All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 831 - Chapter 840

Dalam waktu kurang dari dua jam, penilaian bakat selesai. Di antara ratusan praktisi bela diri kombinasi Tao yang hadir, Wang Shuiming menonjol dengan bakat terbaik, memiliki tiga bakat tingkat empat, sementara yang lain memiliki bakat tingkat tiga atau lebih rendah, sebagian besar tingkat dua.Selanjutnya, Gao Fann memandu semua orang melalui prosesi inisiasi di Hall Penegakan Hukum. Prosedurnya sederhana: mengambil pakaian murid Sekte Awan Terbang dan lempengan giok identitas. Tentu saja, ini juga melibatkan penerimaan cap formasi.Setelah cap formasi terukir pada mereka, batasan kekuatan formasi diangkat, membebaskan kultivasi dan indra ilahi mereka dari penekanan.Setelah keluar dari Ruang Penegakan Hukum, Gao Fann berbicara kepada kelompok itu, "Mulai saat ini, kalian secara efektif adalah murid Sekte Awan Terbang. Kalian mungkin belum menjadi murid resmi, tetapi sebagai murid latihan, kalian adalah bagian dari sekte dan harus mematuhi aturannya. Selain itu, pelat identitas kalia

poin prestasi di dalam sekte memiliki berbagai fungsi. poin-poin ini dapat ditukar dengan teknik kultivasi dan sumber daya bela diri lainnya, dan ketika terkumpul hingga tingkat yang signifikan, poin-poin ini memungkinkan seseorang untuk mengikuti ujian untuk menjadi murid resmi.jalur ini adalah cara bagi murid latihan untuk naik pangkat.sepanjang sejarah Sekte Awan Terbang, banyak murid latihan telah naik pangkat menjadi murid resmi menggunakan metode ini.Bahkan ada kisah inspiratif tentang murid latihan yang berhasil mencapai pangkat terhormat sebagai Guru Sejati Inti Emas.Meskipun jalur promosi ini menantang, ia memberikan harapan bagi murid latihan, mencegah keputusasaan, dan mendorong mereka untuk tetap tinggal demi kesempatan untuk maju.Kriteria untuk menjadi murid resmi, seperti yang dicatat oleh Youming di lempengan giok identitas, adalah akumulasi 10.000 poin prestasi.Mendapatkan 10.000 poin prestasi mungkin terdengar sederhana, tetapi pada kenyataannya, ini adalah tuga

"Ayo bergerak, kamu ikut aku sekarang juga," perintah Huang Feng kepada Xi Feng."Kemana?" tanya Xi Feng dengan alis berkerut.Huang Feng menjawab dengan tidak sabar, "Aku kapten. Kamu harus mengikuti perintah tanpa bertanya. Kenapa banyak tanya?""Tapi Senior Brother Du bilang kita harus tinggal di sini," Xi Feng membantah.Huang Feng mendengus, "Tempat ini hanya tempat singgah sementara buatmu. Apa kau benar-benar berpikir orang sepertimu pantas tinggal di tempat sebagus ini?"Xi Feng, yang marah tapi tetap tersenyum sinis, membalas, "Nah, jika Kapten Huang menganggap aku tidak layak, maka tentu saja dia yang tidak layak. Dalam hal itu, aku dengan senang hati menyerahkan tempat yang bagus ini untuk kesenangan kapten."Tiga kapten lainnya, yang hampir berangkat, mendengarnya dan tertawa terbahak-bahak.Kapten berwajah muram tidak bisa menahan diri untuk menggoda, "Huang Feng, kamu selalu begitu bersemangat mendidik anak buahmu, tapi di sini kamu malah dididik oleh bawahanmu—dan seora

"Benar-benar, siapa yang bilang kita mengintimidasi kamu? Ini hanya persaingan yang ramah, mengerti?""Kamu tidak berguna, tahu itu? Bahkan ketika jelas kita mengintimidasi kamu, kamu berpura-pura itu hanya latihan. Apa yang bisa kamu lakukan tentang itu?""Kamu anak kecil, berani mengancam kita dengan aturan sekte? Kamu berani sekali.""Tidak ada gunanya berbicara dengannya lagi. Mari kita taklukkan dia dulu, lalu kita bisa perlahan-lahan menghabisinya. Dia perlu belajar apa yang terjadi jika kamu menentang kita..."Kerumunan mencemooh dan mendekati Xi Feng, berniat memberi pelajaran padanya."Heh, begitu ya?"Xi Feng tertawa dingin.Dengan gerakan tangan, dia melepaskan serangkaian mantra."Izinkan aku memperkenalkan kepada semua orang pendatang baru, Xi Feng. Sebagai 'sampah' dari kelompok kita, dia tentu saja berada di posisi terendah dalam hierarki. Silakan perintahkan dia, bully dia, pukul dia, marahi dia—apa pun yang kalian suka.""Jadi, kita bisa membuatnya makan tanah juga?".

Jujur saja, meskipun Sun Xing tidak menahan kultivasinya hingga Lapisan Kombinasi Tao Pertama, Xi Feng yakin dia tidak akan punya peluang melawan Sun Xing. Namun, menyembunyikan kekuatan aslinya adalah langkah strategis; menunda pengungkapan kekuatannya sama saja dengan menyimpan kartu as di lengan bajunya.Bayangan cambuk berputar liar saat Sun Xing melepaskan kekuatannya, udara dalam radius lima puluh meter di sekitarnya terbelah oleh gerakannya, mengeluarkan suara "whooshing" yang terus-menerus. Dalam segala aspek—jarak, kecepatan, dan kekuatan—Sun Xing jauh lebih unggul dari Xu Zhiwu.Namun Xi Feng bukanlah lawan yang mudah.Dengan menggunakan Formasi Lima Elemen dan bakat alaminya, ia bergerak begitu cepat hingga menjadi kabur, melintasi hujan bayangan cambuk dengan mudah.Waktu berlalu, dan setelah seratus napas, pengejaran masih berlanjut, dengan Sun Xing tidak mampu menyentuh Xi Feng. Kekecewaan menggantikan kegembiraan di wajah Sun Xing; meskipun ia adalah seorang pejuang Tao