Tiba-tiba ponselnya bergetar...Dikta merogoh saku celananya, menatap layar sebentar, lalu menelan ludah pelan."Mama?" Ia membatin.Dikta lalu menarik napas sejenak sebelum menggeser ikon hijau.“Halo, Ma…”[“Dikta?”] suara lembut tapi penuh kekhawatiran terdengar dari seberang. ["Kamu di mana sekarang, Nak?”]Dikta mengusap wajahnya yang berkeringat. “Aku lagi kerja, Ma. Ada apa?"[“Tapi kamu belum juga kasih kabar dari kemarin-kemarin, belum lagi kamu bilang ke Mama kalau bakal ngajak Mama pindah ke sana. Tapi sampai sekarang belum ada kepastian. Jujur Mama khawatir.”] Suara Bu Sinta terdengar makin cemas. [“Kamu makan teratur nggak? Tidur di mana, Nak? Kamu baik-baik aja kan?"]“Iya, Ma. Aku makan dengan baik kok, jangan khawatir,” jawab Dikta pelan. Ia tidak ingin membuat ibunya semakin panik, meski dalam kenyataan, perutnya belum benar-benar terisi sejak pagi.[“Kamu nggak bohong, kan?”]Dikta terdiam sejenak. Lalu menjawab, “Enggak, Ma. Aku baik-baik aja.”Ada hening sebentar
Last Updated : 2025-05-20 Read more