Di sisi lain, Afkar bersama Felicia dan Shafa kembali ke Vila Emperor.Beberapa hari terakhir, hubungan ibu dan anak antara Felicia dan Shafa sedang dalam masa akur-akurnya. Ditambah lagi, Afkar sempat pergi ke ibu kota provinsi. Jadi, selama beberapa hari ini, Felicia tetap tinggal di sana.Namun, begitu mereka pulang malam ini, Felicia tidak mengatakan sepatah kata pun dan langsung masuk ke kamarnya. Dalam hatinya, dia benar-benar kesal terhadap Afkar, si berengsek itu!Saat ini, Shafa memandang Felicia dengan ragu-ragu dan memanggil dengan suara lirih, "Mama Feli ...."Langkah kaki Felicia sontak terhenti sejenak. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik, "Ada apa, Shafa? Mama hari ini agak capek, kita tidur lebih cepat ya?"Shafa mengerucutkan bibirnya. "Oh." Kemudian, dia menoleh ke arah ayahnya. "Papa, Mama, apa suatu hari nanti kalian juga akan ... cerai?"Mata besar Shafa dipenuhi dengan kegelisahan dan ketakutan. Afkar merasakan dadanya seakan-akan dicengkeram erat. Ekspre
Read more