Seperti biasa, pagi ini aku berangkat ke toko kue seperti kemarin. Tentunya untuk melancarkan misi yang tengah kulakukan dengan suamiku.Toko tampak berjalan normal seperti kemarin. Beberapa pelanggan datang silih berganti, dan para karyawan—termasuk Nara—sibuk melayani sambil sesekali melempar senyum ke arahku. Meski suasananya terlihat wajar, aku tahu sebagian besar dari mereka bukan pelanggan biasa. Beberapa dari mereka adalah bagian dari skenario yang sudah disusun Mas Dewangga.Jam demi jam berlalu, dan tanpa terasa waktu sudah mendekati jam makan siang. Aku mulai merasa suntuk, bukan karena pekerjaannya, tetapi karena suasana yang terlalu aman dan monoton. Saat itulah muncul ide di benakku untuk keluar sebentar, mencari udara segar, dan mungkin mencari sedikit inspirasi."Nara, aku akan keluar sebentar, tolong jaga toko, ya," pintaku pada Nara sebelum keluar."Biar saya temani Anda ya, Bu," tawar Nara, tangannya bergerak untuk melepaskan celemek, tetapi aku buru-buru menahanny
Terakhir Diperbarui : 2025-05-28 Baca selengkapnya