All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 1751 - Chapter 1760

"Aku coba pergi lihat!" Raut wajah Afkar juga menunjukkan rasa tegang. Setelah mengatakan itu, tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya dan memelesat cepat menuju area pertarungan di bukit belakang.Monster ular berjubah hitam itu juga memberi Afkar rasa bahaya yang luar biasa. Namun sekarang, bukan saatnya berpangku tangan dan menonton dari jauh.Kalau Calvina sampai terbunuh oleh makhluk itu, Afkar juga tidak akan mampu melawan monster besar yang mengerikan tersebut sendirian. Pada akhirnya, dia juga akan terperangkap di dalam vila Keluarga Rowanto. Mungkin cepat atau lambat, dirinya pun akan berakhir menjadi makanan bagi monster itu.Baru saja, ketika Afkar menyalurkan energi sejati ke dalam gelang ruang yang diberikan Jessica, dia mendapati bahwa dia tidak bisa menghubungi "penuntun" yang selalu membantunya itu. Dari sini bisa dilihat bahwa kemampuan monster ular itu benar-benar luar biasa.Yang paling mendesak sekarang adalah bekerja sama dengan Calvina. Mungkin, hanya itu satu-sat

"Sssst!" Anderson yang kini telah menampakkan wujud aslinya mengeluarkan suara mendesis. Aura kekejaman dan tekanan mengerikan terpancar dari tubuhnya. Meskipun sebagian besar tubuh raksasanya melingkar di tanah, hanya dengan sedikit mengangkat bagian atas tubuhnya saja, tinggi makhluk itu sudah setara dengan sebuah bukit kecil.Orang-orang di dalam vila Keluarga Rowanto melihat pemandangan ini dengan ekspresi penuh ketakutan. Sebelumnya, Deven pernah memimpin para ahli Keluarga Rowanto untuk mengepung ular ini dan mereka pernah melihat wujud aslinya. Namun sekarang, terlihat jelas bahwa waktu itu ular raksasa ini pasti telah mengecilkan tubuhnya dan tidak menampakkan bentuk sepenuhnya."Matilah! Berani-beraninya kamu melukaiku!" Ular raksasa itu mengeluarkan suara seperti bahasa manusia dari dalam perutnya. Dua pupil mata vertikalnya yang mengerikan menatap Afkar dengan penuh kebencian.Swish!Saat berikutnya, ekor Anderson yang sebesar bukit memelesat dan menyapu ke arah Afkar. Di si

Beberapa saat kemudian, semua orang membawa Afkar dan Calvina masuk ke dalam vila Keluarga Rowanto. Mereka ingin memberikan ramuan penyembuh pada keduanya.Akan tetapi, Afkar dan Calvina sama-sama menolak. Afkar memiliki Teknik Penyatuan Energi Naga yang khasiatnya jauh lebih ampuh daripada obat penyembuh apa pun. Di sisi lain, Calvina menggerakkan lengannya sedikit, lalu mengambil sebuah Pil Pemulih Agung dari wadah ruang pribadinya dan langsung menelannya.Bam, bam, bam ....Pada saat yang sama, mereka jelas mendengar suara gemuruh dari arah 100 meter jauhnya. Semua orang yang ada di sana pun menunjukkan ekspresi tegang. Kemudian, hanya dalam hitungan beberapa detik, terlihat seorang pria paruh baya berjalan masuk.Pria itu terlihat berusia sekitar awal 40 tahunan. Dia mengenakan baju tempur berwarna abu-abu. Kedua matanya sangat tajam. Tubuhnya memancarkan aura tenang, tetapi ketenangan itu justru memberi kesan seperti lautan luas yang dalam dan tak terduga. Orang-orang tahu bahwa p

Jayvan berucap sambil tersenyum, "Mendengar semua ini, kalian pasti merasa nggak nyaman, bahkan mungkin marah. Tapi, kalian nggak perlu terlalu memikirkannya. Kekuatan kalian masih terlalu lemah. Semua ini bukan hal yang perlu kalian risaukan sekarang."Namun kemudian, nada suara Jayvan berubah ketika melanjutkan, "Inilah asal mula terbentuknya dua kelompok besar kultivator di bumi. Setelah mendengar bahwa kehendak alam Bumi memutus jalan kultivasi kalian, kalian berdua pasti merasa nggak bisa menerimanya, 'kan? Sepuluh ribu tahun yang lalu, para kultivator juga merasakan hal yang sama."Jayvan menjelaskan, "Saat itu, sebagian dari mereka membentuk kelompok bernama Aliansi Pemusnah Dunia. Tujuan mereka adalah melawan kehendak alam Bumi. Bahkan meski harus menghancurkan dunia ini, mereka ingin memaksa membuka kembali jalur bintang yang telah disegel.""Sementara itu, sebagian lainnya membentuk Aliansi Penjaga. Mereka nggak sanggup melihat dunia ini dihancurkan. Selain itu, mereka juga m

Setelah selesai menjelaskan semuanya, Jayvan meninggalkan sebutir obat penyembuh tingkat tinggi untuk Calvina dan satu lagi untuk Afkar, lalu langsung pergi.Afkar kembali memulihkan diri sebentar. Dia fokus memulihkan kekuatan mentalnya. Setelah merasa lebih baik, dia pun keluar dari kamar.Kali ini, orang-orang Keluarga Rowanto yang berada di luar memandang Afkar dengan tatapan yang tidak lagi dipenuhi kebencian seperti sebelumnya. Hanya orang tua Vita yang masih melihatnya dengan ekspresi rumit.Afkar bertanya dengan suara berat, "Paman Darius, Bibi Calista, bolehkah aku bicara secara pribadi dengan kalian? Aku akan memberi kalian jawaban atas kematian Vita.""Baiklah ...." Darius menghela napas, lalu mengajak Afkar masuk ke rumah kecil tempat mereka tinggal bersama Calista.Setibanya di sana, Afkar mengeluarkan Jimat Penangkap Jiwa yang menyimpan jiwa Vita. Dia juga mengambil dua lembar jimat lain, membakarnya hingga menjadi abu, lalu mencampurkannya ke air dan memberikannya pada p