Lahat ng Kabanata ng Tabib Sakti Tak Terkalahkan: Kabanata 251 - Kabanata 260

Bab 255.Shizi memerintahkan Xiong untuk memeriksa salah satu bangunan yang masih berdiri dan belum terbakar. Sementara dirinya bergegas untuk menurunkan Mu Lan dan Zhao Fang dibantu oleh Matriark Xiao Mei.Shizi menurunkan Mu Lan dari papan salib, sedangkan Xiao Mei menurunkan Zhao Fang.Ia melepaskan tubuh Mu Lan dari salib kayu dengan hati hati lalu ia membaringkan perlahan di tanah.Shizi masih merasakan sedikit tanda kehidupan dari Mu Lan, gegas ia mengalirkan qi nya pada api jiwa Mu Lan.Ia melihat luka-luka di tubuh Mu Lan, tampak tubuhnya memiliki banyak luka sayatan, perut sebelah kirinya terluka parah dengan beberapa organ dalamnya tercabik dan hilang.“Luka ini…orang yang melukainya sengaja membuatnya terluka seperti ini agar ia mati perlahan!” gumamnya dingin.Satu tangannya yang lain mengambil satu benda dari cincin penyimpanannya, sebuah bola kristal bening yang diambilnya itu kemudian ia pecahkan tepat diatas tubuh Mu Lan.Pecahnya bola kristal bening itu kemudian memun

Bab 257.Setengah hari telah berlalu, Lembah Angin bagian dalam kini dipenuhi oleh ratusan mayat para cultivator aliran hitam dari empat sekte yang bertempur di sana. Hanya tersisa puluhan orang dari keempat kubu yang masih bertahan di medan perang halusinasi ini.Fa Ji dan Gu Yong terpaku menyaksikan keadaan yang mengerikan di sekeliling mereka.Keduanya merasakan kebingungan menyusul kenyataan pahit bahwa mereka sebelumnya telah menyerang sekutu yang ternyata adalah cultivator dari sekte serigala dan cobra merah.“Apa sebenarnya yang terjadi di sini?” tanya Fa Ji dengan suara tegas, penuh keheranan.“Kalau kau ingin tahu, aku punya jawabannya.” Terdengar suara lantang dari salah satu tebing di lembah tersebut.Melihat ke sumber suara, Fa Ji, Gu Yong, dan para cultivator aliran hitam tersisa berbalik dan menatap ke arah pria muda yang berdiri di sana, diapit oleh dua wanita di kiri dan kanannya.“Siapa kau?” tanya Fa Ji dengan suara keras sambil bersikap waspada pada pemuda tersebut

Bab 259. Balas dendam.Shizi menatap dingin ke satu area dimana bangunan Klan Mu berdiri, terlihat tangannya sudah begitu gatal untuk menghancurkan Klan Mu beserta orang-orang yang ada di dalamnya.Bagaimana tidak? Darahnya mendidih saat melihat apa yang terjadi di sepanjang jalan Klan Mu dimana terdapat banyak mayat tergeletak begitu saja dengan kondisi mengenaskan.Yang membuatnya panas hati adalah apa yang terjadi pada mayat-mayat tersebut dan benda yang ada di tubuh mayat-mayat itu, tampak semua mayat itu hanya menyisakan kulit dan tulang saja dimana dari hasil pemeriksaannya didapat jika darah, energi dan esensi tubuh mayat-mayat itu dihisap oleh kalung asing yang dipakaikan pada mereka.Tampak olehnya bandul kalung asing itu telah menghilang dimana ia yakin jika bandul kalung tersebut diambil setelah semua esensi itu diperoleh dari mayat-mayat tersebut.Masih dengan menatap markas Klan Mu dengan datar, Shizi pun angkat bicara, “ Apakah kalian tahu tentang hal ini?” tanya Shizi

Bab 261.Cerita.“Itu sedikit kisah selama aku menjalani hukumanku, sebenarnya masih banyak yang bisa kuceritakan. Namun, aku kira sedikit ceritaku itu sudah cukup memberi gambaran untuk kakek,” ujar Shizi dengan tenang.Chan Long, Chan Ru, Chan Jian dan Chan Fei hanya bisa terdiam, mereka benar-benar tidak bisa berkata-kata setelah mendengar kisah hidup Shizi selama berada di Gunung Qushi.Yang membuat mereka semakin terkejut adalah kebenaran tentang Klan Mu yang benar-benar tidak mereka sangka.Ibu Shizi, Chan Juan menghampiri putranya itu, tanpa banyak kata ia kemudian memberikannya pelukan erat yang mewakili kata-katanya.“Anakku, kau sudah mengalami banyak kesulitan yang tidak terbayangkan! Ibu…ibu tak tahu harus berkata apa, anakku!” ujar Chan Juan sambil memeluk erat Shizi dengan penuh rasa sayang.Dengan lembut Shizi melepaskan pelukan sang ibunda, ia memegang kedua tangan sang ibunda lalu menempelkannya berulang di kedua pipinya.“Ibu, aku tidak menganggapnya sebagai kesulitan

Bab 263. Kembali.Chan Juan akhirnya mau tak mau mengizinkan Shizi untuk pergi dari Klan Chan, meski begitu ia tak langsung pergi dari sana karena ia merasa perlu untuk memastikan keadaan sang ibunda sampai sepenuhnya.Sambil menunggu, ia pun memanfaatkan waktu dengan mendapatkan ‘pelajaran’ dari kakek dan para pamannya. Mereka mengajari Shizi teknik khusus yang dimiliki setiap anggota Klan Chan yaitu teknik segel dan teknik teleportasi.Tentunya ia sangat tidak keberatan mempelajari hal itu karena ia yakin teknik khusus itu akan sangat bermanfaat untuknya.Dengan kemampuannya yang cepat dalam belajar membuatnya bisa mempelajari dasar dari kedua teknik tersebut dalam waktu dua hari. Dari sana Chan Long memberikan kitab kuno warisan pendahulu klan untuk dipelajari oleh Shizi.Sepuluh hari berlalu.Shizi menyelesaikan pelatihan singkatnya, dalam rentang waktu tersebut ia berhasil menyerap semua teori lanjutan yang diajarkan Chan Long dan dari kitab kuno milik klan Chan.“Cucuku, pantas