All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 951 - Chapter 960

Di dalam penghalang cahaya, Xi Feng baru saja mengirim Qian Jin dan tiga pengikut lainnya yang membuntutinya. Ia dengan cermat menggunakan indra ilahinya untuk mengamati pengkhianatan Lin Feng dan Lee Fanghua. Melihat mereka menuju Hsiao Dali, ia dengan cepat menghabisi murid resmi yang mengikutinya, didorong oleh rasa urgensi.Target duo pengkhianat itu tak lain adalah Hsiao Dali, tindakan yang sangat tercela.Tanpa waktu luang, Xi Feng bangkit dan bergegas menuju lokasi Hsiao Dali. Di tengah penerbangan, ia mengirim jimat komunikasi untuk memperingatkan Hsiao Dali tentang pengkhianatan Lin Feng dan Lee Fanghua, mendesaknya untuk tetap waspada dan tidak mudah tertipu.Wajah Hsiao Dali memucat saat ia membaca pesan di jimat itu. Membayangkan pengkhianatan Lin Feng dan Lee Fanghua mengirimkan gelombang kejut ke dalam hatinya. "Bagaimana ini mungkin?" tanyanya.Tepat pada saat itu, Hsiao Dali mendengar suara cemas Lin Feng dan Lee Fanghua yang terpancar melalui indra ilahi, memanggil ka

Sementara itu, di luar layar, perdebatan sengit berkecamuk."Ayolah, itu jelas Xi Feng yang menyamar sebagai Qian Jin. Itu hanya ilusi biasa. Lu Yuan dan Tang Sanshui pasti tidak akan tertipu, kan?""Aku yakin ilusi Xi Feng akan terbongkar. Memikirkan dia benar-benar berhasil menipu Lu Yuan dan Tang Sanshui... Sungguh mengecewakan.""Apakah mataku menipuku? Bukankah seharusnya seseorang di Lapisan Satu Kombinasi Tao bisa mendeteksi sesuatu yang aneh dengan ilusi ini? Ada apa dengan Kakak Senior Tang dan Kakak Senior Lu?""Bisakah kalian berdua sadar dan melihat tipu muslihat Xi Feng? Kalian membuat kami para murid resmi terlihat buruk!"Para murid resmi yang menonton pertandingan itu marah besar, wajah mereka memerah karena frustrasi. Mereka ingin sekali melompat masuk dan menyadarkan Tang Sanshui dan Lu Yuan.Mereka telah mengamati seluruh pertempuran dari sudut pandang bak dewa, menyadari sepenuhnya setiap detail, termasuk peniruan Xi Feng sebagai Qian Jin.Awalnya, mereka tidak kha

"Xi Feng! Ternyata kau!"Setelah menelan beberapa Pil Detoksifikasi tanpa hasil, kulit mereka membusuk. Dalam kepanikan, mereka mengamati sekeliling dan melihat Xi Feng satu kilometer jauhnya, ilusinya kini sirna. Marah, mereka membentaknya.Melihat Xi Feng, mereka menyadari betapa gentingnya situasi ini."Senang bertemu denganmu, Kapten Tang, Kapten Lu!"Xi Feng, yang menyadari kehadiranmu, tidak bersembunyi atau melarikan diri. Sebaliknya, ia menyapa mereka dengan berani, meskipun seringainya penuh dengan kesombongan yang menyebalkan."Dasar anjing kecil hina, beraninya kau merencanakan sesuatu yang jahat terhadap kami!" Lu Yuan membentak dengan geram. "Serahkan penawarnya sekarang, atau kau mungkin tidak akan punya mayat lagi untuk dikubur!"Xi Feng hanya terkekeh pelan, "Sepertinya kalian, para kapten, salah. Ini bukan saatnya kalian menunjukkan kekuatan kalian... Kau pikir kau bisa membunuhku? Mungkin di kehidupanmu selanjutnya..."Kata-katanya bagaikan belati, menusuk jauh ke da

Akhirnya, Zheng Guangyue hanya bisa menghela napas, wajahnya dipenuhi emosi yang campur aduk. "Jika itu yang diyakini semua orang, mari kita mulai ronde ketiga pertempuran sekarang..."Lagipula, Xi Feng hanyalah pemain minor. Zheng tidak pantas mengasingkan begitu banyak rekan sejawatnya demi dirinya.Meskipun Xi Feng pernah membantu Shuiming, ikatan di antara mereka terlalu renggang. Dengan mencalonkan Xi Feng untuk Perkemahan Seratus Pertempuran, Zheng telah membalas budi yang seharusnya ia terima.Jangan menaruh dendam padaku. Kita impas sekarang. Mulai saat ini, Shuiming, kau dan aku tidak punya utang budi di antara kita.Zheng Guangyue memperhatikan Xi Feng di layar cahaya, diam-diam mengucapkan kata-kata ini dalam hatinya.Tetapi setelah merenung lebih lanjut, ia merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut dan memanggil seorang murid ke sisinya, menginstruksikan, "Cepat, kirim pesan ke Shuiming. Katakan padanya untuk fokus pada kultivasinya yang menyendiri sampai pemberitahuan l

"Cukup! Kalian semua berdiri di sana, bicara tanpa peduli—bukan keturunan kalian yang terbunuh," Qin Zhong tak tahan lagi dan berteriak."Kau benar sekali, Kakak Senior Qin. Mereka semua terlalu senang lepas tangan dari masalah ini," suara lain menimpali."Siapa pun bisa bicara baik-baik atau berperan sebagai pahlawan. Tapi jika kau pernah mengalami apa yang kami alami dan masih bisa bersikap begitu acuh, maka aku akan sangat menghormatimu sebagai kasus yang sulit," balas Qin Zhong.Tiba-tiba, Qian Jin dan para Master Sejati lainnya ikut bergabung, wajah mereka mengeras karena marah, suara mereka meninggi untuk meredam setiap perbedaan pendapat."Bentrokan di Kamp Pertempuran Seratus adalah yang paling nyata di medan perang. Kau tak boleh menunjukkan belas kasihan kepada musuh. Bagi murid-murid yang sedang berlatih tanding, murid-muridmu sama seperti anggota Sekte Awan Merah lainnya—begitu pula sebaliknya," ujar Zhang Shanfeng dingin."Mereka hanya mengikuti aturan ketika membunuh mur