kata Hsiao Fengyun dengan suara berat. "Ingat Pertemuan Bela Diri Tujuh Sekte? Xi Feng memanggilmu di depan semua orang. Seorang murid dari Sekte Mendalam Langit mengatakan bahwa kau tidak berperasaan dan tidak akan berhenti. Anda meracuni Xi Feng saat itu, dan dia berkata bahwa suatu hari, Anda akan meracuni saya juga."Dia menatap Zhang Xuemeng dengan tatapan dingin saat dia melanjutkan, "Saya mengingat kata-kata itu dalam hati, dan kata-kata itu selalu ada dalam diri saya sejak saat itu. Itu sebabnya aku tidak pernah tulus padamu sejak awal. Katakan padaku, siapa yang bisa benar-benar menyukai wanita yang kejam dan tanpa belas kasihan sepertimu? Aku pasti tidak akan berani."Zhang Xuemeng gemetar tak terkendali. Dia juga telah mendengar kata-kata itu dan melirik Hsiao Fengyun dengan cemas, takut dia akan memiliki perasaan yang sama. Sekarang dia menyadari mengapa dia tampak acuh tak acuh; dia berpura-pura selama i

Perdana menteri terdiam sejenak, kata-katanya hilang dalam kegentingan situasi. Para menteri yang berkumpul saling bertukar pandang dalam diam, sama-sama tidak bisa berkata-kata. Ledakan itu sangat dahsyat, kekuatannya tak tertandingi, dan membuat mereka semua merasa tidak enak hati karena sesuatu yang buruk telah terjadi. Tampaknya sangat mungkin kaisar, putra mahkota, dan para pangeran lainnya telah tewas dalam ledakan itu.Para pejabat masih mencoba untuk memahami kejadian tersebut. mungkinkah ini adalah bencana yang dikirim dari langit? apakah ini akhir dari kekaisaran Zhao?Kemudian, tiba-tiba, sebuah gelombang suara yang aneh muncul, menyelimuti kota awan dalam sekejap. Kolom-kolom cahaya yang kuat membumbung tinggi ke langit dari berbagai titik di kota, menyatu di atas ruang singgasana istana kekaisaran seperti pelangi, menyatu menjadi singgasana naga yang sangat besar dan beraneka warna.Penduduk kota terpana oleh gangguan yang tiba-tiba terjadi, tatapan mereka tanpa sadar ter

"Apa semuanya baik-baik saja?" tanya Hsiao Fengyun, nadanya berwibawa. "Jika tidak ada apa-apa lagi, kalian boleh pergi."para pejabat itu hendak berangkat ketika tiba-tiba, sebuah pesan mendesak menyela: "Lapor, Komandan, kami telah membuat penemuan baru."Semua orang menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang Perwira, dengan rambut kotor dan tubuh penuh debu, berlari ke arah mereka. Jelas sekali, dia bertanggung jawab untuk membersihkan area itu."Mundurlah, bicaralah dari sana," perintah kapten penjaga dengan tajam.Dengan kehadiran Dewa Sejati, membiarkan Perwira yang terburu nafsu ini mendekat, yang dipenuhi dengan kotoran, akan menjadi sebuah penghinaan, dan itu bisa saja melibatkannya juga."Ya, Komandan," jawab Perwira itu, berhenti tiba-tiba dan berbicara dengan sedikit rasa hormat. "Kami telah menemukan pintu masuk bawah tanah yang sangat tersembunyi ke Aula Seni Bela Diri. Hebatnya, itu masih utuh, tanpa ada bekas reruntuhan atau puing-puing. Karena penasaran, kami memer