834 Empat Kapten

Keempat pendatang baru juga mengenakan pakaian murid latihan.

"Siapa kalian?" tanya seorang murid baru, alisnya berkerut curiga.

Sisanya bangkit dari tempat duduk dan keluar dari gua.

Meskipun komentar para tamu mengganggu, mereka telah berada di Sekte Awan Terbang cukup lama untuk memahami bahwa tempat itu bukan tempat untuk perilaku yang tidak terkendali. Meskipun merasa kesal, mereka semua berusaha keras untuk menjaga ketenangan.

Pria bertubuh besar itu memandang sekilas pada murid baru, lalu melirik ke arah yang lain. Berbalik pada teman-temannya dengan senyum sinis, ia berkata, "Senior Brother Ma benar; dia bilang sekelompok sampah telah datang. Tapi orang-orang ini bukan hanya sampah—mereka adalah simbol kebodohan, bahkan tidak mengenali siapa kita. Haha, benar-benar lucu."

Tiga temannya, dengan tangan terlipat, tanpa malu-malu mengamati kelompok itu, tawa mereka dipenuhi ejekan dan penghinaan.

"Apa masalahmu? Jangan memancing..."

Murid baru itu mulai berbicara, suaranya dip