"Helena bertanya, "Apa yang aku lakukan padamu?"Aku menjawab dengan marah, "Karena kamu, pacarmu mengirim orang ke Kota Jimba untuk membunuhku. Dia hampir membunuhku siang tadi. Sekarang, dia mengejarku lagi. Aku benar-benar hampir terbunuh olehmu."Di vila.Saat dia melihat pesan yang aku kirim, Helena mengerutkan keningnya. "Apa kamu baik-baik saja?"Aku mengambil foto diriku dan mengirimkan pada Helena. "Lihatlah sendiri, lenganku digips. Dua tulang rusukku patah. Aku masih dalam masa pemulihan. Saat aku keluar makan malam, pria itu muncul seperti hantu. Kalau aku nggak kabur dengan cepat, aku mungkin sudah menjadi mayat sekarang."Helena membalasnya, "Kalau kamu mati, aku akan mendoakanmu sesegera mungkin."Aku mengumpat, "Sialan, aku sudah seperti ini. Kamu masih mengolok-olokku. Kamu benar-benar wanita yang nggak berperasaan!"Aku sangat marah. Jika Helena ada di sisinya, aku pasti akan memberinya pelajaran.Helena membalasku, "Aku memang wanita yang nggak berperasaan. Kalau ngg
Read more