All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 961 - Chapter 970

Xi Feng tidak percaya ada permusuhan yang mendalam antara dirinya dan para murid resmi. Rencana awalnya hanyalah bertahan dalam tiga ronde pertempuran dan, sesuai aturan, naik ke pangkat murid resmi—tidak lebih.Inilah sebabnya, selama ronde pertama, ia mengadopsi strategi penghindaran ekstrem, memperpanjang pertempuran hingga tuntas.Sedangkan untuk ronde kedua, kenyataannya adalah Tang Sanshui sendiri yang membawa kehancurannya sendiri. Seandainya mereka tidak begitu konfrontatif dan bersekongkol melawannya, Xi Feng tidak akan melakukan pembunuhan.Namun, setelah dua ronde, Xi Feng terkejut dengan sikap para kultivator Inti Emas dan para murid resmi.Mereka telah memutuskan, tanpa ragu sedikit pun, untuk tidak memberikan kesempatan beristirahat dan segera melanjutkan ronde pertempuran ketiga.Ini, pada dasarnya, tidak jauh berbeda dari upaya terang-terangan untuk membunuh mereka.Yang membuat Xi Feng merinding adalah melihat Zheng Guangyue, sang tuan rumah, tidak memberikan perlawan

Dalam jangkauan pemindaian Indra Ilahi Soong Zhu, sekitar seratus meter di depan, sebuah pohon besar dengan lingkar selebar dua orang yang berpelukan tampak menonjol dengan beberapa tanda aneh.Berbeda dengan pepohonan di sekitarnya, aura pohon ini tampak agak kacau.Aura yang tidak teratur seperti itu terasa halus, mudah diabaikan oleh mereka yang tidak memperhatikan dengan saksama.Bertahun-tahun mengasah kemampuan pengamatannya di medan perang telah membuatnya mahir dalam menemukan perbedaan sekecil itu. Perbedaan kecil ini mungkin menipu murid biasa, tetapi tidak bagi murid elit seperti dirinya.Ia memusatkan Indra Ilahinya untuk mengamati lebih dekat dan semakin ia mengamati, semakin ia merasakan ada sesuatu yang salah.Di bawah aura permukaan pohon, tersembunyi aura lain yang berbeda, keduanya saling bercampur.[Pantas saja aku merasa aura pohon itu kacau.] Kalau tidak salah, seseorang sedang menggunakan Teknik Melarikan Diri dari Kayu, bersembunyi di dalam pohon.]Tapi siapakah

Wu Mingtang berseru terkejut dan marah, "Dia menguraikan koordinat komunikasi hanya dengan memanipulasi satu pembatasan? Bagaimana itu bisa terjadi?"Qiu Luofeng bergema dengan tidak percaya, "Aku belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya.""Itu bukan melalui teknik pembatasan apa pun sehingga dia melanggarnya."Suara Luo Qingfeng dicampur dingin, "Xi Feng, dia berbohong!"Nada suaranya telah bergeser dari ketidakpedulan sebelumnya menjadi keparahan yang nyata."Apakah kamu memperhatikan sesuatu, Kakak Senior Luo?" Wu Mingtang bertanya."Saya melihat sekilas sesuatu, tetapi saya tidak bisa meletakkan jari saya di atasnya," Luo Qingfeng mengakui, menggelengkan kepalanya.Dia telah secara singkat mengaktifkan Mata Dharma Roh Anginnya, namun yang bisa dia lihat hanyalah bahwa Xi Feng tidak memecahkan pesan melalui seni terlarang apa pun. Di luar itu, dia bingung.Seolah-olah Xi Feng tidak melakukan apa-apa sama sekali, namun pesannya tiba-tiba diuraikan.Gagasan itu tidak terbayang

Dengan pemikiran-pemikiran ini, Xia Zhihai tidak ragu sejenak, berputar dengan cepat untuk mempercepat menuju lokasi Hee Feisi.Dia bertekad untuk bergabung dengan Hee Feisi dan bersama-sama menjatuhkan hama itu, Xi Feng.Xi Feng sangat bersemangat, tawanya menggelegar dengan kesombongan, "Xia Zhihai, untuk seorang murid elit, kamu pasti tidak memiliki tulang punggung untuk menghadapiku secara langsung. Jika kamu cukup berani, hadapi aku dalam pertarungan sampai mati. Berhenti bersembunyi seperti kura-kura yang ketakutan, hahaha..."...Di luar layar cahaya.Para murid yang berdebat tidak bisa tidak merasakan rasa puas di tempat kejadian."Sebelumnya, hanya murid resmi mereka yang memburu kami, tetapi sekarang tabel telah berubah. Giliran mereka untuk berlari demi hidup mereka.""Apa gunanya menjadi murid elit jika mereka masih berakhir dengan melarikan diri? Saya pikir mereka berada di atas itu, tetapi sepertinya saya salah.""Haha... Ayo Xi Feng! Mengejar mereka dan menghabisi merek

Di Puncak Gelombang Hijau, Guru Sejati yang menyaksikan pertempuran diselimuti keheningan yang mematikan.Mereka benar-benar tidak percaya bahwa tim yang tangguh, yang terdiri dari lima murid elit, telah dihancurkan oleh pasangan yang hanya berdebat, tanpa menimbulkan satu luka pun dari awal hingga akhir. Hal itu tidak terbayangkan."Sialan Xi Feng itu, beraninya dia... dia harus mati!" Bibir Tuan Liang Sejati bergetar, matanya menyala dengan kemarahan.Kemarahannya sudah menyala ketika muridnya, Soong Zhu, menemui akhir yang tragis. Sekarang, menyaksikan tim membalaskan dendam muridnya jatuh ke Xi Feng hanya mengipasi api kemarahannya. Dia sangat ingin maju dan mengeksekusi Xi Feng secara pribadi."Saudara Senior Zheng, tindakan Xi Feng tercela dan tanpa ampun; dia tidak menunjukkan rasa hormat terhadap ikatan sekte kami. Dia harus ditangani. Dia bisa saja menetralkan lawannya, membuat mereka tidak dapat bertarung dan mengklaim kemenangan. Namun, dia memilih untuk menggunakan metode