Malam harinya, aku kembali ke rumah. Akhirnya, aku bertemu dengan Nia."Kak Nia." Aku meletakkan barang-barangku. Kemudian, aku segera menghampiri Nia dan ingin memeluknya.Nia mendorongku, lalu berkata, "Jangan buru-buru. Ceritakan dulu. Penyelamatmu si Kak Verra sangat cantik?""Eh, Kak Nia, kenapa kamu tanya begitu?" Aku agak bingung.Nia berkata, "Aku cuma ingin tahu. Wanita yang tinggal bersamamu selama beberapa hari itu sangat cantik sampai-sampai kamu nggak meneleponku beberapa hari ini."Bagaimana mungkin aku tidak tahu Nia sedang marah. Dia menyalahkanku karena tidak menghubunginya.Aku segera menarik Nia untuk duduk di sofa dan menjelaskan dengan serius, "Kak Nia, bukannya aku nggak ingin meneleponmu, tapi memang nggak ada sinyal di lembah.""Bagaimana setelah kamu keluar? Kalau Cindy nggak mengingatkanmu, kamu pasti nggak meneleponku, 'kan?" tanya Nia sambil melotot.Aku berkata, "Nggak. Waktu itu, aku membawa Kak Verra keluar. Aku belum sempat meneleponmu.""Kamu bukan bosa
Read more